12 - You're My Sun

1.1K 218 13
                                    

•✪•~•✪•

"Hey, it's cold out here. Come on in."

"Memangnya apa yang berbeda dari suhu tubuhku dan suhu udara? Aku sudah kebal cuaca dingin, Kwon."

"Yeah, sure. I didn't forget about that."

Hembusan angin malam yang buruk untuk kesehatan menemani kedua pria dewasa yang sedang berdiri berdampingan di balkon, memandang jauh ke lautan cahaya kerlap-kerlip kota di malam musim gugur ini.

Tak jarang daun-daun kering berwarna kekuningan terlihat melayang melewati indera pengelihatan mereka.

Salah satu dari mereka mendongak, memperhatikan setiap titik dari bulatan indah yang memantulkan sinar mentari di atas sana. Bola mata yang berwarna kebiruan itu menjadi cermin bagi bintang-bintang dan cahaya bulan, membuat pria yang lebih tinggi takjub melihatnya.

"Ada galaksi di matamu, hyung."

"Kau mengatakan hal itu setiap malam, Hyunbin." Balas pria yang lebih tua, dengan tetap melihat ke atas tanpa ada kedipan mata.

"Aku tidak bohong."

Hyunbin tertawa canggung, canggung sekali sampai ia hanya bisa mengusak pelan rambut hitam miliknya yang sepekat langit malam.

Ia terus menatap pria berkulit pucat di sebelahnya tanpa ada rasa bosan. Jari-jari tangannya bergerak mengetuk pagar balkon dan membuat irama tak beraturan terdengar jelas di malam yang sunyi itu.

Tak ada yang berani membuka percakapan selama lima menit, walaupun keduanya sudah saling mengenal selama lima tahun.

Beginilah kenyataannya. Kenyataan yang harus mereka hadapi ketika langit sedang bersih tanpa adanya awan yang menutupi sinar bulan.

Bulan purnama, menjadi salah satu alasan kenapa pria manis nan tampan di samping Hyunbin membenci kehidupannya.

Kilatan yang terpancar dari bola matanya mengubah warna kebiruan tadi menjadi semerah darah dalam waktu sekejap. Ujung bibirnya terangkat begitu Hyunbin memegang erat tangannya yang sedingin es dan menariknya masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar, keadaan tidak jauh beda dengan yang di luar. Hanya saja sedikit lebih gelap karena seseorang tidak mau menyalakan lampunya.

"Jangan melihatku seperti itu, Minhyun-hyung. Ayo lakukan ini sekarang juga."

Minhyun tertawa kecil, dan siapa saja bisa mendengar ada nada sedih terselip di dalamnya. Minhyun mengambil satu langkah menuju Hyunbin agar tubuhnya lebih dekat kepada yang lebih tinggi.

Bulu kuduk Hyunbin sontak berdiri membuat tubuhnya merinding ketika ia merasakan nafas dingin di ceruk lehernya.

Hyunbin merasakan telapak tangan menepuk pelan punggung lebarnya, dan kemudian sebuah pelukan diberikan Minhyun padanya.

"Kau yakin?"

Hyunbin mengangguk lalu membalas pelukan Minhyun yang sama sekali tidak hangat itu perlahan.

Telapak tangan berotot milik Hyunbin perlahan naik mengelus surai hitam milik Minhyun yang begitu halus layaknya terbuat dari sutra.

"Kita sudah melakukan ini selama dua tahun, hyung. Kenapa kau ragu?"

SECRET ft. minhyunbin✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang