4 - flowers (on my hand and your skin)

2.4K 313 142
                                    


a.k.a five times hyunbin gives minhyun flowers

(and the one time minhyun gives hyunbin)



"Camellia."

Bisik Hyunbin, saat matahari baru saja menampakkan cahayanya dengan malu-malu dari peradabannya. Apartemen Hyunbin masih gelap, tak ada satu pun lampu yang dinyalakan. Satu-satunya sumber penerangan berasal dari balik gorden yang belum tersingkap, sehingga hanya pias keremangan yang membuat kedua mata Hyunbin dapat membentuk bayangan dari orang yang masih terlelap di sebelahnya.

"Camellia.."

Meski begitu, seakan tak terhalang oleh minimnya penerangan, tangan Hyunbin yang berada tepat di atas tangan Minhyun—sosok yang tadi sudah disebutkan—dengan mudahnya menemukan letak tattoo bunga yang dimaksud. Tepat bersebelahan dengan tattoo bunga magnolia, dekat dengan pergelangan tangan Minhyun, Hyunbin mengelus permukaan kulit yang sudah dihiasi tinta tersebut.

Minhyun yang masih memejamkan matanya, bergerak tak nyaman sembari melenguh pelan saat tangan Hyunbin yang dingin menyentuh kulit telanjangnya. Tapi Minhyun tak terbangun, hanya menyamankan kembali dirinya yang sudah terbawa arus mimpi. Membuat Hyunbin semakin leluasa untuk menjelajahi tiap inchi kulit Minhyun dengan tattoo yang sudah dihafalnya.

Hyunbin sangat suka saat-saat seperti ini, pagi seperti ini. Pagi saat Hyunbin terbangun lebih dahulu (seperti biasanya), memandangi Minhyun yang masih terlelap hingga nanti alarm mereka berbunyi menunjukkan pukul delapan pagi (dan Minhyun akan protes lalu meminta untuk dibangunkan lima menit lagi), lalu Hyunbin akan tertawa sembari menciumi sisi wajah Minhyun yang tak tertutupi bantal sembari mengucapkan selamat pagi pada pasangannya.

Keduanya akan sarapan bersama, dengan Hyunbin yang sudah siap berpakaian rapi, dengan sepotong roti di tangan kiri dan pisau berselai di tangan kanan, dan Minhyun yang masih terkantuk-kantuk namun tetap setia meminum teh miliknya (karena Minhyun tak menyukai kopi, tentu saja). Dapur akan dipenuhi dengan kursi yang ditarik (oleh Hyunbin), gumaman serta rengekan pelan (kali ini, Minhyun), hingga jarum jam menunjuk angka sembilan.

Dimana Hyunbin membereskan tas jinjing berisi keperluannya, dan beranjak menuju pintu depan diikuti Minhyun yang akan mengusap matanya yang masih dikabuti oleh rasa kantuk. Hyunbin akan mencuri pandang sekali lagi pada tattoo yang memenuhi tubuh Minhyun (baik yang mengintip dari balik baju tanpa lengan yang ia kenakan maupun tidak) sebelum mengacak pelan surai Minhyun dan mengucap pamit.

Tapi, dari semua momen tersebut, kembali lagi pada momen favorit Hyunbin. Saat sinar matahari masih berupa cahaya temaram dari balik gorden, dan kamar mereka yang dingin karena pendingin ruangan yang tak henti-hentinya menyala membuat Minhyun mendekatkan tubuhnya pada tubuh Hyunbin yang menguarkan rasa hangat.

Dan Hyunbin, dengan senyum di wajahnya yang semakin merekah saat mata Minhyun mulai membuka, mendongak untuk melihat Hyunbin masih memasang senyum yang sama, Minhyun juga ikut mengangkat sudut bibirnya.

"Selamat pagi, my camellia."




camellia; admiration, perfection, gift to a man, 




(—you're the perfect gift, for a man like me. )






.

.

.

— 5

Hyunbin masih ingat saat pertama kali dirinya melihat Minhyun, tepat empat tahun yang lalu, saat musim semi tengah masa pada kejayaannya. Hyunbin kala itu baru saja menyelesaikan pesanan salah satu pelanggannya, Nyonya Yoon, yang meminta diantarkan bunga segar per tiga hari, ketika lonceng yang dipasangnya tepat di atas pintu masuk toko bunganya berdenting, menandakan ada calon pembeli yang masuk.

SECRET ft. minhyunbin✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang