🌌
Kwon Hyunbin, pemilik mata musang itu sibuk menghitung jumlah bintang dilangit lewat beranda apartemennya.
"Malam ini lebih sedikit ya?"
Air matanya turun tanpa ia sadari.
Semakin berkurang.
Pria bermarga Kwon itu mengambil ponsel disakunya yang berdering.
"Halo?"
"Baiklah, aku akan segera kesana. Terimakasih,"
🌌
"Bagaimana sih? Bukannya kantor ini buka 24 jam?"
"Iy--"
"Lantas mengapa bos kalian tidak ada ditempat?!"
"Ka--"
"Ada apa? Ada yang bisa kami bantu?"
Pria bermata rubah itu otomatis berbalik.
Mendapati seorang pria dengan balutan kemeja santai dan celana jeans panjangnya."Kau siapa?! Aku mau bertemu dengan bos kantor ini!!"
Hyunbin memberi isyarat pada bawahannya untuk tetap diam.
"Ah, kebetulan saya--"
"Kau juga membuat janji dengannya dan dia tidak ada ditempat?! Wah, pria bernama Kwon itu benar-benar..."
Bibir tebal Hyunbin membentuk segaris senyum.
"Kebetulan aku tahu ruangan bos perusahaan ini. Mau pergi bersama?"
Minhyun langsung berjalan didepannya.
"Apa? Kau mengajakku kan? Kalau begitu cepat! Urusanku bukan hanya disini!"
🌌
"Silahkan masuk,"
Minhyun disuguhkan teh dan juga cake didalam ruangan bos itu.
Bau maskulin yang kuat langsung menerpa penciuman pria bermarga Hwang yang sedang sibuk mengingat dimana ia pernah mencium bau maskulin itu sebelumnya.
"Dimana bos kalian?"
"Itu--"
Hyunbin masuk dengan balutan jasnya.
"Ada apa?"
"Ka--kau??"
"Maafkan bos perusahaan ini yang datang terlambat. Ada yang bisa kubantu?"
Minhyun terpana.
Dengan suara bariton rendah milik Hyunbin.
Dengan tatapan tajam Hyunbin yang membuatnya tercekat.Dengan segala pesona mematikan milik pria itu.
Hyunbin duduk didepan Minhyun.
"Hwang Minhyun hm?"
Minhyun ingin mati saja.
🌌
"Kau tahu? Bintang diangkasa semakin berkurang," Hyunbin mengakhiri ucapannya dengan senyuman.
Entah karena apa, Hyunbin dengan berani mengatakan hal itu kepada seorang tamu perusahaannya.
Oh ayolah! Walaupun hanya dengan sahabat dekatnya saja ia tak beritahu!
"Ya, kau pikir kau satu-satunya yang akan mati?" Minhyun terkekeh.
"M-maksudmu?"
Minhyun menatap manik mata pria tinggi didepannya.
"Aku kesini, karena kupikir dapat menemukan pasanganku sebelum mati."
Minhyun tertawa pelan.
"Dan ternyata kau mengabulkannya,"
Suara kedua pria itu menyatu, memberikan waktu bagi mereka untuk saling mengenal.
"Namaku Kwon Hyunbin. Seorang pria yang hidup dan matinya terikat oleh bintang diangkasa,"
Hyunbin mengulurkan tangannya.
Minhyun tersenyum.
Kemudian berjalan mendekati Hyunbin,
mengurangi jarak yang ada diantara mereka.Minhyun mengecup bibir Hyunbin lembut.
"Hwang Minhyun, seorang pria yang hidup dan matinya terikat oleh seseorang dihadapanku."
🌌
Nafas kedua pria itu sudah tidak beraturan.
Hyunbin mengelus wajah Minhyun lembut.
"Together?"
Minhyun mengangguk lemah.
"T-hogethher.."
🌌
01.12
I was yours before we even touched each other.
ㅡkwonhyunbin01.13
The moment I felt your touch,
was the momen you knew,
you couldn't stopped me.
ㅡhwangminhyun🌌
"We were so much more than you let us be."
ㅡkhb, hmh
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ft. minhyunbin✧
Fiksi Penggemar[ONESHOOT/DRABLLE COMPILATION] #14 - No Words Needed Sebuah catatan dari pelayaran-pelayaran singkat kami. Selamat menikmati!