11 - Something I Want To Hear, See and Feel

1K 218 13
                                    


•✪•~•✪•

"Arigatou gozaimasu~"

Kring ring ring!

"Haaah~ Akhirnya hari ini berakhir."

Pria berambut hitam itu menjatuhkan dirinya pada sebuah kursi di sana. Bibirnya terbuka, berusaha meraup oksigen yang ada di udara sebanyak mungkin.

Kedua matanya tertutup, menandakan bahwa kelopak matanya terasa sangat berat hari ini. Sebagian pencahayaan tiba-tiba dimatikan, membuat pria itu kembali membuka mata.

"Minhyun, mau kuantar pulang hari ini?"

Minhyun menggeleng, menjawab perkataan pria lain yang sedang membalikkan papan Open/Close di pintu.

"Terima kasih, tapi ada beberapa hal yang harus kulakukan."

Jonghyun tersenyum, lalu melepas apron coklat yang bertegger di lehernya sepanjang hari. Minhyun melakukan hal yang sama sebelum memakai coat hitamnya.

"Aku akan pergi duluan, jangan lupa pakai jaketmu, hyung."

"Berhati-hatilah di jalan pulang!"

"Hmm~ Kau juga."

Sesaat setelah suara gemerincing terdengar, Jonghyun mengelap tangannya sambil tetap menatap ke arah pintu yang tertutup.

Ia tidak bisa menahan ujung bibirnya agar tidak terangkat. Teman kerjanya itu benar-benar membuatnya senang sekaligus sedih dalam hati saat ia tersenyum.

"Ya Tuhan, aku berdoa agar tidak ada yang bisa menyakiti Minhyun lagi."

•✪•~•✪•

Angin malam menerpa wajah Minhyun dengan kencang. Rambut gelapnya menari, dan matanya sedikit terasa tersengat.

Perlahan, angin berhenti berhembus, dan Minhyun merasa ada yang hilang.

Ia mendongak, melihat dengan seksama bangunan-bangunan yang menjulang tinggi hingga terlihat seperti menyentuh angkasa.

Earphone menggantung di telinganya, tersambung dengan ponsel yang tersimpan di dalam kantung coat.

Minhyun menatap lurus ke langit. Kakinya berhenti berjalan, dan ia berdiri diam di depan sebuah toko pakaian.

Tiba-tiba saja matanya terasa panas. Air mata mulai menggenang di pelupuknya, lalu perlahan turun melewati ujung mata rubahnya.

Tidak ada bintang di atas sana. Hanya langit. Hanya langit yang segelap rambutnya, segelap batu arang, segelap jalan kecil tanpa pencahayaan.

Hitam.

Dan warna itu membuat pikirannya kacau, panik, sedih, menangis, dan perasaan negatif lainnya.

Warna yang telah ia rasakan selama 22 tahun hidupnya.

•✪•~•✪•

"Semoga anda menikmati penerbangan anda."

"Terima kasih."

Pria tampan dengan tinggi menjulang memasuki lorong dengan tarikan koper di genggamannya.

SECRET ft. minhyunbin✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang