Saat sampai dikelas The Queen Bie genk Romeo pun menjadi tatapan seluruh kelas. Pandangan Angga terjatuh saat melihat Amanda yang sedang berbincang dengan seorang pria yang seumuran dengan mereka. Wajah Angga pun langsung datar dan menghilangkan senyum yang ia buat untuk Amanda, rahang Angga pun mengeras saat melihat Amanda sedang tertawa lepas bersama pria tersebut. Arnold dan Brayn yang mengetahui situasi hanya diam melihat si boss sebelum diperintahnya, mereka tau jika Angga sudah marah siapapun yang berusaha menghentikan nya walaupun itu temannya pasti akan mendapatkan akibatnya.
"Kosongin kelas ini"ucap Angga singkat datar jelas dan padat. Arnold dan Brayn pun mengangguk kemudian memulai menjalankan perintahnya
"Lu pergi dari sini"ucap Arnold pada pria itu yang ternyata Arbani
"Nggak, gue nggak mau. Lagian ini juga bukan kelas kalian kan. Soo jadi gue juga boleh dong ada disini"ucap Arbani membalas
"Lo pergi kalo nggak gue jamin muka jelek lu nggak akan selamat dari pukulan gue"ucap Brayn mengancam dengan memperlihatkan kepalan tangganya
"Sorry gue nggak secemen itu"ucap Arbani angkuh
"Pergi atau lu bakalan kena imbasnya dari Angga"ucap Arnold, Arbani yang mendengar nama Angga disebut pun mulai pergi meninggalkan kelas Amanda, bukan Arbani takut tapi ia tau apa saja yang bisa Angga lakukan jika keinginannya nggak dia dapettin.
"Apa apan sih lo pegang pegang gue segala"ucap Elina sebal karna tangannya ditarik paksa oleh Brayn untuk meninggalkan kelas
"Jangan tarik tarik gue napa, gue bukan kucing yang bisa Lo seret bunglon"ucap Rebecca kesal saat kerah bajunya ditarik oleh Arnold secara tidak manusiawi
"Lu pada banyak omong aja deh, tinggal ikut aja apa susahnya sih"ucap Arnold kesal karna mereka tidak mengerti dengan keadaan yang sedang terjadi
"Kalian keluar aja dulu, nanti kalo urusannya dah beres serah dah tu kelas mau Lo apain juga"ucap Brayn lelah
"Napa lo nyuruh mereka keluar sih?"ucap Amanda, sedang kan Arnold dan Brayn tetap menyeret Elina dan Rebecca keluar tanpa menghiraukan ucapan Amanda. Amanda yang melihat seisi kelas kosong yang hanya menyisakan dia dan Angga pun merasakan aura mencekam dan berniat meninggalkan kelas. Namun saat kakinya akan melangkah tangganya siah duluan ditarik paksa oleh Angga agar menghadap nya lalu mencengkeram kedua tangan Amanda
"Kenapa?"ucap Amanda berusaha tenang mengabaikan expresi menakutkan Angga
"Kamu masih tanya kenapa?"ucap Angga datar yang membuat Amanda semakin bingung dengan apa kesalahan yang dia buat
"Aku nggak ngerti apa yang kamu bilang Angga"ucap Amanda menutupi ketakutannya
"Apa perlu aku perjelas lagi, kenapa kamu ngobrol sama dia tadi"ucap Angga yabg membuat kening Amanda mengkerut
"Siapa?Magsud kamu Arbani"ucap Amanda tanpa ada balasan dari Angga
"Yaaa ampun Angga..tadi itu aku cuma ngobrol sama dia. Lagian Elina sama Becca juga tadi ikutan ngobrol jadi kenapa kamu harus marah"ucap Amanda yang berusaha menyabarkan hatinya akan sifat possesive Angga
"Aku udah pernah bilang, aku nggak suka cewek pembangkang. Dan kamu udah nggak nurutin apa yang aku bilang. Apa perlu aku perjelas lagi KALO AKU NGGAK MAU LIAT KAMU NGOBROL ATAUPUN BERHUBUNGAN SAMA COWOK LAIN. Kamu itu cuma milik aku dan aku nggak suka apa yang udah jadi milik aku diganggu sama orang lain, dan Arbani juga nggak sekelas sama kamu MANDA"ucap Angga dengan penuh tekanan
"DIA SAMA SEKALI NGGAK GANGGU GUE, LO SEHARUSNYA MIKIR GUE BUKAN BABU YANG MAU NURUTIN SEMUA PERINTAH LO. GUE NGGAK PERNAH NERIMA LO SAMA SEKALI DAN GUE NGGAK PERNAH AKAN SUDI JADI MILIK LO, KARNA ITU HANYA KEMAUAN LO AJA BUKAN GUE"ucap Amanda membentak
"KAMU CUMA MILIK AKU, DAN HARUS BERAPA KALI LAGI AKU BILANG KALO KAMU NGGAK AKAN PERNAH BISA LEPAS DARI AKU AMANDA"ucap Angga ikut membentak dan semakin mengkuatkan cengkeraman di tangan Amanda
"Aku nggak suka apa yang udah jadi milik aku disentuh orang lain apalagi itu kamu. Kamu milik aku dari dulu sampe sekarang dan selamanya nggak akan berubah. Mengerti lah kalo aku nggak mau Kehilangan kamu untuk kedua kalinya Queen"ucap Angga
"Gue nggak akan pernah mau jadi milik lo, lo cuma orang yang seenak jidatnya mengklaim gue sebagai milik Lo. Gue bukan babu yang mau nurutin semua perintah lu. Bahkan walaupun lo presiden sekalipun gue nggak sudi dan nggak akan pernah sudi " ucap Amanda tegas
"Kamu tau orang tua kamu hari ini landing ke Indonesia?"ucap Angga yang tiba tiba bertanya
"Apa yang lo maksud? Gimana lo bisa tau?"tanya Amanda merasa curiga pada Angga
"Apa kamu mau melihat jenazah orang tua kamu dimakamin hari ini juga?"tanya Angga dengan datar
"Magsud lo? Jangan pernah main main sama orang tua gue Angga"ucap Amanda dengan nada mengancam yang mulai mengerti dengan arah pembicaraan Angga
"Well, kamu tau pesawat apa yang mereka naik?"tanya Angga lagi
"King'sly....jangan bilang!!!"ucapan Amanda terhenti saat melihat seringaian licik Angga
"Jangan lo berani nyentuh orang tua gue. Ini masalah kita dan Lo nggak usah bawa bawa orang tua gue"ucap Amanda
"Ini juga karna kamu Queen, semua adil dalam cinta dan peperangan. And see kamu bisa liat jenazah mereka hari ini kalo kamu mau"ucap Angga dengan liciknya
"Lu licik Ngga, gue nggak akan biarin apa yang lo mau akan terjadi"ucap Amanda
"Dengan sekali perintah pesawat itu bakalan jatuh, aku pastiin kalo kamu nggak mau nurutin apa yang aku mau mereka mati"ucap Angga seperti psycho. Amanda pun menangis mendengar ancaman Angga menggunakan orang tuanya
"Dan pilihan kamu cuma 2, jadi milik aku atau nggak orang tua kamu mati dan kamu bakalan tetap jadi milik aku"ucap Angga licik
"Itu bukan pilihan Ngga, please jangan sentuh mereka"ucap Amanda yang masih menangis
"Well, kamu harus pilih dan orang tua kamu taruhannya"ucap Angga
"Aku minta maaf, aku janji nggak bakalan lagi berhubungan sama cowok lain dan AKU MILIK KAMU. Jadi please bebasin orang tua aku, jangan bunuh mereka"ucap Amanda sambil memeluk Angga yang membuat Angga tersenyum penuh kemenangan.
"You Just Mine and Always You be Mine QUEEN. Kamu cuma milik aku entah kapanpun dan dimana pun Mine"ucap Angga sambil membalas pelukan Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Genius Rich Man
Short StoryMencintaimu adalah hakku. Melindungimu adalah kewajibanku. Ingatlah akan semuanya. Nafas ku adalah kamu. Jadi jangan pernah mencoba benci sama aku. Karna kamu hidup aku Queen.. - Angga King'sly Aldi Yunanda Yang gue butuhin bukan hanya ucapan bulls...