Guyuran hujan menerpa gadis berusia 11 tahun yang tengah terduduk lunglai di rerumputan Taman. Gadis kecil tersebut tetus menangis sambil terus menyebutkan nama seseorang yang membuatnya seperti itu.
"King jahat sama Queen, kenapa King gak dateng. Padahal King yang janji sama Queen, tapi apa!! King malah ngingkari janjinya sama Quen. Queen benci sama King"ucap gadis kecil tersebut. Gadis kecil itu pun kemudian berdiri dengan tertatih, dan mencoba untuk menggapai kursi taman sebagai topangannya.
Setelah mampu berdiri, gadis kecil itu pun berjalan dengan lunglai sambil sesekali mengelap wajahnya yang telah dibasahi oleh air mata yang bercampur hujan itu.
Tanpa gadis kecil itu sadari, terlihat dari kejauhan terdapat mobil sedan yang entah disengaja ataupun tidak sedang berjalan ke arahnya. Hingga dimana saat gadia kecil itu tepat ditengah jalan trotoar, mobil sedan tersebut malah semakin memajukan mobilnya. Gadis kecil itu yang tidak mengetahui tentang mobil tersebut pun terperangah saat melihat mobil tersebut tepat berada disampingnya.
"AAAAAAAAAAA"teriak gadis kecil tersebut kemudian tertabrak dan tubuhnya terjungkal ke arah depan kaca mobil kemudian terguling ke arah depan. Mobil pun berhenti saat Gadis kecil itu pun telah terguling ke jalanan Aspal yang telah dipenuhi oleh darahnya. Sang pemilik mobil pun tersenyum yang lebih mirip dengan smirk sebelum akhirnya menjalankan mobilnya setelah dirasa gadis kecil itu sudah tidak bernyawa.
Gadis kecil itu pun hanya menatap sayu ke atas dan tubuhnya yang lemah sudah dipenuhi oleh darah. Hingga dia mengucapkan satu kata sebelum menutup matanya.
"King..."ucap gadis kecil tersebut.
"AMANDA QUEEN BIE MANOPO"teriak Bu Desi tepat ditelinga Amanda yang membuat sang pemilik terbangun dari tidurnya kemudian langsung berdiri dan berteriak
"ANJINK MATIII"teriak Amanda refleks sambil menggebrak meja tanpa menyadari keadaan sekitarnya.
"APA??? KAMU SEBUT SAYA ANJINK!!! KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA"Bentak bu Rena pada Amanda yang membuat sang gadis tersebut menyadari kesalahannya.
"Ta- tapi Bu, saya tadi gak bermaksud bilang gitu kok ke ibu. Suer dah Bu, tadi saya cuma refleks karna Ibu tiba tiba teriak disamping saya. Lagi enak enak kan mimpi malah digangguin sama Ibu...kan Goblok. Upsss"ucap Amanda saat menyadari ucapannya
'Tamat dah Man riwayat elu sekarang, OON banget sih lu pake keceplosan segala. Dasar, gara gara ini mimpi yang gak tau tempat sutuasi dan kondisi' batin Amanda meruntuk ki kebodohannya.
"KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA. GET OUT"teriak Bu Rena menggelegar didalam Kelas.
"Yaelah Bu, gak usah pake teriak teriak juga kali. Ibu kira ini lagi demo apa!!!! Kalo mau teriak teriak sana di masjid sekalian pake toa biar telinga ibu makin caplang. Siapa tau kan nanti hobby Ibu sukanya masuk Masjid bukan Diskotik sama Bar lagi"ucap Amanda dengan tampang jengkelnya.
"Apa kata kamu tadi? Diskotik? Bar? Ibu sama sekali nggak pernah masuk dua tempat jahanam itu. Lagiann...Seorang guru juga gak mungki kan ngajarin muridnya yang gak bener"ucap Bu Rena menyangkal.
"Idihhh kok Ibu jadi polos begini sih, bukannya Ibu yang suka ke club remang remang ya, yang pernah tercyduk sama Rumah Uya itu yang bawa bawa suami Ibu itu kan.....Ayo ngaku!!! Ngaku aje kali Bu nggak usah sungkan, Jujur aje kali, toh udah tercyduk ini. Malahan saya bangga punya Guru yang pernah masuk TV apalagi acara Katakan Putus, beuhhh mantep Buk"ucap Amanda dengan wajah Sok Tau nya itu yang membuat Bu Rena ingin sekali menjejalkan wajahnya itu ke paralon.
"AMANDA QUEEN BIE MANOPO, KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA. SE KA RANG!!!!"teriak Bu Rena lagi tepat dihadapan wajahnya. Amanda pun langsung berlari pergi meninggalkan kelas tanpa menoleh ke arah belakang.
Amanda pun berhenti sejenak sambil terus menoleh ke arah belakang takut takut Bu Rena mengejarnya.
"Apes dah gue hari ini. Tadi pagi pake datang bulan segala, terus dicuek kin si Bulldog dan sekarang dikeluarin dari kelas. Dosa ape gue di masa lalu sampe idup gue apes begini"ucap Amanda pada diri sendiri sambil terengah engah akibat pelarian yang ia lakukan tadi.
"Daripada gue cengo kek orang bego disini, kenapa gue nggak ke lapangan aja yakk... kan lumayan buat nurun nin berat badan. Siapa tau gue bisa lebih sexy dari si Lady Gagal"ucap nya mulai gila dengan pemikiran konyolnya itu.
Amanda pun berjalan ke lapangan dengan santai dan tampang polosnya. Memang jarak antara ia sekarang dan lapangan tidak terlalu jauh, malahan lapangan tersebut tepat berada didepan kelas anak IPA yang hanya dipisahkan oleh sedikit jarak dari tempat duduk. Setelah sampai Amanda pun mengambil bola basket yang berada di sebuah wadah dekat lapangan itu.
"Kok gue bego ya, gue kan nggak bisa basket, buat apa gue bawa"ucap Amanda konyol sambil menunjuk pada diri sendiri dengan bola basket di tangan sebelahnya.
"Bodo ah, tohh nggak ada yang liat tin ini"ucap Amanda kemudian memainkan bola basket dengan cara memasukannya ke dalam ring. Namun sudah belasan kali ia mencoba pun tetap gagal. Hingga ia ingin mengalungkan bola tersebut untuk kesekian kalinya, namun pandangannya terpaku saat ia melihat sosok yang sangat ia kenal sedang berjalan melenggang pergi tanpa menatap ke arah nya.
Amanda pun langsung menjatuhkan bola basket tersebut ke sembarang arah dan terus menatap sosok yang ia kenal itu. Pandangannya pun terhenti saat sosok tersebut telah melenggang pergi bersama mobilnya.
"Untuk ke sekian kalinya hati ini bertanya tentang semua yang terjadi ini Ga. Mungkin aku masih bisa jawab dari pertanyaan Apa, tapi tidak dengan Kenapa"ucap Amanda tanpa melepas dari pandangannya walaupun sosok itu telah hilang dari penglihatannya.
"Kamu nggak ngasih aku alasan ataupun penjelasan dari semua yang akan terjadi...atau... mungkin udah terjadi!! Tapi kamu juga harus tau prinsip aku, dimana kesabaran aku habis disitulah rasa kepedulian aku berhenti"ucap Amanda sambil mengingat semua yang telah berubah.
"Lucu yahh gue ngomong sendiri kayak orang bego"ucap Amanda lagi sampe tersenyum kecut.
'Aku harap kamu nggak bakalan kecewain aku. Karna rasa kecewa itu lebih sakit dari rasa benci, dimana sebuah kepercayaan yang udah susah payah aku bangun buat kamu malah kamu hancurin.... Aku takut Ga...., takut ini semua dan rasa cinta kamu itu cuma mimpi. Aku bakalan tetep bertahan...demi kamu...'batin Amanda sambil melanjutkan permainan bola basket nya, namun kali ini dengan emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Genius Rich Man
KurzgeschichtenMencintaimu adalah hakku. Melindungimu adalah kewajibanku. Ingatlah akan semuanya. Nafas ku adalah kamu. Jadi jangan pernah mencoba benci sama aku. Karna kamu hidup aku Queen.. - Angga King'sly Aldi Yunanda Yang gue butuhin bukan hanya ucapan bulls...