Episode 26

2K 100 40
                                    

Kejar kejaran mobil pun tak terelakkan lagi, dimana Amanda mencoba untuk kabur dari situasi menegangkan ini. Sebenarnya Amanda bukannya takut, hanya saja ia belum siap menerima semua kenyataan yang akan terungkap nantinya. Ia masih butuh waktu untuk berfikir tentang apa yang dilihatnya tadi. Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada sang kekasih, namun ia takut pertanyaan itu malah akan menjadi bumerang bagi dirinya dan sang kekasih nantinya.

Amanda pun menambah kecepatannya saat pertigaan sudah ada didepan mata, dan langsung membanting setir saat belokan yang ia ambil adalah jalan sebelah kiri.  

"Shit...!"umpat Angga saat kehilangan jejak Queennya itu

Sedangkan Amanda hanya bersorak ria saat tak mendapati mobil sang kekasih yang mengejarnya tadi.

Amanda pun mulai memelankan kecepatannya saat dirasa dirinya sudah aman dari kejaran sang kekasih. 

Setelah merasa tempat yang ia lalui aman, ia pun memberhentikan mobilnya sambil menengok memutar badan kearah belakang

"Keren bangettt dahh gua!!! Baru kali ini gua bisa menang dari itu si tembok datar. Harus syukuran 7 hari 7 malem dahh nihh buat ngerayain nya, kemenangan pertama seorang Amanda harus dikenang inihhh mah..." ucap Amanda kemudian memutar tubuhnya kearah depan dengan mata yang langsung melotot lebar

"WHATTT THE FUCK!!! DAMN IT, Napa tu bulldog bisa ada didepan gua, shit ini mah lah, nggak like aing, nggak like ini mah"teriak Amanda saat melihat mobil Angga sudah ada didepan mobilnya untuk menghalangi jalan, sedangkan sang pemilik tengah berdiri didepan mobil Amanda sambil kedua tangan dimasukkan kedalam celana panjangnya dengan tatapan datar mengarah ke sang pemilik mobil berwarna merah.

"Mati dahh lu Man malem ini, moga aja tuu si Bulldog kagak ngapa ngapain elo. Mana ada sejarahnya ratu jalanan kalah ama tembok datar kek dia, game over dah ini mah. Gaswat total anjay, bisa bisa diceramahin dah nih gue 1 bulan 30 malam"ucap Amanda sambil menepuk hidayah pelan.

"Keluar Queen"ucap Angga tegas dengan tatapan dinginnya.

"Keluar... kagak! Keluar.... kagak! Kalo gue keluar bisa abis nihh kuping gue makin lebar, tapi kalo gue gak keluar pasti besoknya tuu tembok ngamuk dah. Kan susah jinakkinnya kalo dia udah ngamuk"

"Keluar aja dah, lagian dia yang salah ini kan!! Ngapa gue yang mesti takut. Oke fight Man, semoga elo menang, Aminnnn"ucap Amanda setelah beberapa detik berfikir, kemudian mencabut kunci mobilnya dan ia masuki kedalam saku jaket. Setelah dirasa waktunya Amanda pun membuka pintu mobil sambil berdehem sejenak kemudian melangkah mendekati Angga setelah menutup pintu mobilnya.

Setelah berada tepat di depan Angga, Amanda pun menatapnya walaupun ia akui atmosfer dunia sedang tidak mendukungnya.

"Ka-.. ka-.. kamu ngapain a-.. ada di sini Ga?"tanya Amanda gugup setelah tercyduk oleh sang kekasih.

"Kenapa kamu kabur?"tanya Angga masih datar dengan kaca mata bertengger dihidungnya menambah kesan cool sekaligus dingin bagi dirinya.

"A-.. aku nggak kabur kok. A-.. aku cuma-... cuma.. emmm..."ucap Amanda tergugup yang membuatnya tidak bisa berfikir tentang alasan yang akan ia berikan saat ini.

"Cuma apa?"tanya Angga dengan tatapan mengintimidasinya yang membuat Amanda mati kutu dibuatnya.

"Ngapain kamu malem malem ada diluar rumah jam segini? Abis balapan atau Kamu mau selingkuh dari aku, iya?"tuduh Angga dengan mata yang sipitkan.

"Kamu juga kan keluar malem, terus kenapa cuma aku yang disalahin. Kamu juga kenapa keluar jam segini?!! Pake jas lagi!!! Tadi siang kamu kemana aja?!! Pagi pagi sifatnya udah dingin, tadi siang tiba tiba ngilang, dan sekarang kamu dengan enaknya ada didepan aku sambil nuduh aku selingkuh GITU?!!! Aku telpon gak dibales, aku tanya sama temen temen kamu mereka pada gak tau, aku chat kamu tapi kamu gak bales. Capek bego chat sama lo kaya ngeintrogasi maling, gue mulu yang nanya. Kamu juga bisa mikir gak sih, gimana aku mau selingkuh, baru niatnya aja udah kamu ancem apalagi kalo udah, bisa mati tuu cowok sama kamu"ucap Amanda nyerocos namun dengan nada kesal, namun Angga masih tetap memandangnya walaupun tatapannya lebih santai dan bersahabat

"Apa aja tadi yang kamu liat?"ucap Angga yang membuat Amanda membeku.

"Li-..at a-.. apa magsud kamu?"cicit Amanda dengan gugup.

"Aku benci pembohong, apalagi kalo itu pacar aku sendiri Queen. Aku tau kamu pasti ngerti apa yang aku maksud tadi"ucap Angga sambil menatap menelisik kegugupan Amanda.

Amanda pun menghembuskan nafas tanda ia menyerah.

"Oke, fine.. tadi aku liat semunya termasuk saat dia bilang kalo kamu-...." ucapannya terhenti saat ia membayangkan hal yang tidak ingin dia ingat lagi sama sekali. Dia tidak ingin percaya dengan apa yang ia lihat dan dengar tadi, Amanda mulai takut akan kenyataan yang akan terjadi nantinya.

"Dia bilang apa?"ucap Angga datar namun terselip nada penasaran didalmnya. 

"Saat dia bilang kalo  kamu
'The last Mafia prince YunanKing' dan saat dia bawa bawa nama aku sambil bilang kalo aku itu.."ucap Amanda terputus sambil menunduk dengan badan yang sudah bergemetaran saat dia belum mampu menerima kenyataan yang jadi dengan tadi, walaupun tidak semuanya ia dengar, namun cukup dapat membuat hatinya goyah.

"Kamu apa Amanda? Bilang semuanya apa yang kamu denger ke aku Queen"ucap Angga saat melihat kepala Amanda menundukkan dan tatapan mata menyalang.

Amanda pun mendingak sambil menatap kedua mata legam Angga "Dia bilang kalo aku itu-.... 'The First Mafia Queen YunanKing' Angga..."ucap Amanda lirih

Degg..
Singkat, namun bisa membuat suasana menjadi hening seketika, dengan Angga yang masih terus menatapnya dengan tatapan yang sulit terbaca.

"Huft... Udah terlalu banyak yang kamu tau, dan itu salah.
Jadi sekarang lebih baik kamu pulang, aku yang anter kamu. Dan siniin kunci mobil kamu!Kalo enggak aku bakar"ucap Angga dengan helaan nafas kemudian mengangkat telapak tangannya didepan wajah Amand.

'DAMN IT, mobil kesayangan gue dibakar?!! Kelaut aja dah Lu sekalian, fuck'batin Amanda kesal

"Aku bisa pulang sendiri, kamu nggak perlu repot repot anterrin aku. Lagian aku bingung sama kamu, kamu itu benci sama pembohong tapi kamu sendiri suka berbohong. Enak di kamu, enek di aku"ucap Amanda sinis dalam kalimat sindirannya itu.

"Aku berbohong juga demi kebaikan kamu Queen, lebih baik kamu kasihin sekarang kunci mobil kesayangan kamu itu, kalo enggak aku bakar mobil itu sekarang"ancam Angga yang membuat Amanda langsung memberikan kunci mobil kesayangannya itu walaupun dengan rasa tidak ikhlas.

'Double shit... Untuk ganteng, untung sayang, untung pacar, kalo enggak udah gue jadiin lalab dah tu muka ganteng'batin Amanda menggerutu kesal

"Kamu tau, Mulut boleh berbohong, Mata boleh tak mengakui. Tapi hati? Tidak, ia yang selalu mengetahui kebenaran sang pemiliknya. Dan saat ini pemiliknya bukan aku. Dan kamu tau kalau kebohongan akan dibalas dengan kebohongan, pengkhianatan akan dibalas dengan pengkhianatan dan akhirnya cuma kehancuran yang bakalan kamu dapet. Karna apa? Karna kebohongan kamu akan kamu tutupi dengan berjuta juta kebohongan lagi. Ketidakpedulian kamu tentang apa yang akan terjadi nantinya itu terserah kamu. Dan aku harap kamu ngerti itu"ucap Amanda kemudian berjalan melenggang masuk kedalam mobil Angga meninggalkan sang kekasih yang masih berdiri mencerna kalimat yang baru ia ucapkan tadi

'Dulu adalah saatnya aku mencintaimu dalam diam, dan sekarang saatnyalah aku mencintaimu dengan tindakan. Kamu dunia aku Queen, belum saatnya kamu tau semuanya. Aku buat kamu, Angga untuk Amanda, dan Queen hanya untuk King. I'm promise you'batin Angga

'Hidup berakhir saat kamu berhenti bermimpi. Harapan berakhir saat kamu berhenti percaya. Dan cinta gagal saat kamu berhenti peduli. Dan saat ini aku sedang merasakan ketiga hal itu, Mimpi, Kepercayaan, dan rasa ketidak pedulian... King'batin Amanda

My Possesive Genius Rich Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang