Angga Pov
Flashback on
Terlihat seorang lelaki berumur 11 tahun sedang duduk di kursinya sambil membaca komik dengan wajah datar.
"Eh Bray katanya ada anak baru yaa, kata murid lain dia pindahan dari luar negeri"ucap Arnold kecil
"Katanya sih ia, tapi yang Bray tau dia sih Cewek. Soalnya tadi Bray liat Ms.Syilla lagi ngobrol sama anak cewek. Kayak nya sih dia yang jadi anak barunya"ucap Brayn kecil
"Cantik nggak Bray, kalo cantik nanti Bray duduknya sama Angga aja yah, Arnold sama dia"ucap Arnold kecil
"Berisik deh kalian"ucap Angga kecil dengan datar akan perbincangan kedua sahabatnya yang memang duduk di bangku depannya dan langsung menutup buku komik nya.
"Yaa si boss mah, nanti kalo anak barunya cantik jangan boss embat yahh itu milik Arnold"ucap Arnold kecil
"Masih bocah juga jangan ngebahas yang kayak gitu"ucap Angga yang masih datar
"Kita mah masih bocah juga udah laku, banyak yang ngantri malahan"ucap Brayn kecil ikut ikut tan
"Brayyy"geram Angga kecil. Arnold dan Brayn kecil pun langsung terdiam melihat sang boss sudah mulai marah.
Ms.Syilla pun sampai ke dalam kelas dengan membawa gadis kecil bermata hazel tersebut. Angga yang menatap mata hazel tersebut pun langsung diam membeku."Halo anak anak hari ini kita kedatangan murid baru. Amanda perkenalkan diri kamu"ucap Ms.Syilla
"Perkenalkan nama saya Amanda Queen Bie Manopo, saya pindahan dari German"ucap Amanda kecil dengan aksen manisnya
"Silahkan kamu duduk disamping Angga, yang bernama Angga tolong angkat tangan"ucap Ms.Syilla yang menyadarkan Angga kecil dari keterpakuannya terhadap gadis bermata hazel tersebut. Angga pun langsung mengangkat tangan kanannya. Amanda pun langsung menghampiri Angga dan duduk disampinya. Para murid perempuan yang melihat itu pun langsung menatap sinis Amanda. Amanda kecil yang ditatap seperti itu pun langsung bertanya kepada Angga.
"Mengapa mereka menatap ku seperti itu, apa ada yang salah dengan diriku"bisik Amanda pada Angga kecil. Angga yang mendengar pertanyaan Amanda kecil hanya terkekeh pelan.
"Mereka memang seperti itu Queen, jangan hiraukan tatapan mereka. Seharusnya kau bangga menjadi pusat perhatian"ucap Angga kecil.
"Queennnnn, namaku Amanda bukan Queen. Dan aku tidak suka menjadi pusat perhatian, jadi untuk apa aku bangga saat melihat orang orang menatap ku tajam"ucap Amanda kecil polos
"Karna kau yang akan menjadi Queen dalam kerajaan ku nanti dan kau seharusnya senang bisa duduk bersama pria tampan seperti ku"ucap Angga kecil dengan PD nya
"Maksud mu?, untuk apa aku senang.. rasanya pun masih biasa saja tidak ada yang berbeda saat duduk dengan mu. Kau tampan karna kau pria jadi janganlah menyombong kan dirimu sendiri"ucap Amanda kecil
"Terserah kau sajalah Queen"ucap Angga dengan helaan nafas, merekapun fokus pada pelajaran dan hanya terjadi keheningan. Namun Angga kecil sesekali menatap wajah polos Amanda yang sangat cantik baginya. Flashback end
Gue pun tersadar dari lamunan gue karna si Arnold somvlak manggil manggil nama gue melulu
"Woyyy boss lu kenapa nge lamun aja dari tadi, kesambet baru tau rasa lo"ucap Arnold yang sedang berbalik ke belakang meja buat bisa ngeliat gue, Arnold duduk se bangku dengan Brayn dan di belakang meja mereka ada gue yang memang lebih memilih duduk di pojok kelas sendiri.
"Ganggu aja lo"ucap gue ketus
"Lu tadi ngelamunin apa boss, pasti lu tadi ngelamunin yang jorok jorok yaaaa!!!"tuduh Brayn nethink
"Pikiran lu ya Bray jorok mulu, si boss mah mana mungkin mikirin yang jorok jorok kalo dia udah punya yang bening"ucap Arnold
"Magsud lo si baby baby Queen itu, si Manda mah bukan bening lagi. Kalo bukan karna si Boss udah gue jadiin mangsa tu anak"ucap Brayn tanpa ngeliat ekspresi gue.
"Little Queen Brayy. Lu pikir si Manda hewan pake lu bilang mangsa segala. Tapi yang Lo bilang itu ada benernya juga sih. Gue kayak pernah liat Amanda deh tapi nggak tau dimana"ucap Arnold mulai serius
"Bener tuh Nold, gue juga kayak udah pernah ketemu sama si Manda tapi gue lupa lagi dimana"ucap Brayn
"Kalian lupa sama Queen?"tanya gue dengan sebelah alis terangkat
"Magsud lo Queen elu Amanda?"tanya Brayn
"Queen yang waktu kita masih Sd"ucap gue mulai jengkel
"Yang mana sihh, gue udah lupa"ucap Brayn sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Lu bobrok banget sih Bray, itu loh Queen yang anak baru waktu kita masih Sd"ucap Arnold mengingatnya
"Ouchh dia, kalo dia gue pasti Inget lah. Secara dia kan Lady kita dan Queen nya si boss"ucap Brayn sudah mengingatnya.
"Itu tau" ucap gue yang ngebuat Brayn sama Arnold cengo
"Jangan bilang kalo Lady kita itu Amanda"ucap Arnold dan Brayn bersamaan yang hanya gue balas anggukkan
"Kenapa lu nggak bilang dari dulu sih Ga"ucap Arnold
"Tega lu nggak bilang sama kita kita"ucap Brayn
"Parah lu Ga"ucap Arnold
"Kalo gue tau dia My Lady gue bakalan...-"ucapan Brayn terhenti saat melihat tatapan gue
"Mau apa lo"ucap gue dengan datar
"Eh Ehhh nggak jadi deh"ucap Brayn dengan cengiran nya
"Salah kalian sendiri...Masa kalian nggak ngeuh sihhh saat gue nyebutin nama panjangnya Amanda"ucap gue berusaha sabar ngadepin sifat bobrok mereka
"Emangnya siapa Ga?"ucap Brayn polos yang ngebuat gue langsung noyor palanya
"Lu itu bego kok pake banget sih apa kurang jelas ucapan yang pernah gue bilang. Namanya itu Amanda Queen Bie Manopo...kalo lo masih inget tu nama ada inisial Queen nya bego"ucap gue mulai naik darah
"Ohhh iya iya gue lupa, sorry dah gue kan baru ngeuh tu nama hehehe"ucap Brayn polos polos bangsat
"Jadi dulu itu lo sengaja nyebutin nama panjangnya biar kita ngeuh gitu?"tanya Arnold uang ikut ikut tan telmi
"Ya iya lah, buat ape gue nyebut nama panjangnya segala dodol"ucap gue kesal
"Lu kok bisa tau Amanda itu Queen darimana?"tanya Brayn bego
"MasyaAllah Brayyyyy, lu kayak nggak tau si Boss aja sih. Dia mah bisa tau apapun yang dia mau, dia kan jenius nggak kayak lo yang otaknya bobrok"ucap Arnold dengan nada melenging
"Tu congor minta gue sledding yeee, kan gue cuma nanya napa jadi lo yang sensi sihhh!!"ucap Brayn
"Serah lo dah, asal kau bahagia. BTW ni guru pade kemane, biasanya jam segini dia udah masuk kelas buat ngemulai khutbah nya"ucap Arnold santai
"Meleketehe, mungkin tu guru lagi lahiran kali makanye dia nggak dateng"ucap Brayn
"Guru kita kan cowok Bray mana mungkin bisa ngelahirin, kalo udah tau jamkos gini mending gue dirumah Bobo Bobo ganteng sama boneka boneka gue"ucap Arnold yang memang menyukai boneka
"Lu itu kan cowok Nold, udah gede masih aja main boneka"ucap gue pusing sama sifat sifat sahabat gue
"Yeee si boss kayak nggak tau gue aja, boneka gue apalagi si Doraemon itu penting dalam hidup gue"ucap Arnold tang memang sangat menyukai boneka Doraemon
"Up too you, gue mau ke kelas nya Queen. Kalian mau ikut gak?"tanya gue
"So pasti boss"ucap Arnold dan Brayn bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Genius Rich Man
Cerita PendekMencintaimu adalah hakku. Melindungimu adalah kewajibanku. Ingatlah akan semuanya. Nafas ku adalah kamu. Jadi jangan pernah mencoba benci sama aku. Karna kamu hidup aku Queen.. - Angga King'sly Aldi Yunanda Yang gue butuhin bukan hanya ucapan bulls...