The Enemy in My Bed - #hackerseries 2.0 [✅] 🔚

Chapter 7 - Is He Real? (Part 1)

Chloe

"Dia baik-baik saja."

Suara itu terdengar berbisik namun aku masih bisa mendengarnya. Suara yang aku kenal dengan baik.

"Ya, akan kusampaikan padanya nanti."

"Terlelap, mungkin sebentar lagi bangun."

Sudah pasti, dia sedang membicarakan tentangku sekarang yang masih terbaring, tidur lebih tepatnya. Perlahan aku membuka mataku dan pandanganku langsung tertuju padanya. Dia, terlihat duduk santai di sofa panjang di samping tempat tidurku.

"Ya, jangan khawatir."

"Bye."

Belum ada suara dariku, aku masih memperhatikannya yang masih menunduk, hingga dia mendongak setelah menutup ponselnya. Ya, sedari tadi dia berbicara pada ponselnya. Mungkin dia sadar aku sudah bangun dan membuka mataku.

"Hello," ucapnya dengan senyum.

"Pagi," jawabku cepat.

"Siang, princess," senyumnya kembali terlihat, "bangun sekarang, atau aku akan meninggalkanmu."

Tawa kecilku langsung terdengar. Aku selalu geli setiap dia memanggilku dengan sebutan princess. No I'm not princess, tentu saja.

01.37 PM

Sepintas aku melihat jam digital di meja kecil di samping tempat tidurku. Okay dia benar, sudah siang, tidak lagi pagi.

"Kamu akan membawaku ke mana?" ucapku di sela-sela tawa kecilku.

"Itu rahasia. Bersiaplah, tiga puluh menit lagi kita berangkat."

"Oh, aku tidak suka kejutan, kamu tahu."

Kini tawa kecilnya terdegar begitu jelas, "kali ini kamu pasti menyukainya."

Tidak ada jawaban dariku, hanya tawa kecilku yang masih terdengar.

Tap tap tap.

Dia mulai melangkahkan kakinya, keluar dari kamar ini. Tanpa pikir panjang, aku segera membersihkan diriku. Entah apa yang terjadi, aku begitu semangat hanya mendengar satu kata darinya. Hmm, ya, kejutan, entah apa itu, yang pasti aku tidak sabar lagi.

Dua puluh menit berlalu. Aku sudah selesai membersihkan diriku. Simple white dress tanpa lengan yang hanya sepanjang separuh panjang pahaku, dengan motif ethnic di bagian tengah dari leher hingga bawah. Dress dengan model V neck, sedikit rendah, namun tidak terlalu rendah yang aku padukan kalung ethnic panjang hingga dadaku, juga sepatu high heel putih senada dengan dress yang aku pakai.

Tidak banyak yang menghiasi wajahku, seperti biasa aku hanya memakai make-up natural, bahkan aku tidak memakai lipstik, hmm, hanya lip balm, setidaknya bisa membuat bibirku tetap lembab.