Chapter 68 - She's Still Alive, She's Still Breathing, Is This Illusion?

3.8K 291 7
                                    

Tristan

"Have a sit, Mr. Norville."

"Blaze, panggil saja Blaze. Senang bertemu langsung dengan Anda, Mr. Bradford."

Blaze Norville, alias yang aku pakai sekarang. Kejutan kecil yang kupersiapkan untuk mahkluk cantik itu, aku sedang mengurusnya sekarang, berharap dia menyukai kejutannya kali ini.

Tanganku terulur saat mengatakan salam itu. Well, aku sedang berada di salah satu ruangan di gedung EMA saat ini.

Bradford, salah satu kepala divisi pengembangan obat di EMA, yang sedari kemarin aku hubungi, terlihat tersenyum saat aku memasuki ruangannya. Ya, sejak makhluk cantik itu terbaring tidak sadarkan diri di rumah sakit. Sepintas wajah cantiknya memenuhi pikiranku.

Lagi dan lagi, aku melihat sekilas layar ponselku, memastikan tidak ada satupun, siapapun memasuki ruangan itu, tempat di mana Chloe terbaring dengan sempurna di sana. Aman, sejauh ini masih aman, tidak ada seorangpun mendekat apalagi memasuki ruangan itu, bahkan dokter atau perawat sekalipun.

Itu benar, aku tidak dapat melihat ruangannya, bagian dalam ruangan itu tidak ada satu camera pun di sana. Hanya camera di depan pintu ruangan itu yang bisa aku retas, beserta camera lain di lorong itu, tentu saja.

"Berkas yang berhubungan dengan penelitiannya dari kami sudah siap," Bradford megucapkan kalimatnya dengan begitu semangat, terlihat tidak sabar untuk langkah berikutnya.

"Terima kasih. Apa kita bisa berangkat sekarang?"
"Oh, tunggu sebentar. Kepala bagian dari divisi lain akan bergabung, menemaniku dalam project besar ini. Dia akan datang sebentar lagi."

Oh No, siapa yang dia maksud?  Aku hanya mengenal laki-laki paruh baya ini. Bukan, meretas datanya lebih tepatnya. Dan beruntungnya aku, dia percaya dengan semua yang aku katakan padanya, hingga aku bisa menjemputnya sekarang.

"Tolong tunggu sepuluh menit lagi. Apa Anda keberatan?"

"I'm fine," jawabku cepat tanpa jeda.

Menit-menit berlalu. Bradford menceritakan, memberitahu lebih tepatnya, semua hal-hal yang berhubungan dengan project ini. Beberapa point dia tekankan, serasa aku adalah pemilik project ini, yang ada, aku adalah saudara dekat dari makhluk cantik itu, okay, itu alias-ku, mengaku sebagai saudaranya yang dipercaya untuk mengurus projectnya.

Drrrrttttt drrttttt drrrtttt

Itu bukan ponselku, namun ponsel Bradford. Dengan cepat dia menjawab panggilan masuk itu.

"Ya," ucapnya terdengar begitu semangat.

"Sudah sampai."

"Delapan menit yang lalu."

"Di ruanganku."

"Oh, apa Anda yakin, Tuan?"

"Oh, OK."

"OK."

"Ya."

"Tidak masalah."

"OK."

Serentetan kata yang aku dengar dari setiap ucapan Bradford di telepon. Ya, dia masih duduk tegak di sofa single di depanku.

"Tuan Blaze, sebaikknya kita berangkat sekarang. Dia tidak bisa ikut. Ada sesuatu yang mendadak yang harus diselesaikannya kali ini. Maaf telah membuatmu menunggu."

"Tidak apa," jawabku dengan senyum. Sedikit lega, lebih tepatnya.

"Terima kasih. Well, kita berangkat sekarang."

The Enemy in My Bed - #hackerseries 2.0 [✅] 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang