Infus racun berantai #2

714 110 5
                                    

Eunji buru-buru melangkahkan kakinya ke dalam kantor kejaksaan distrik seoul menuju ruangannya,Eunji mendapati seorang pria yang tengah duduk membelakanginya perlahan tapi pasti Eunji melangkahkan kakinya mendekati pria tadi.
"Terlambat,Jung Eunji" pria tadi bersuara,Eunji merasa aneh dengan suara pria tersebut,namun tak ia hiraukan
"Maafkan aku,jaksa Park" ucap Eunji sambil membungkuk,pria tadi memutar kursinya ke arah Eunji yang masih membungkuk.
"Kupikir kau salah,aku jaksa Byun bukan jaksa Park" ucap pria tadi sambil menahan tawanya.
Eunji yang sadar langsung melihat siapa sebenarnya pria di yang tadi membelakanginya.
"Baekhyun!!" geram Eunji
"Hei,ayolah siapa yang akan mau denganmu jika kau pemarah seperti itu" ledek Baekhyun,semakin membuat Eunji kesal.
"Lihat saja,akan kuhasut Bomi untuk memutuskanmu" ancam Eunji,mendengar ancaman Eunji membuat Baekhyun menciut.
"Jaksa Byun?" ujar seorang pria dengan suara beratnya yang khas tengah berdiri di pintu.
"Hai,Chan"ujar Baekhyun menyapa pria tadi yang tak lain adalah Chanyeol.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Chanyeol sambil melangkah ke kursinya
"Itu,aku punya berkas kasus baru untukmu" jawab Baekhyun sambil menyerahkan sebuah map kertas.
Chanyeol lalu membuka map tersebut dan mulai membaca berkas tersebut.
"Kau bisa membacanya dulu jika kau setuju kau bisa menandatangani ini sebagai penerimaan penanganan kasus ini" ujar Baekhyun sambil menyerahkan selembar kertas.
"Kau bisa menyuruh Eunji untuk menaruh bukti tanda tanganmu di mejaku"sambung Baekhyun lalu berjalan keluar dari ruangan Chanyeol,sepeninggal Baekhyun Eunji langsung menuju ke meja kerjanya dan melakukan rutinitasnya setiap hari.

"Infus racun berantai?"ujar Chanyeol, mendengar nama kasus tadi Eunji sontak berdiri dan langsung merebut kertas yang ada di tangan Chanyeol.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Chanyeol dengan wajah bingung
"Biarkan aku melihat berkas kasus ini jaksa Park" jawab Eunji
"Kau akan mengambil kasus ini?"tanya Eunji sambil mengembalikan berkas tadi,Chanyeol mengangguk sebagai jawabannya.
"Tapi Eunji~ah,apa kau tahu kasus seperti apa ini?" tanya Chanyeol polos,mendengar itu Eunji hanya menepuk dahinya sambil menghela nafas
'Dia akan menerima kasus ini tapi dia sendiri bahkan tidak tahu kasus macam apa ini,apa dia waras?"batin Eunji
"Ini adalah kasus pembunuhan berantai" jawab Eunji.
Chanyeol lalu mengambil penanya dan menandatangani penyetujuan kasus tersebut berhasil membuat Eunji menganga.
"Tolong antarkan ini ke Jaksa Byun" suruh Chanyeol lalu kembali membuka berkas kasus tadi.
Eunji hanya pasrah dan mengambil kertas tersebut dan meninggalkan ruangannya.
"Dia lucu" gumam Chanyeol

Eunji berjalan menyusuri lorong kantor kejaksaan distrik Seoul untuk mengantarkan surat penyetujuan ke ruangan Baekhyun.

Tok...tok...tok...

Eunji mengetuk pintu ruangan Baekhyun.
"Masuk"ujar Baekhyun dari dalam ruangan,pintu ruangan Baekhyun terbuka menampilkan seorang Jung Eunji.
"Ini surat penyetujuan penanganan kasus yang sudah di tanda tangani oleh Jaksa Park" ujar Eunji sambil menyerahkan selembar kertas di hadapan Baekhyun.
"Terima kasih" ujar Baekhyun
Eunji melihat sekeliling seakan sedang mengenang sesuatu.
"Mengenang masa lalu,Jaksa Jung?" tanya Baekhyun,menghentikan kegiatan yang dilakukan Eunji.
"Masa lalu apa?jangan sembarangan kalau bicara" ujar Eunji lalu membungkuk dan meninggalkan ruangan Baekhyun.
Hp Baekhyun tiba-tiba bergetar menandakan telepon masuk,segera Baekhyun mengangkatnya.
"Halo/.../baiklah aku akan segera kesana" ujar Baekhyun lalu memutus telepon tadi lalu mengambil jasnya dan meninggalkan ruangannya.

Di tempat lain
Seorang wanita terlihat memasuki sebuah kamar pasien,lalu menutup pintu kamar tersebut wanita tadi berjalan mendekati tempat tidur pasien wanita tersebut menyeringai dibalik maskernya dan mengeluarkan sebuah jarum suntik dan menyuntikkan sesuatu di infus pasien tadi,seorang perawat tiba-tiba masuk.
"Apa yang kau lakukan?" tanya perawat tadi

Tok...tok...tok...

"Silahkan masuk" ujar pemilik ruangan
"Pengacara kim,ada seseorang yang mencarimu" ujar wanita yang tak lain sekretaris pemilik ruangan tadi
"Suruh dia masuk" suruh pemilik ruangan,wanita tadi mengangguk dan mempersilahkan seseorang untuk masuk, seorang wanita terlihat memasuki ruangan tersebut.
"Ada yang bisa kubantu?" tanya Pengacara bermarga kim
"Aku butuh pengacara" jawab wanita itu dengan seringainya,dan di balas seringai juga oleh pengacara kim.

Eunji kembali ke ruangannya setelah dari ruangan Baekhyun,sebuah pemandangan mengukir seulas senyum di wajah Eunji.
Chanyeol pria itu terlihat damai dalam tidurnya seolah tak ingin merusak pemandangan itu Eunji memilih masuk untuk mengambil hp nya kemudian buru-buru meninggalkan ruangannya.
Eunji lebih memilih makan siang di kafetaria yang ada di kantor kejaksaan distrik Seoul. Saat dalam perjalanan menuju kafetaria Eunji melihat seorang pria dengan wajah yang sangat dikenalinya,pria itu berjalan mendekati Eunji dan berhenti di langkah ke 7nya mendekati Eunji.
Terlihat senyum smirk di wajah pria itu.
"Lama tak bertemu,Jung Eunji" sapa Pria itu diakhiri senyum di wajahnya.
"Kau benar,sudah lama" ujar Eunji
"Mau makan siang bersama,jaksa Jung?" tanya pria tadi,sedangkan Eunji hanya menampilkan senyum di wajahnya
"Kim Minseok" ujar Eunji dibalas smirk oleh minseok

Di kafetaria inilah Eunji dan Minseok tengah menyantap makan siang mereka tak ada pembicaraan yang menarik diantara mereka hanya Minseok yang terus berbicara sementara Eunji hanya menanggapi ucapan Minseok dengan anggukan ataupun dengan senyum tipis.
"Kau tahu aku sangat merindukan saat bekerja denganmu" ujar Minseok
"Saat dimana kau masih menjadi jaksa dan saat sebelum aku pindah ke kantor pengacara Gikhwa" sambung Minseok,Eunji hanya menampilkan senyum kecut mendengar ucapan Minseok.
"Katakan apa yang sebenarnya membawa mu kesini?" tanya Eunji to the point
"Aku kesini untuk..." gantung Minseok lalu menengok kekanan dan kekiri lalu sedikit memajukan wajahnya di dekat telinga Eunji.
"Kasus Infus racun berantai" sambung Minseok,sukses membuat Eunji membulatkan matanya.

"Baiklah akan aku belikan" ujar pria dengan kulit yang agak gelap lengkap dengan seragam polisinya di sambungan telepon lalu mematikannya.
"Siapa?" tanya pria dengan kulit seputih susu yang telihat gagah dengan seragam polisinya.
"Ini Naeun,dia menyuruhku membeli sesuatu di apotek"ujar Kai
"Jadi kita berangkat sekarang?" tanya Sehun
"Ya,aku tidak mau membuat Naeun ku menunggu" jawab Kai lalu berjalan ke arah mobil dinas mereka
"Naeun-mu kalian bahkan belum resmi" ledek Sehun
"Tapi lihat saja sebentar lagi opsir Oh" ujar Kai lalu masuk kedalam mobil dinas kepolisian mereka.
Kedua opsir tampan tadi telah sampai di apotek untuk membeli obat yang diinginkan Naeun.
"Permisi,apa kau punya obat pereda sakit kepala merk ini" tanya Kai sambil menunjukkan Hp nya
"Iya,tunggu sebentar" jawab penjaga apotek tadi.
Sehun yang menunggu di mobil mendapat telepon.
"Halo hayoung~ah/.../ke rumah sakit?/.../apa kasus pembunuhan?/.../baiklah aku akan segera kesana" sehun buru buru memutus sambungan telepon tadi dan lari keluar dari mobil dan memanggil kai.
"Kai~ah" panggil Sehun
"Ada apa?" tanya Kai
"Kita harus segera pergi ke rumah sakit pusat Seoul" jawab Sehun.
"Untuk apa?" tanya Kai
"Astaga,tidak usah banyak tanya dan segera ikut" jawab Sehun kesal,lalu menarik paksa tangan Kai dan segera melajukan mobil mereka ke rumah sakit pusat Seoul.

"Untuk apa kau menanyakan kasus itu?" tanya Eunji datar,yang ditanya hanya tertawa ringan,
Tiba-tiba hp Eunji berdering 'jaksa Park' begitu yang tertera di panggilan masuk tersebut.
"Apa pelakunya sudah tertangkap/.../baiklah aku akan segera kembali" ujar Eunji lalu memutus sambungan telepon dari Chanyeol.
"Tunggu jangan bilang kau yang akan menjadi pengacara dari tersangka ini" ujar Eunji hanya sebuah senyuman yang diterima Eunji sebagai jawabannya.
"Sampai bertemu di ruang sidang,Jung Eunji" ujar Minseok lalu meninggalkan Eunji yang masih setia berdiri di tempatnya.
"Chanyeol" gumam Eunji khawatir

TBC...

Prosecutor In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang