Penguasa Warisan #1

387 75 4
                                    

Pagi ini Eunji mendapat hari libur dari Chanyeol,dan saat ini dia sedang menonton acara berita yang menyajikan berita terbaru.

"Seorang pria ditemukan tewas di rumahnya sendiri dengan 5 luka tusuk di bagian perut dan pendarahan kepala di bagian belakang"

Begitu laporan yang disampaikan oleh pembawa berita yang langsung melapor dari tempat kejadian.

"Wah,apa pembunuban menjadi satu-satunya jalan mengakhiri sebuah masalah" gumam Eunji setelah merasa prihatin dengan berbagai masalah pembunuhan yang diakibatkan masalah sepele.

"Berhentilah menggerutu!" Suruh Naeun.

"Aku tak menggerutu aku hanya prihatin" elak Eunji lalu berjalan ke meja makan setelah mematikan tv yang sedari tadi di tontonnya.
"Ayolah ini masih pagi Ji~ah"ledek Naeun
"Terserah padamu" pasrah Eunji mengundang tawa ringan di wajah malaikat Naeun.

Mereka berdua menghabiskan sarapan mereka dengan hanya di temani suara dentingan sendok di piring mereka.
"Naeun~ah,aku punya pertanyaan untukmu"
"Apa itu?" Tanya Naeun
"Kau bekerja di mana?" Penasaran Eunji sambil memakan suapan terakhirnya.
"Ehh...itu...cepat habiskan sarapanmu dan jangan lupa bersihkan kamarmu" Naeun terlihat mengalihkan pembicaraan,Eunji sadar itu tapi untuk ke sekian kalinya Eunji memilih diam.
"Baiklah,mungkin kau bisa menceritakannya lain kali" ucap Eunji lalu meninggalkan meja makan sambil membawa piring bekas makannya.

"Tunggulah"

"Chan!"
"Ada apa jaksa Byun?" Tanya Chanyeol.
"Mana Eunji?" Penasaran Baekhyun.
"Memangnya ada apa? Apa kau punya hubungan dengannya?" ada yang aneh di dalam nada Chanyeol.
"Haha,jangan terlalu serius aku hanya bertanya"ucap Baekhyun.
Chanyeol menghela nafas lega,Baekhyun tertawa mendengar helaan nafas lega Chanyeol.
"Kau cemburu??"
Chanyeol membulatkan matanya terkejut mendengar pertanyaan to the point Baekhyun.
"Siapa bilang?"
"Nada saat kau bicara" jawab Baekhyun lalu mencolek dagu Chanyeol pelan.
"Yak!aishh dasar banci kesasar" #poorbaekhyun

Eunji tengah duduk sambil menatap keluar jendela menatap langit mendung yang menandakan akan turun nya hujan.
Eunji menghela nafasnya lalu mengalihkan pandangannya pada sebuah kota berwarna biru.
"Aku merindukanmu" lirih Eunji
Sebulir air meluncur bebas di pipinya bersamaan dengan turunnya butiran-butiran air dari langit.

Flashback

"Nuna,apakah kau sibuk?"tanya seorang anak lelaki di ambang pintu.
"Iya,memangnya ada apa?" jawab Eunji
Anak lelaki tadi berjalan mendekati meja kerja Eunji yang ada di apartemennya.
"Aku hanya ingin mengucapkan...selamat ulang tahun nuna" ucap anak lelaki sambil menyerahkan sebuah kotak berwarna biru.
"Hmm...terima kasih" singkat Eunji, membuat anak lelaki tadi sedikit kecewa tapi dirinya hanya menyunggingkan senyumnya.
"Selamat malam nuna"

End flashback

"Maafkan nuna" lirih Eunji mengingat kejadian itu,dirinya tak pernah menyangka itu akan menjadi ucapan selamat terakhir dari sang adik.

Prosecutor In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang