Dua

99 11 0
                                    

06.30 am.

"Cepetan de makannya telat nih nanti. Bangun pake acara kesiangan segala lo." Ucap Aldi.

"Iya nih udah, ayo bang" Balas Fani. "Bun, Fani berangkat ya bun" Fani berpamitan pada bundanya.

"Aldi berangkat bun" Lanjut Aldi ikut berpamitan.

Hati-hati ya kalian."

.
.
.

SKIP

06.50 am.

Mereka telah sampai disekolah. Mereka berjalan melewati koridor sekolah yang sangat ramai seperti biasa ketika pagi hari. Kelas Aldi dan Fani sama-sama berada dilantai dua.

Aldi terus menggenggam tangan Fani ketika dikoridor, mereka menjadi pusat perhatiaan ketika seperti ini, siapa yang tak iri dengan Fani? Bisa berdekatan terus terusan dengan seorang Alvaro Maldini, Kapten basket sekaligus Most Wanted disekolah ini.

"Nih udah sampe kelas lo, masuk sana. Belajar yang bener ya." Ucap Aldi sambil mengaca-ngacak gemas pucuk rambut Fani.

"Iya." Jawab Fani dibalas dengan senyuman khasnya.

Bukannya Fani manja selalu diantar ke kelas oleh Aldi, tapi memang kelas Aldi berada diujung, ia memang harus selalu melewati kelas Fani terlebih dahulu untuk menuju kelasnya.

Fani berjalan menuju bangkunya dan Audrey.

"Drey" Sapa Fani ketika duduk disamping Audrey.

"Eh hai Fan, jam kedua nanti pelajaran olahraga. Lo galupa bawa baju kan?" Balas Audrey.

"Bawa dong hehe"
.
.

SKIP

11 IPA.2 sekarang tengah berada dilapangan. Kelas Fani sedang berlangsung pelajaran olahraga. Fani dan teman-teman perempuan lainnya sedang asik bermain basket disana. Lapangan disini cukup luas.

Tiba-tiba ada dua orang siswa dan seorang guru BP didepan tiang bendera. Fani tak menghiraukannya, ia tetap asik dalam permainan basketnya.

Tringggg... Tringgg...

Bel pertanda istirahat. Seperti biasa semua murid disini pun berhambur-hamburan disetiap sudut sekolah. Fani dan Audrey kekantin hanya untuk membeli minuman dan segera kembali lagi ke kelas, entah lah hari ini kantin serasa ramai sekali.

"Drey anterin kekelas Aldi" Ucap Fani.

"Mau ngapain Fan?"

"Tadi pagi pas dimobil gue gabut yaudah gue pinjem handphone dia aja toh dia juga lagi nyetir. Eh gue lupa balikin sampe sekarang, nih hehe" Ucap Fani sambil menunjukkan handphone milik Aldi diikuti dengan menunjukkan jejeran giginya.

"Pikun ya lo, yaudah ayo."

Fani dan Audrey berjalan sambil berbincang ria. Tiba-tiba Fani tidak sengaja ditabrak oleh seseorang.

"Ssstt" Ringis Fani.

"Bal ati-ati dong kalo jalan" Ucap Audrey. "Eh muka lo kenapa gila, babak belur begini" Lanjut Audrey panik ketika melihat wajah Iqbaal yang sudah ada tanda lebam.

"Gue gapapa Drey." Jawabnya dengan santai. "Fan sorry ya gue gasengaja." Ucap iqbaal pada Fani diikuti dengan senyumannya yang bisa membuat siapapun yang melihatnya meleleh.

"Shit, dia tau nama gue? Oh ya, bego banget sih lo Fan kan Audrey udah pernah cerita. Yaampun senyumannya, manis." Ucap Fani dalam hati sambil membalas senyuman Iqbaal.

Best Replacement ✖ IDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang