@aldimldni
Disukai oleh debishsa, faniagatha. dan 10.837 lainnya.
aldimldni love you bruh.💓
Lihat semua 89 komentar.
Jessys Enak ya di tempelin mulu @faniagatha.
karelsusanteo Bukannya tidur @faniagatha.
faniagatha. Love u too brother @aldimldni / Ini mau tidur hehe @karelsusanteo
Hinassy Goals bangettt.🔥
----------
"Ngapain sih foto-foto segala."
"Kapan lagi. Sana kekamar, udah malem fan."
"Gabisa tidur hm." Aku sedikit menaikkan badanku untuk mendekat ke dada bidang Aldi untuk bersandar. Sofa diruangan ini cukup besar, jadi tenang gaakan jatuh.
Dan sekarang sudah sangat cukup larut malam, setengah satu malam. Sekitar setengah jam yang lalu aku dan Aldi baru sampai rumah sehabis pergi dari tempat balap itu. Sekarang aku dan Aldi berada disofa ruang keluarga. Entahlah rasanya mataku tidak mau beristirahat, daripada dikamar sendiri lebih baik disini menemani Aldi.
"Ngapain sih bang?" Wajahku mendongak sedikit untuk menatap wajah Aldi, saat ini posisiku sedang berada diatas dada bidang Aldi.
"Nge-game. Tidur Fan udah malem, besok kalo lo kesiangan gimana?" Jawab Aldi yang masih fokus dengan ponselnya.
"Gue tidur disini aja ya, gamau dikamar sendirian." Aku menyelinapkan kepalaku pada leher Aldi.
"Iya tapi gausah gini juga kali, kaya badan lo enteng aja."
"Enggh" Aku hanya menggeliat tak menghiraukan perkataan Aldi. Tapi tiba-tiba suatu tangan memeluk tubuhku dengan lekat.
Aldi mendekap ku lembut, sesekali ia juga mengelus lembut rambutku sehingga membuatku segera terlelap untuk tidur.
Tringg.. Tringg.. Tringg..
Sial, baru serasa tidur beberapa menit tapi suara alarm sudah bunyi saja. Tapi nyatanya memang sudah pagi, hanya empat jam tidur, jika tidak mengingat hari ini sekolah aku pasti sudah membanting asal alarm yang mengganggu tidur ku ini. Tapi tunggu, kenapa ada alarm? Bukannya aku tidur disofa bersama Aldi semalam?
Aku segera membuka mataku, meraih alarm dan segera mematikannya. Aku memperhatikan sekelilingku, dan benar ternyata aku sudah didalam kamar. Dan, ternyata Aldi tidur dikamarku juga.
"Bangg. Bang Aldi. Bangun."
"Hm."
Aku melirik Aldi, masih saja asik memeluk guling. "Bang Aldiiii. Bangun, sana balik kekamar. Cepetan udah pagi." Aku menarik guling yang Aldi berada dipelukan Aldi.
"Ck. Rese banget sih lo. Gua baru tidur Fan. Masih ngantuk."
"Suruh siapa nge-game aja. Udah ah gue mau mandi sana keluar ah."
"Mandi tinggal mandi Fan."
"Ya lo keluar. Lagian ngapain sih lo tidur disini, punya kamar sendiri juga."
"Ribet udah sana. Lo gatau terimakasih banget sih, masih mending gue bawa ke kamar daripada semalem gue tinggalin lo sendirian disofa."
"Gaperduli. Bundaaaa, Aldi res-- "
Aldi membungkan mulutku dengan tangannya.
"Iya bawel gue pergi. Gausah berisik." Aldi melangkahkan kakinya malas menuju luar kamarku.
"Eh. Jangan tidur lagi, langsung mandi!" Teriakku ketika Aldi sudah berada diambang pintu, jika tidak diingatkan bisa-bisa dia malah melanjutkan tidurnya. Bisa telat sekolah yang ada.
Aku segera menuju kamar mandi dan segera bersiap-siap.
--------
Aku dan Aldi berjalan menyusuri koridor sekolah. Aldi terus mengenggam tanganku. Mata Hazel milik Aldi yang indah mampu menyihir para kaum hawa yang tak sengaja bertatap mata dengan Aldi, bahkan ada yang berteriak histeris karena saking bergembiranya. Aldi memang tampan, tapi apa harus selebay itu?
"Apaan sih pada ngeliatin lo lebay banget."
"Lo cemburu gue lo di genitin banyak orang?"
"Engga. Pede lo, so cakep."
"Emang cakep kali Fan." Aldi mencolek dagu ku.
"Ih bodoamat, anjir."
"Temenin gue ke kantin dulu. Masih 10 menit lagi." Tanpa menunggu jawaban ku Aldi dengan seenaknya langsung menarik tanganku agar mengikuti langkah kakinya.
Skip
"Hai Baal."
"Hai, kenapa Fan?"
"Gue nyariin lo kemana-mana taunya disini."
"Haha. Jam istirahat gue lebih seneng ngabisin waktu disini."
-rooftop- Ya, sekarang aku sedang berada diatas gedung sekolah bersama Iqbaal. Setelah bel istirahat aku memutuskan untuk pergi menemui Iqbaal. Lagipula Audrey sedang enggan untuk diajak pergi, ia lebih memilih berada didalam kelas untuk mengerjakan tugas.
"Duduk." Iqbaal menepuk bangku kosong yang berada disebelahnya.
"Ada apa?" Lanjut Iqbaal.
"Em, mau nagih janji."
"Janji?"
"Iya janji mau ngobrol berdua. Mau ada yang gue bahas, tapi ga disini."
"Oh iya. Kapan aja gue bisa buat lo." Iqbaal menatap lekat mataku.
"Pulang sekolah?"
"Ketawan sama Aldi gue jalan sama lo bisa ngamuk dia, haha." Iqbaal tertawa renyah.
"Jangan sampe ketawan. Nanti gue tunggu halte depan sekolah ya.""Siap." Iqbaal tersenyum miring. "Lo udah makan?" Lanjutnya.
"Belum. Tapi sekarang gue mau kekantin." Ucapku lalu berdiri dari sisi Iqbaal. "Gue duluan baal."
"Iya. Lo ati-ati, kalo ada yang godain bilang aja sama gue."
"Haha santai baal gaada yang berani sama gue." Aku hanya tertawa renyah menanggapi ucapan Iqbaal. Aku segera melangkahkan kaki menjauh dari Iqbaal dan segera menuju kantin membeli makanan lalu setelah itu langsung ke kelas menemui Audrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Replacement ✖ IDR
Teen FictionAkan kuperjuangkan selagi aku masih mencintaimu. Akan ku miliki kamu. -Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan.