06.10 am.
Fani memandangi sebuah kaca rias dikamarnya. Cantik. Pagi ini Fani berangkat sekolah tidak bersama Aldi. Melainkan bersama kekasihnya, Karel. Walaupun berbeda arah sekolah, tapi tak masalah bagi Karel jika hanya sekedar untuk menemani wanita yang dicintainya, Fani.
•Ruang Makan
Aldi, Fani, dan Bunda. Mereka sedang sarapan bersama disana. Memang sudah biasa bagi Fani, Aldi dan Bundanya jika sehari-hari hanya menghabiskan waktunya bertiga. Karena ayah Fani memang jarang sekali dirumah. Karena tugas bela negaranya itu. Mungkin hanya beberapa bulan sekali ia pulang. Tapi Fani dan Aldi tak menjadikan itu sebuah masalah, ia tetap mengerti akan kondisi ayahnya. Mereka berdua malah bangga pada ayahnya, seorang Abdi Negara. Pekerjaan yang sungguh mulia.
"Fani mau sarapan roti apa nasi goreng?" Tanya bunda pada Fani yang masih sibuk mengikat tali sepatu di kakinya.
"Nasi goreng bun, dikit aja hehe."
Sedangkan Aldi, sudah berada diposisi yang benar dengan sepiring nasi goreng. Aldi menyantap makanannya sembari memperhatikan adiknya, Fani.
"Hufft kelar juga." Ucap Fani sambil membenarkan posisinya.
"Nih Fan" Bunda memberikan sepiring nasi goreng pada Fani.
"Makasih bun" Ucap Fani tersenyum.
"Gue nanti dijemput Karel." Ucap Fani datar pada Aldi.
Aldi yang mendengar itu langsung melirik Fani.
"Lo masih marah Fan sama gue? Sampe-sampe gamau bareng gue?" Tanya Aldi.
"Engga. Emang dari kemaren Karel udah bilang mau jemput" Ucap Fani datar.
"Lah kalian kenapa? Lagi berantem?" Tanya bunda.
"Engga bun, Aldi nya aja yang lebay." Jawab Fani.
Aldi hanya melirik Fani lalu melanjutkan makannya.
Tak beberapa lama kemudian terdengar suara bel rumah yang berbunyi. Sepertinya Karel sudah datang.
"Fan itu Karel mungkin, coba bukain" Ucap bunda pada Fani.
"Iya, bentar bun"
Fani berjalan menuju pintu depan rumahnya. Dan benar saja. Karel yang datang.
"Hai rel, aku kangen. Tiga hari gaketemu" Ucap Fani begitu antusias.
"Lebay haha. Mana bunda" Ucap Karel sambil mengacak-ngacak pucuk rambut Fani.
"Didalem, ayo masuk"
Karel membuntuti Fani dari belakang menuju meja makan.
"Assalamualaikum tante." Ucap Karel pada Bunda dan menyalami tangan Bunda.
"Waalaikumsalam, Hai Rel kemana aja udah lama gamain kesini." Jawab Bunda.
"Haha ada lah tante, biasa"
"Haha, duduk Rel. Udah sarapan belum?"
"Kebetulan udah ko tante."
Bunda hanya membalas dengan senyuman.
"Woi Ald, gila lo abis ngapain muka babak belur begitu haha." Ledek Karel pada Aldi. Memang Karel dan Aldi sudah dekat dari dulu jauh sebelum Karel dan Fani berpacaran.
"Haha biasa" Jawab Aldi dengan senyum miring.
"Haha ribut mulu. Gimana nih? Kapan tanding basket bareng sama sekolahan lo?" Tanya Karel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Replacement ✖ IDR
Teen FictionAkan kuperjuangkan selagi aku masih mencintaimu. Akan ku miliki kamu. -Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan.