Delapan

53 7 0
                                    

Fani POV

07.10 pm

Aku terbangun dari tidur singkat ku. Aku melihat jam pada dinding kamarku, sudah menunjukkan pukul 7 lewat 10 malam. Astaga, aku lupa. Malam ini adalah pesta ulang tahun sahabatku, Audrey. Tidak mungkin aku tidak datang dipesta ulang tahunnya. Audrey bilang, aku harus datang. Aku tidak boleh membuatnya kecewa karena ketidakhadiran ku.

Aku segera bergegas dari atas kasur ku untuk segara bersiap siap. Untung saja sudah mandi sepulang sekolah tadi, jadi tak perlu berlama-lama lagi. Aku membuka lemari, mencari-cari gaun yang pantas untuk ku kenakan malam ini. Yap berhasil, akhirnya aku menemukan gaun berwarna hitam yang tampaknya cocok untuk kupakai malam ini.

Aku segera memakai gaun itu dan merias wajahku dengan secantik mungkin. Walaupun hatiku sedang tidak beres, tapi aku akan tetap menjaga perasaan ku sebaik mungkin diacara spesial sahabatku.

Sudah pukul 07.45 pm. Entahlah aku telat atau tidak. Setidaknya aku hadir. Aku segera keluar dari kamar dan bergegas mencari bunda untuk meminta izin. Aku melihat Bunda dan Aldi sedang bersantai diruang keluarga.

"Bun"

"Hei sayang. Kamu mau kemana cantik begini."

"Audrey ulang tahun bun. Sekarang mau berangkat keacara pesta ulang tahunnya."

"Dia ulang tahun? Wah bunda nitip salam ya buat dia" Ucap Bunda. Iya, memang Bunda sudah mengenali sosok Audrey, teman baikku.

"Iya bun pasti."

"Gue anter Fan." Ucap Aldi menatap ku.

"Gausah gue naik taksi aja."

"Lo cewe, kalo lo kenapa-napa gimana?"

"Gue bisa jaga diri gue sendiri" Ucapku sinis pada Aldi.

"Udah Fan dianter Aldi aja." Ucap Bunda padaku.

"Gamau Bun"

"Fani. Kalo kamu ga pergi sama Aldi Bunda gamau izinin kamu pergi ya."

"Ck. Bunn."

"Gaada tapi-tapian."

"Yaudah Fani berangkat" Ucap ku pada Bunda.

Aku keluar menuju garasi, Aldi hanya membuntuti ku dari belakang. Setelah sampai garasi aku tak memperdulikan Aldi, aku langsung memasuki mobilnya.

Aldi segera melajukan mobilnya. Aku tak menghiraukan Aldi sedikitpun. Aku tetep diam memandangi kaca mobil menghadap pinggir jalan.

"De?"

Aku diam.

"Fan. Gue minta maaf soal tadi. Gue gaada maksut buat ngomong gitu."

Aku masih diam.

"Maafin gue ya." Lanjut Aldi mengelus rambut ku lembut.

Sepanjang jalan aku hanya diam. Aku malas berbicara dengannya. Tetap saja sebelum aku melupakan kejadian itu aku akan tetap merasa dia jahat.

Akhirnya tak beberapa lama mobil Aldi pun sudah tiba didepan rumah Audrey. Sebelum aku turun aku menyuruhnya untuk pulang.

"Lo pulang aja. Nanti gue balik sendiri."

"Gue tungguin lo disini."

"Terserah. Tapi nanti pas pulang ada ataupun gaada lo, gue tetep gamau balik sama lo." Ucapku dan langsung keluar dari mobil Aldi.

Aku berjalan memasuki rumah Fani. Yap, rumah Fani memang cukup luas. Sudah ramai sekali ditempat ini, aku terus mencari sosok Audrey disini. Aku menyipitkan mataku dan segera berjalan mendekati Audrey, sepertinya itu memang Audrey.

Best Replacement ✖ IDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang