Delapanbelas

58 9 0
                                    

Tringggg..  Tringgg..

Fani POV

Bel menunjukkan waktu istirahat tiba-tiba terdengar menyaring ditelingaku. Dikelasku baru saja berlangsung mata pelajaran Bahasa Indonesia. Aku segera memasukkan buku-buku ku yang berceceran diatas meja. Setelah Pak Anang -guru bahasa- itu keluar dari kelas, aku dan Audrey pun segera keluar kelas menuju kantin.

"Tumben, ko ga terlalu rame kaya biasanya ya Drey"

"Mana gue tau. Duduk situ aja ayo" Audrey menarik pergelangan tanganku. Audrey memilih tempat duduk yang berada dipojok kantin. Aku dan Audrey memang suka duduk disini. Lebih tenang, tidak terlalu berisik dari suara gemuruh anak-anak.

"Mau pesen apa Fan?"

"Jus alpukat aja kaya biasa."

"Gamau makan?"

"Boleh deh. Samain kaya lo aja makannya. Nih uangnya, makasih sayang" Senyumku mengembang.

Memang Audrey yang lebih sering memesankan makanan ketika istirahat, bukannya aku tidak pernah, aku juga kadang yang bergerak jalan untuk membeli makanan. Kalau aku dan Audrey sama-sama pergi, yang ada tempat duduk disini ditempati siswa lain.

Aku membuka ponsel ku ragu. Pasti banyak sekali notif dari Karel. Ah yasudah lah, apa salahnya aku mendengarkan Karel. Toh kata Audrey benar, Karel bukan tipe orang yang suka berbohong. Aku juga sangat merindukan dia.

Baru saja ingin membuka line chat dari Karel. Tiba-tiba ponsel ku langsung berdering pertanda ada panggilan masuk. Karel, iya Karel yang menelfonku. Dengan segera aku langsung mengangkatnya.

Fani : Halo

Karel : Hai sayang. Akhirnya kamu angkat juga. Fan, aku mau ketemu. Aku bakal jelasin semuanya.

Fani : Dimana?

Karel : Kedai kopi biasa. Kamu suka kan?

Fani : Yaudah

Karel : Nanti aku jemput kamu ya.

Fani : Iya

Karel : Fan. Aku kangen, jangan lama-lama marahnya.

-Suara Karel melemah, Suaranya pun terdengar mendengung seperti orang sedang flu. Aku juga tidak mendengar kebisingan disana, bukan kah dia sedang disekolah? Kenapa sepi?- bantin ku dalam hati.

Tiba-tiba Audrey datang dengan membawa satu nampan yang berisi dua buah jus alpukat dan dua mangkuk baso.

Fani : Udah dulu ya, mau makan.

Tutttt...

Aku langsung mematikan saluran telefon dari Karel.

"Abis telfonan sama siapa?"

"Karel" Ucapku sembari menerima nampan dari tangan Audrey.

Audrey hanya meng-oh-kan perkataan ku mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda ia mengerti. Audrey segera duduk dihadapanku.

"Cape gue ngantri"

"Haha yaudah sih, nih minum-minum"

Aku dan Audrey terfokus pada makanan kita masing-masing. Hingga aku sadar ada seseorang yang duduk disampingku dengan sebotol green tea ditangannya sembari memandangi wajahku lekat.

"Makannya santai aja kali Fan" Ucap Iqbaal dengan senyum kecutnya. Iya, dia Iqbaal.

"Iss apaan sih lo tiba-tiba udah duduk disini aja"

Best Replacement ✖ IDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang