Sembilan

48 9 0
                                    

06.35 am

Hari ini adalah hari sabtu. Dimana biasanya murid-murid akan dipulangkan lebih cepat dari pada biasanya. Dan saat ini Fani sedang berada satu mobil dengan kekasihnya, Karel.

Tadi pagi Karel datang menjemput Fani dirumahnya. Sebenarnya ia tidak ingin berangkat bersama Karel maupun Aldi. Tapi karena Fani tidak mau Bunda nya tau akan semua masalahnya. Mau tidak mau Fani terpaksa harus berangkat sekolah bersama Karel.

Didalam mobil pun Fani hanya berdiam diri. Biasanya Fani paling ceria bila sedang bersama Karel, bercerita ini itu membahas semua yang tak penting. Tapi kali ini tidak. Mungkin karena kejadian kemarin sore itu, dimana Fani melihat Karel bersama orang yang dibilangnya cantik dan Karel naksir, katanya.

"Fan" Ucap Karel mengelus rambut Fani lembut.

Fani hanya menoleh dan melirik Karel sekilas lalu kembali fokus pada ponsel-nya lagi.

"Kamu masih marah?"

Fani hanya diam

"Gimana ga marah. Lo aja gitu" Ucap Fani dalam hati.

"Fan, dengerin aku nih ya. Jadi pas kemaren aku lagi dilapangan kebetulan lagi free gaada guru. Ya biasa kamu tau sendiri kalo lagi gabut pasti aku cuma main basket. Nah aku emang posisinya lagi duduk istirahat bentaran liatin anak-anak yang lain main. Eh tiba-tiba dari belakang ada anak baru itu, nah dia minta tolong sama aku buat anter keruang kepsek"

"Terus?" Jawab Fani datar.

"Ya ada yang minta tolong masa ga aku bantu Fan. Yaudah aku anter dia. Abis itu juga langsung aku tinggal ko. Dan baru liat chat dari kamu dan langsung aku bales. Dan soal yang aku bilang dia cantik aku naksir, haha kamu gausah nganggep serius gitu sayang. Ya aku cuma mau becandain kamu aja cuma mau godain kamu doang. Kamu yang udah aku kenal lama, kamu lebih segalanya dari dia Fan."

"Boong. Buktinya ngapain juga pas pulang-pulang bisa langsung anter dia begitu. Kesel banget liatnya" Ucap Fani dengan ekspresi wajah yang sangat tidak mood-nya.

-Flashback on-

Karel berjalan melewati koridor sekolah menuju parkiran. Tiba-tiba dari belakang ada yang memanggil Karel.

"Karel"

Karel menoleh kebelakang mencari sosok yang memanggil namanya. Clara, Yap benar. Ternyata anak baru itu.

"Kenapa ra?"

Clara berlari kecil menyesuaikan langkahnya dengan Karel.

"Makasih ya tadi udah bantuin gue."

"Santai aja ra"

Baru saja sampai diujung gedung tiba-tiba hujan turun lumayan deras. Memang sedari tadi sudah mendung. Akhirnya Karel mengurungkan niatnya untuk menghampiri mobilnya. Karel berfikir mungkin tak beberapa lama hujannya akan reda.

"Yah ujan rel"

Karel hanya melirik Clara sekilas tanpa menanggapi ucapannya.

"Lo anak basket ya rel?"

"Iya" Jawab Karel dengan wajah datar cool-nya.

"Hm, keren ya."

Karel hanya tersenyum kecut.

Tiba-tiba ponsel Karel berbunyi. Notif Line di ponselnya. Ia berharap itu kekasihnya, Fani. Karena semenjak pagi tadi Fani tak memberinya kabar.

Best Replacement ✖ IDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang