Sembilanbelas

57 5 0
                                    

Fani POV

Pukul 06.10 pagi aku baru bangun? Oh shit terlambat bangun untuk kesekian kalinya lagi. Aku segera bergegas pergi dari atas kasur milikku. Aku segera mandi dengan secepat kilat dan langsung mengenakan seragam sekolah, merias sedikit wajahku. Setelah selesai aku langsung membuka knop pintu dan segera berlari kecil menuruni setiap anak tangga. Aku berjalan menuju meja makan, seperti biasa hanya ada bunda dan Aldi. Sepi, andai ada ayah setiap harinya disini, pasti akan sangat terasa lengkap, ah sudahlah.

"Halo semua selamat pagi." Ucapku sembari memperlihatkan jejeran gigi putihku.

"Udah puas tidurnya?" Ucap bunda datar.

"Lah? Bunda ga bangun aku sih. Jadi bangunnya kesiangan gini, Fani mandi cuma mandi bebek deh."

"Enak aja, Bunda udah dua kali kekamar ya buat bangunin kamu, kamunya aja yang ga bangun-bangun. Lima menit bun lima menit. Lima menit tapi merem terus ga bangun-bangun yaudah bunda tinggal aja." Ujar bunda panjang lebar.

"Hehe. Maaf ya bun. Fani aja sampe ga nyadar kalo bunda bangunin." Aku menyengir kuda.

"Bang? Ayo berangkat, upacara nih hari ini."

"Kamu gamau makan dulu Fan?"

"Engga deh bun, nanti Fani makan dikantin aja."

"Makan dulu aja. Santai upacara doang." Ucap Aldi.

"Sok santai. Gue sih ogah ya kena hukuman Pak Toni yang super kilernya itu."

"Fani bawa roti aja deh ya bun, dimakan dimobil. Hehe." Ucapku sembari mengambil tumpukan roti dan segera mengolesinya dengan selai kacang kesukaanku. Bunda hanya melemparkan senyuman kepadaku.

"Ayo bang. Udah nih."

"Bentar sih, mager gue."

"Ck. Ayo lama deh."

"Iya. Bun Aldi berangkat ya" Aldi menyalami tangan bunda dan segera melangkahkan kakinya menuju garasi, aku pun berpamitan kepada bunda dan segera menyusul Aldi.

"Bang? Kenapa sih lo muka ditekuk mulu dari tadi. Udah jelek tambah jelek haha."

"Gapapa gue." Jawab Aldi datar.

"Cerita-cerita lah sama gue kalo ada masalah. Jangan dipikir sendiri. Gila lo nant-- "

"Gila nih gila. Bawel banget sih jadi orang hahaha, gue gapapa Fan santai." Aldi mengusap telapak tangannya kasar kewajahku, sungguh membuat sebal.

"Ck. Rese anjing."

"Makannya gausah ngomong mulu. Berisik tau ga."

Aku tak menghiraukan perkataan Aldi. Tak beberapa lama akhirnya aku dan Aldi telah sampai disekolah. Sepanjang jalan dari gerbang sekolah sampai tempat parkir sangat ramai oleh murid murid yang berlalu lalang. Aku segera bergegas menuju lapangan sekolah. Seperti biasa, upacara dihari senin pagi.

-------

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Fani berjalan sendirian menyusuri koridor sekolah dengan santainya dengan ponsel yang di genggamnya. Sesekali Fani mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Aldi. Matanya terhenti di pinggir lapangan basket, ternyata Aldi disana, sedang berbincang dengan teman-temannya. Fani segera melangkahkan kakinya mendekati Aldi.

"Bang?" Panggil Fani dan berhasil membuat semua pasang mata yang berada didekatnya menoleh kearahnya.

"Eh lo. Ayo balik." Aldi tersenyum kearah Fani.

Best Replacement ✖ IDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang