1. JANGAN SALAHKAN HIJABKU

235 2 0
                                    

Pagi pagi yang cerah dengan kicauwan burung berterbangan dibawah langit cerah, terdengar suara lantunan ayat-ayat indah dari salah satu rumah di jalan Cempaka . Yang terdapat di rumah tersebut ada dua orang yang tinggal, seorang kakak yang bernama Fizah dan adiknya Fafa. Fizah adalah seorang perempuan yang sholehah dan tak pernah meninggalkan lima waktunya dan tak kan lupa dengan membaca al quran. Dia berkerja meneruskan usah dari orang tuanya, sebagai pengusaha pakaian, walaupun usahanya tidak terlalu besar tapi Fizah tetap bersyukur apa yang dimilikinya dan dia selalu merasa kecukupan apa yang ia miliki. Sedangkan adiknya Fafa, adalah seorang pelajar yang masih duduk di SMA kelas 12, dia selalu tidak menyukai apa yang dilakukan oleh Kakak nya, Fafa termasuk adik yang sedikit bandel, dia lebih memilih keluar rumah bersama temanya dibanding harus mematuhi apa yang kakak nya katakan. Perubahan kehidupan mereka berubah semenjak ditinggal oleh orang tuanya.

Fafa tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena mendengar suara kakak nya yang sedang mengaji, "Ih kenapa sih pagi-pagi selalu bangunin orang tidur saja! " letus Fafa sambil berteriak, dengan menutupi telinganya dengan bantal,"Aduh Kakak nih bener-beber gak punya telinga apa?" melempar bantal dan selimutnya berdiri dan menghapiri kakaknya. "Shodaqqallahulladzim." "Kakak nie kebiasaan ya kalau mau baca al quran tuh jangan pagi-pagi nanti aja pas Fafa gak lagi tidur. " omel Fafa yang bediri didepan pintu kamar Kakaknya, sambil menekuk tanganya ke perut, "Seharusnya kakak yang tanya kamu, kapan kamu bisa berubah? " dengan menatap adiknya yang berdiri didepan pintu kamar Fizah, "Berubah apaan sih kak emang aku suruh jadi power renzes biar bisa berubah gitu?, Kakak aja yang berubah." lirikan matanya Fafa ke Fizah dan bibir manyunya, "Kamu masih ingatkan pesan mama sama papa kamu tuh harus jadi wanita sholeh,berbakti sama orang tua, dan tau akan agama. Kamu tuh harusnya pakaian yang sopan dan berhijab, bukanya malah pakek pakain yang kurang bahan." nasehat Fizah dengan nada rendah dan terlihat polosanya, "Tapi kak berubah itu butuh proses, dan aku belum siap." "Berhijab itu gak butuh kamu siap, tinggal kita jalani saja gimana proses kita mau berubah atau gak, dengerin Kakak ya. Didalam Al-Quran Allah SWT telah berfirman: katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung (khimar) ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." Qs An Nuur: 31).
Jadi seorang muslim itu wajib pakai hijab." terang Fizah, " Oke terima kasih Kakak ku. Dah selesai ceramahnya ya udah aku pakek hijab tapi gak sekarang kapan-kapan aja ya." senyum sinis dengan wajah kesut dan segera pergi meninggalkan kakaknya,"Ya Allah aku harus gimana lagi agar bisa membuat fafa sadar?".

                            •••

Sehabis pulang sekolah, Fafa tak langsung pulang kerumah dia malah pergi main bersama temanya "Eh Fa mau kemana lu?" sapa temanya yang bernama Tari, dengan menepuk bahu Fafa, "Ya mau pulang lah. Emang mau kemana lagi?" "Pulang nya nanti aja yuk ikut gue." sambil menarik tangan Fafa, menuju parkiran sekolah "Gak ah, gue langsung pulang aja nanti gue malah diomelin sama Kakak gue." berhenti dari langkahnya, "Udah lah kenapa sih lu, takut sama Kakak lu. Kakak lu aja polos banget masa lu takut sih. Eh hari ini tuh si Vino mau balapan lagi, masak lu gak mau ikut sih." ajakan tari dengan rayuanya, "Yang bener aja lu ya udah berangkat." Fafa lari dan menarik Tari keparkiran untuk mengambil montor.

KRITERIA WANITA CANTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang