Pagi ini Naura sudah ribut dengan buku tugasnya yang hilang, "Mbok Yem!!!! Mbok Yem...." Naura berterik menuruni tangga mencari Mbok Yem, "Naura kamu kenapa teriak-teriak?" tanya Mama, "Ma buku tugas aku hilang." "Iya Neng ada apa? " "Mbok tau gak buku tugas aku. Kemaren yang bersih hin kamar aku Mbok Yem kan?" "Iya Neng, kemaren Mbok bersih hin kamar Neng, tapi mbok gak bersih hin tempat buku-buku Neng." "Terus gimana dong mbok nanti buku ku harus di kumpulin. Kalau kaya gini bagaimana?" Naura masih bingung mencari buku yang hilang, "Ya udah Neng, Mbok juga ikut cariin bukunya." Naura dan mbok yem pun sibuk mencari buku tugas tak lama kemudian naura merasa letih dan waktu sudah menunjuk kan 06.30 WIB. Naura masih tetap saja tidak menemukan bukunya, akhirnya ia ke sekolah tidak membawa buku tugas, walaupun dia tau akan dihukum kalau tak membawa buku tugas."kring... Kring... Kring" bel sekolah berbunyi waktunya semua murid kekelas dan menerima pelajaran. Tetapi Naura masih terlihat lesu dari raut wajahnya "He Ra, kamu kenapa sih wajahnya ditekuk mulu semangat dong pagi-pagi udah lesu." Sindir Fresa yang duduk di sebelah Naura "Gimana harus semangat buku tugas aku hilang sa?" "Ya udah nih nyotoh punya aku aja." "Hmm dah telat kamu ini, tuh dah bel masuk tar lagi Pak Wandi pasti dateng." "Iya juga sih hmm... Ya udah aku juga gak akan ngumpulin tugas ini biar kita dihukum aja." "Yang bener aja, kamu memang sahabat ku yang ter lope" Naura memeluk sahabatnya dengan eratnya, "Ih iya iya bisa aja kali gak usah peluk-peluk gak bisa nafas ni." "Hehe maaf." tak lama kemudian Pak Wandi datang semua murid yang masih bercanda kesana kemari, mereka pun akhirnya duduk dibangkunya masing-masing "Selamat pagi anak-anak Assalamualaikum Wr. Wb."
"Pagi, Waalaikumsalam Wr. Wb." serentak menjawab satu kelas, "Kumpulkan tugas kalian dan kita akan melanjutkan materi baru, dan siapa yang tidak mengerjakan segera kedepan." Naura pun masih sedikit ragu karena dia takut jika dimarahi oleh Pak Wandi "Naura ayo kita kedepan." ajakan Fresa dengan menarik tangan Naura. "Kenapa kalian tidak mengerjakan tugas matematika?" tanya Pak Wandi menatap Baura dan Fresa, "Eh, kalau punya saya ketinggalan pak kalau punya naura bukunya hilang." "Sudah berkali kali saya dengar alasan seperti ini, pasti kali itu tidak mengerjakan. Sudah silakan keluar dan jangan masuk kelas sebelum bel istirahat" " Oke Pak siap, yuk Ra." Fresa yang terlihat penuh semangat karena kena hukuman tetapi Naura pun masih merasa takut. "Udahlah Ra kita nikmati hari ini, sekarang kamu ikut aku ya kita akan happy-happy yuk Ra yuk." Fresa menarik Naura dan mengajak diem-diem keluar dari sekolah, "Kita mau kemana si Fres?" ternyata Fresa ingin mengajak Naura ke sebuah mall yang jaraknya hanya 200 meter dari sekolahnya, "Ya ampun sa ngapain ngajak ke mall udah yuk kita kembali kesekolah yuk, kalau kita ketahuan pasti kenak omel lagi, udah yuk balik aja" "Ih Ra ini waktunya kita bersenang-senang dulu, nanti sebelum pukul 9:30 kita kembali ke sekolah ayo la please sekali ini aja ya. " "Iya udah deh, tapi aku gak bawa uang. Uangku ditas ni gimana dong?" "Ah gak usah ribut pakek aja ni uangku dulu yuk." Fresa dan Naura pun pergi ke mall mereka pun berjalan jalan dan membeli Beberapa makanan, asesoris dan berfoto box tiba-tiba tak disengaja Naura ditabrak oleh seorang lelaki, "Brukk.... " Naura pun terjatuh bersama lelaki itu, "Astaqfirullah maaf mbak saya gak sengaja." lelaki itu terlihat tergesa-gesa, dan mengambil buku-buku jatuh yang dibawa oleh lelaki itu, "Gimana sih? kalau jalan liat liat do... " Naura berdiri dan melihat seseorang yang menabraknya, naura pun langsung terdiam melihat lelaki itu begitu tampan "O..h.. Gapapa gak papa kok." "Sekali lagi saya mintak maaf, saya permisi." lelaki itu pergi meninggalkan Naura dengan tergesa-gesa sampai ponsel nya jatuh tak merasa, "I....ya" "Ra, ponsel nya orang itu jatuh ni. Ra Naura hey Ra!!!!" bentak Fresa ke Naura yang melamun melihat perginya lelaki itu,"Eh Biasa aja kali, ngagetin aja." "Cie, kamu naksirkan sama dia, aduh temenku kayanya lagi kasmaran nie." canda Fresa, "Apaan sih." "Eh ni ponsel nya orang tadi jatuh nie" "Mana-mana biar aku aja yang bawa, nanti aku sendiri aja yang balikin." naura pun menyahut ponselnya itu dari tangan Fresa "Iya iya, ya udah yuk kembali kesekolah udah hampir jam sembilan nih". Naura pun dan Fresa kembali kesekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KRITERIA WANITA CANTIK
ContoBidadari dunia adalah dia. Yang berani menutup auratnya, yang berani melangkah hanya untuk kedamain diri karena sang pencipta. Inilah cerpen "kriteria wanita cantik" dengan alur cerita senang, sedih serta cobaan yang selalu datang dalam hidupnya. pi...