1 - Prolog

484 46 33
                                    

***

"Makanya biasain dong, gue gak makan lo kok, Hehe. Kalau jatuh cinta sih mungkin"

***


Raffa Firaz Aruna pov
Hai hai gue Raffa, gue lelaki tampan dengan segudang prestasi dan masalah, hehe dengan kata lain gue setengah goodboy setengah badboy. Gue punya banyak fans, dari dalam ataupun luar sekolah, ya nasib punya wajah ganteng emang gini sih hehe.

"Raffaaaaaaa!!Cepetan nanti telat!! Ngapain dulu sih dikamar"

suara mama gue jangan heran mama gue emang bawel, atau mungkin emang semua mak mak itu bawel?? Bodo deh yang penting sekarang gue harus cepet cepet keluar kamar supaya mama gak ngomel lagi.

Author pov

"Sabar napa mah. Orang lagi dandan juga" Ucap Raffa sambil berjalan turun dari arah tangga.

"Heleh dandan dandan udah kayak cewek aja lo!" Jawab Raffi saudara kembar Raffa.

Raffa dan Raffi memang kembar tetapi tidak identik, banyak ketidak samaan fisik diantara mereka. Contohnya, Raffa memiliki kulit putih sedangkan Raffi kuning langsat, Raffa memiliki bola mata hitam sedangkan Raffi coklat, rambut Raffa coklat pirang sedangkan Raffi hitam. Ya jadi gampang sih bedainnya. Kalo sifat Raffa dan Raffi sama sama jail hanya saja kalau Raffa bukan playboy sedangkan Raffi?? Jangan ditanya mantannya tersebar di seluruh Nusantara, gak deng ya adalah kira kira 50 an lebih mah. Soal ketampanan?? Sama-sama ganteng. Ya keturunan Athalla Firaz Aruna dan Aluna Megantara mana ada sih yang jelek??.

"Cihh. Bilang aja iri, Secara gue lebih ganteng kan?" Ucap Raffa

"Ganteng dari mananya?? Pacar aja gak ada"

"Gw bukan playboy kayak lo kutu nyemot! Gue tuh nyari seseorang yang tepat, gak kayak lo habis manis sepah dibuang"

"Dasar jones! Bilang aja gak ada yang mau sama lo"

"Kalian ini ribut terus kerjanya, Udah gede juga" Ucap sang papa yang tiba-tiba datang dari arah kamar.

"Tau bang, Berantem terus udah kayak tom&jerry. Tapi lucuan mereka sih dari pada kalian"

Nah, kalau yang ini adik bungsu Raffa paling cantik diantara mereka bertiga, yaiyalah orang dia cewek sendiri. Namanya Raffasya Nayla Firaz Aruna. Sering dipangil Lala, gak ada nyambungnya sih sama nama aslinya tapi yasudahlah.

"Ikut-ikut aja lo boncel" Ucap Raffi mengacak ngacak rambut lala.

"Ih sakit tau!! Gue gk boncel, Enak aja kalian aja yang ketinggian!" Ucap Lala membela diri

"Udah ayo nanti telat" Ucap papa

Mama mereka hanya bisa diam karena sudah ada papanya yang menengahi. Ia mengantar keempatnya ke depan dan memperingatkan agar selalu hati hati.

***

Di Sekolah Raffa dan Raffi turun berbarengan kalau Lala beda sekolah dengan mereka soalnya Lala masih esempeh kls 3. Di sekolah pun mereka beda kelas kalau Raffa di kelas 11 IPA 1 sedangkan Raffi di kelas 11 bahasa 1. Beda jurusan. Di kelas, Raffa menghampiri sahabat sahabatnya di kursi belakang dan bertos-an ala ala mereka lah, kalian tau lah??.

"Anjay anak-anak nyemot tumben rajin" Ucap Raffa

"Bangke! Ganteng-ganteng gini dibilang anak nyemot" Kelvin salah satu sahabat Raffa

"Tau nih, Tumben lo dateng pagi?? Biasanya juga 5 menit sesudah bel baru sampe" Ucap Vino

"Iyaa tumben lo rajin" Ucap Cio

"Mau jadi anak rajin sehari aja ah gue, Mau tau gimanaa rasanya, Hehe" Ucap Raffa sambil menunjukkan deretan giginya.

"Btw, Si Vanno sama Arsen mana cuy?? Blm dateng apa gmn??" Tanya Raffa

"Katanya sih kejebak macet. Mampus dah tuh bocah malah jam pertama pelajarannya malaikat maut" Kelvin menjawab

"Eh iya mampus dah" Ucap Raffa

***

istirahat

Raffa pov. Okee sip gue skrg lagi di perpustakaan lagi ngapain?? Lagi nyari novel buat tugas Bahasa indonesia. Dan ngeselinnya lagi para kampret itu gak ada yang mau bantuin nyari kan tai. Mereka malah asik godain cewek di kantin untung gue gak gila kayak mereka.

Author pov. Saat Raffa ingin membaca novel yang mau ia bikin tugas, ia melihat seorang gadis cantik berkacamata sedang membaca novelnya dengan sangat serius. Ia tau dia siapa karena dulu ia pernah satu kelompok saat mengikuti lomba olimpiade, tapi entah kenapa kalau sekarang ia lebih cantik dari sebelumnya. Cewek itu bernama Refa Senja Anastasya, Hem Raffa lebih suka memanggilnya dengan sebutan Caca. Ia pun menghampiri Caca.

"Hai. Lo Caca kan? Masih inget gue?"

"Inget" Ucap Caca sambil tersenyum manis

"Ngapain lo disini??" Tanya Raffa

"Baca novel" Ucap Caca tanpa menoleh

Raffa tau bahwa Caca ini adalah seseorang yang pemalu. Lebih senang sendirian dan gak punya teman, karena teman temen nya selalu bilang kalau Caca itu aneh, tapi Raffa bilangnya itu unik. Raffa menyukai Caca dari dulu dan sampai sekarang hanya saja ia tidak pernah bertemu Caca lagi setelah itu karena Caca lebih sering berdiam diri di kelasnya.

"Gue boleh duduk di samping lo kan?"

"Duduk aja. Gak ada yang larang kok"

"Hehe makasih. Lo skrg di kls apa? Gue jarang liat lo lagi"

"Kls 11 IPA 2"

"Lo gak mau nanya gitu? Gue klsnya dmn?"

Caca senyum malu malu "em kmu klsnya di..mana??"

"Di kls 11 IPA 1. Lo gk usah gugup dong Biasa aja sama gue" Ucap Raffa sambil tersenyum

"Maaf. Gak biasa" Caca tersenyum canggung

"Makanya biasain dong, Gue gak makan lo kok, Hehe. Kalau jatuh cinta sih mungkin"

"Hah?? A..apa??" Caca kaget mendengar kalimat akhir dari ucapan Raffa.

"Gak ada. Mau kantin bareng gue?"

"Em.. gak deh"

"Ayolah, Ada gue kok, yuk" Raffa memelas

"Ya...yaudah deh" Caca tidak tega dengan Raffa.

Di jalan Caca selalu menunduk karena ia pemalu juga. Raffa menggandeng tangan Caca erat tanpa memperdulikan banyak pasang mata yang melihatnya. Ya mereka berpikir bahwa kenapa Raffa bisa jalan bareng cewek cupu kayak Caca?? Bahkan sampai menggandeng lengan Caca erat.

"Jangan nunduk mulu dong. Oh iyaa kenapa rambut lo selalu dikepang dua gitu sih?? Gak cocok tau, Sini"
Raffa menyenderkan Caca ditembok dan membuka kedua ikatan rambutnya, lalu merapihkan rambut Caca.

"Nah kan gini cakep!! Besok-besok diginiin ya rambutnya"

"Iyaaa" ucap caca gugup

Mereka melanjutkan perjalanan ke kantin dan lagi-lagi Raffa menggandeng lengan Caca erat.

"Lo cantik. Jadi gak usah malu malu
Caca tertawa mendengarnya "cantik?? Bahkan seluruh sekolah pun tau kalau aku itu gak cantik sama sekali"

"Lo cantik Ca. Cuma lo kurang percaya diri aja, Coba deh lo coba untuk percaya diri dan sedikit terbuka sama orang pasti ada kok yang mau jadi sahabat lo" Ucap Raffa ​meyakinkan Caca.

Caca terdiam "kamu bisa bantu aku?"

"Bisa, Tapi..." Raffa menggantung ucapannya

"Tapi apa??"

"Nanti gue kasih tau sekarang kita udah sampe kantin, jadi waktunya makan" Ucap Raffa

Caca memutar bola matanya malas lalu tertawa kecil dan mengangguk.

#Salam R2YA
*Jangan lupa vote dan comment
*Mohon kritik dan saran, terimakasih

RelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang