6 - Tentang Adrian

119 23 4
                                    

***
"Iyaa gue tungguin kok, mau selama apapun gue tungguin kayak hati gue yang selalu terbuka buat nungguin lo"

***

Keesokan harinya, Raffa sudah siap dengan seragam ekskul yang ia ikuti. Ya karena sekarang hari Sabtu jadi hanya ekskul saja dan tidak ada pelajaran-pelajaran yang membosankan menurut Raffa.

Raffa mengikuti ekskul Bulutangkis dan sudah banyak medali, tropi ataupun sertifikat yang ia dapat dari perlombaan-perlombaan bulutangkis ini.

"Udah ganteng, waktunya jemput Caca" Ucap Raffa

Ia lalu mengeluarkan sepedanya dan pergi menuju rumah Caca.

Sesampai dirumah Caca, "Assalamualaikum" Ucap Raffa di depan gerbang rumah Caca yang memang tidak terlalu tinggi.

Caca keluar dan mendapati Raffa sedang tersenyum sambil menatapnya yang baru saja keluar. Jantung Caca berdegup cepat saat melihat senyuman itu, mendadak ia gugup di dekat Raffa.

"E..eh tunggu ya aku ambil tas dulu" Ucap Caca

"Iyaa gue tungguin kok, mau selama apapun gue tungguin kayak hati gue yang selalu terbuka buat nungguin lo" Ucap Raffa sambil tersenyum

Caca menatap ke arah Raffa dan tersenyum. Tak lama setelah Caca mengambil tas ke dalam rumah ia pun segera keluar dan menghampiri Raffa.

"Mama Papa lo mana?" Tanya Raffa

"Udah pergi dari jam 4" Ucap Caca

"Ohhh udah ayo naik, lo diri gapapa kan?" Tanya Raffa agak khawatir

"Gapapa kok" Ucap Caca ceria

"Okelah, ayo naik"

Caca segera naik ke belakang sepeda, ia berpegangan di pundak Raffa.

"Let's gooo" ucap Raffa dan Caca pun tertawa kecil.

"Ca, lo ikut ekskul apa?" Tanya Raffa


"Aku ikut ekskul volley" Ucap Caca

"Ohh volley, gue juga suka sih sama volley. Dulu waktu SMP gue sering bgt diikutin lomba volley dan Alhamdulillah dapet juara terus" Ucap Raffa

"Terus kenapa gak ikut lagi?" Tanya Caca

"Males ah, bosen. Mau coba yang baru"

"Ohhh gitu, berarti kalau ada materi tentang volley yang aku gak ngerti, aku bisa minta ajarin kamu aja ya?" Tanya Caca

"Boleh lah, apa sih yang gak buat lo" Ucap Raffa

"Gombal" jawab Caca dengan pipi memerah

Lalu keduanya tertawa. Setibanya di sekolah, banyak yang memandang Caca iri dan kesal. Karena Caca bisa sedekat itu dengan Raffa, cowok pintar dan tampan yang di gilai banyak perempuan-perempuan.

Tiba-tiba...

"Cacaaaaa" Oliv datang dari arah belakang mereka dengam suara cemprengnya. Otomatis Caca dan Raffa menoleh.

"Ck, ganggu pendengaran gue aja lo Lin" Ucap Raffa jengkel

"Lin?" Tanya Oliv

"Iyaa, nama lo lilin mainan kan?" Tanya Raffa

"Nama gue Olivia Lilian"

"Sama aja"

"Tau ah, sono jauh-jauh dari Caca. Liat noh fans lo matanya tajem banget natap Caca" Ucap Oliv melihat satu persatu siswi yang lewat.

RelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang