25

3.4K 273 12
                                    

Sebelum membaca aku mau kasih tahu kalau tulisan ini banyak typo 😵😱

STEFAN & PAPA

Stefan masuk ke kamar Yuki di sana Danish sudah terlelap bersama Bundanya. Mereka tidur saling berpelukan, memberi kehangatan satu dengan lainnya di bawah lilitan selimut tebal bergambar bunga-bunga senada dengan bedcover yang menempel di bawah badan mereka, bukan selimut tetangga.

Pelan Stefan mencium kedua pipi belahan jiwanya secara bergantian. Tak lupa ia menyelipkan doa di telinga kedua malaikat hatinya. Kedua wajah polos terpampang indah di hadapan Stefan. Wajah yang selalu memberikan semangat kepada Stefan secara tidak langsung.

Stefan mengamati wajah ceria Danish dan juga Yuki, sepanjang mereka berkumpul dengan keluarga Yuki, wajah lelah bahkan sedih Yuki berganti dengan kebahagiaan yang tiada tara. Stefan ikut bahagia dengan perubahan Yuki. Meski selama ini Yuki terlihat baik-baik saja dan selalu menebarkan senyum di hadapannya, bagi Stefan masih ada yang kurang dari keceriaan seorang Yuki. Kekurangan itu ternyata terletak di kedua orangtua Yuki.

Tangan ahli Stefan dalam meracik segala jenis bahan makanan mengusap lembut kepala Yuki, sesekali ia terlihat menghapus kerutan di kepala Yuki membuat dahi Yuki kembali terasa rileks. Stefan harus bersyukur karena berkat bantuan Ali sebelumnya sehingga ia dengan mudah menjalin komunikasi kembali dengan calon mertuanya. Jauh-jauh hari ternyata Ali sudah datang menemui keluarga Yuki dan menceritakan segala kebenarannya. Stefan mengetahui kabar tersebut dari Papa saat mereka mengobrol tadi pagi.

Bukan hal baru jika Ali mencintai Yuki, Stefan sudah tahu sejak dulu. Bahkan sampai saat ini cinta Ali pada Yuki masih sama. Namun Stefan percaya pada Yuki, Stefan yakin cinta Yuki hanya padanya. Stefan akan kembali membangun kepercayaan untuk cinta mereka yang pernah roboh dan sekarang ia berusaha membangunnya kembali dengan pandasi yang kokoh.

Stefan kembali mencium pipi Yuki dan Danish sebelum akhirnya ia keluar meninggalkan keduanya. Stefan menutup pintu kamar Yuki perlahan agar tidak menimbulkan suara dan menganggu orang didalamnya.

Tepukan ringan mendarat dipundak kokoh Stefan. Rupanya sang Papa calon mertua yang menyapanya. "Boleh kita mengobrol kembali?." Tanya sang Calon mertua.

"Ya," jawab Stefan dibarengi anggukan. Stefan mempersilahkan Papa berjalan terlebih dahulu kemudian Stefan menyusul langkah di belakangnya.

Mereka berjalan menuju ruang baca rumah keluarga Yuki. Sang Papa mertua memang senag berada dalam ruangan penuh buku-buku berjejer untuk sekedar mengobrol seperti dulu kala.

Di meja baca terdapat dua cangkir kopi, asapnya pun masih mengepul. Sang Papa mempersilahkan Stefan untuk duduk, di ikuti oleh sang Papa yang juga ikut duduk tepat di depan Stefan. 

"Jangan tegang, nak. Papa tidak akan menggigit." Kelakar sang Papa.

"Papa hanya ingin bicara padamu, bagaimana perihal perjodohanmu dengan Lina, wanita pilihan Oma?."

Stefan mencoba tenang untuk menghadapi pertanyaan dari sang Papa. Bagaimanapun ia tak mau pisah dengan Yuki, ia masih ingin mengembalikan keluarga kecilnya. Meski ia sendiri masih ragu akan keputusannya terhadap Lina. Lina masih memiliki kekuatan tertinggi selama sang Oma ikut serta membantu bahkan keluarga Lina sudah menyetujui perjodohan mereka.

"Stefan akan tetap menolak, pa. Stefan sangat menginginkan keluarga kecil Stefan kembali. Membangun kebahagiaan yang pernah tertunda. Apalagi kami belum bercerai secara hukum, meski secara agama kami sudah selesai. Stefan akan mempertahankan pernikahan kami dan kembali mengulang akad agar sah dimata hukum dan agama."

My Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang