"Panggil saja Toneri"
Pandangan keduanya saling kunci, saling menatap satu sama lainnya. Toneri terlihat sedikit bergetar aneh karena pertama kali berpandangan dengan lawan jenisnya.
Sakura juga balas memandang Toneri dengan pipi bersemu merah, hanya dengan memandang wajah tampan dihadapanya.
"Emm kau tinggal disini?" Tanya Sakura penasaran.
Bukan sebuah jawaban yang diberikan oleh Toneri, sang objek pun terlihat cuek duduk di tepi danau dengan kaki ia mainkan di permukaan danau.
"Hei bisakah kau menjawabku?" Tanya Sakura sebal karena diacuhkan. Tapi tetap saja ia mendekati Toneri dan duduk disampingnya.
"Ya aku tinggal disini" Jawabnya dengan nada setengah datar.
"Dengan siapa??" Tanya Sakura lagi.
Toneri melirik Sakura dan berdiri, meninggalkan Sakura tanpa menjawab pertanyaannya sama sekali membuat sang gadis menggembungkan pipinya sebal.
Sakura masih berdiam diri di tempatnya, tak berinisiatif beranjak menjauhi danau itu.
Sai yang baru saja melewati tempat Sakura berhenti. Ia menatap sosok pink yang terlihat indah dengan langit orange membentang diatas kepala berhelaian pink, diikuti bias cahaya air, hal itu mampu membuatnya tersenyum. Ia dapat melihat sang objek memutar kepalanya dan tersentak.
"Sakura-san" Sapanya tersenyum palsu.
Sakura ikut tersenyum dan berdiri. Ia meghampiri Sai dengan senyuman dibibirnya.
"Sai kau mencariku?" Tanya Sakura dihadapan Sai.
"I-iya" Jawab Sai tergagap, aneh kenapa dengan dirinya? kenapa jantungnya berdetak kencang? ada apa sebenarnya dengan dirinya?
"Kau kenapa?" Tanya Sakura menangkup wajah Sai dan menyatukan dahinya, ia masih mengukur suhu tubuh Sai, tapi malah berefek pada jantung sang empunya. Owhh apa itu rona dipipi Sai?
Sakura menjauhkan wajahnya dari Sai, membuat pria itu menghirup nafas panjang. Hei jangan bilang ia menahan nafasnya? Sementara Sakura sibuk menerka kenapa dengan Sai. Pria berambut ebony itu malah sibuk menetralkan jantungnya dengan cara menatap hal lain selain gadis manis dihadapannya.
"Oyy kalian berdua!!"
Mereka menoleh serempak. menatap sang pemanggil dan menemukan Neji dengan wajah malasnya menatap langit berwarna orange yang menawan. Ia matap Sai dan Sakura dengan helaan nafas.
"Ini sudah senja ayo kita masuk ke persembunyian" Ajaknya.
"Baiklah. Tapi mana Naruto?" Tanya Sakura menatap Neji.
"Dia belum pulang" Jawabnya sambil berjalan mendahului, dengan perasaan kesal.
Merasakan ada sesuatu yang aneh dengan sikap Neji, Sakura berlari mensejajarkan dirinya dengan langkah besar pemuda bermarga Hyuga itu dan Sai mengekor dibelakang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Toneri menatap pemandangan dibalik balkon dengan senyum merekah dibibir setipis apel miliknya."Sakura....ya?" gumamnya sembari menatap bintang dengan manik rembulannya.
Ia memasuki kastilnya sembari mengumbar senyuman di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last(story Of Sakura)END
ФанфикProlog Setelah perang kehidupan damai yang diidamkan semua orang tercipta meski nampak baik baik saja tapi sepertinya sebuah kisah tak akan berakhir begitu saja bukan? Hal itulah yang kini terjadi keadaan yang membuat seluruh pihak merasakan arti da...