misi

3.3K 296 11
                                    

Langkah Sakura terhenti melihat Hinata menangis dan terus bilang Hanabi, Hanabi, beberap kali. Ia melihat bekas pertarungan ditaman itu, alhasil iapun tersentak.


.
"Aku tugaskan kalian membawa kembali Hyuga Hanabi" Ujar sang Rokudaime, sambil menatap orang orang dihadapanya.

Sakura tersentak sesaat, ingatanya melayang saat melihat Hinata menangis semalam. Ia menatap Hinata yang kini tengah ditenangkan oleh Neji.

Setelah keluar dari ruangan hokage Sakura, Hinata, Neji, Naruto dan Sai dipandu beberapa anbu kesebuah gua, mereka memasuki gua yang ternyata dimensi menuju tempat tujuan mereka, dimana Hanabi diculik.

Saat memasuki ruang dan waktu mereka melayang entah kemana, membiarkan tubuh mereka melayang bebas tanpa arah. saat Sakura berada dipaling belakang, sebuah tangan meraihnya. Sai tersenyum pada Sakura yang dibalas senyum oleh Sakura, ia menggenggam tangan Sai dan melayang dengan tangan saling bertautan.

Saat sampai ketujuan. Mereka menatap tempat itu penuh rasa penasaran. Sakura yang pertama berlari keluar gua sedikit terkejut melihat apa yang ada didepanya.

Neji yang melihat wajah Sakura, ikut menatap apa yang dilihat Sakura dan ikut terkejut. Dihadapan mereka adalah pemandangan bumi yang dikelilingi bebatuan. Hinata, Naruto dan Saipun juga ikut terkaget kaget melihat keadaan bumi dalam bahaya.

Seseorang menyeringgai, matanya terbuka menampakan mata sewarna rembulan itu. Ia menatap Hanabi yang kini tergeletak dengan perban menutupi matanya.


...


"Aku dan Hinata akan pergi berkeliling, bagaimana dengan kalian?" Tanya Naruto menatap Sakura, Sai dan Neji bergantian.

"Ne Naruto, aku akan berkeliling sekitar sini mencari sesuatu. Mungkin sebuah petunjuk" Jawab Sakura disertai sebuah senyuman manis, yang berhasil membuat pipi Naruto bersemu merah.

"A-ah b-baiklah lalu kalian?" Tanya Naruto pada Neji dan Sai, masih dengan pipi bersemu, membuat Hinata semakin tercubit hatinya.  Ia melirik Naruto yang senantiasa memakai syal tersebut dengan mata safhirenya menatap Sakura.

"Aku dan Neji-San akan mencari tempat untuk kita tinggali" Ujar Sai membuat Naruto mengangguk.

"yasudah aku dan Hinata pergi dulu yah" Pamit Naruto dan pergi bersama Hinata.

Sakura berpamitan lalu mulai berlari menjauhi Neji dan Sai yang kini menatap punggungya.
.
.
.
.
.
Sasuke kini menatap langit yang dipenuhi bebatuan yang pastinya akan membentur bumi, hal itu membuat nya merasakan firasat tak mengenakan.

Ia berdecih, lalu mulai melanjutkan kegiatanya yang sempat tertunda. Meloncat dari satu pohon ke pohon lainya, bayangan gadis pink membuat nya tak fokus.

Ia erpeleset dari atas pohon dan siap membentur tanah, tapi refleknyaa lebih cepat membuat segel kuchiyose taka dan terbang menaiki taka.






Sakura berjalan sembari menatap sekelilingnya, pandanganya terhenti pada sebuah danau, tapi tanpa ia sadari terdapat sebuah batu yang cukup besar hingga.

Brukk

Ia jatuh tersungkur, wajahnya tersembunyi diatas rumput.

Tap...tap...tap....tap

Sebuah kaki berhenti dihadapanya, membuat Sakura mendongak. Ia menyipitkan matanya saat sinar matahari sedikit terhalang sosok yang kini membungkuk menatapnya. Mata rembulan itu menatap tepat pada mata emeraldnya. Begitu intens dan mempesona.

"Siapa kau?" Tanya orang itu datar.

"Aku Sakura, siapa kau?" Tanya Sakura masih tetap pada posisinya.

Orang itu menawarkan tanganya, Sakura terdiam beberapa saat sebelum membalas tawaran tangan itu, saat ia berdiri maniknya tak bisa lepas dari manik rembulan pria berambut perak tersebut.

"Panggil saja Toneri"

.
.
.
.
.
.
.

The Last(story Of Sakura)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang