Hari Pertunangan

213 21 0
                                    

Oiya,
Sejak semalam aku tidur di hotel bintang lima di temani Sinta, tentu saja tidak dengan Arfan. Arfan hanya mengantarkan kami dan menyewakan hotel mewah di daerah jakarta pusat. Karena keesokan harinya acara pertunangan akan digelar. Tepatnya hari ini.

Siang ini pesta akan di gelar di sebuah gedung mewah. Tak segan-segan Arfan menyewakan penata rias international untukku sehingga aku harus bangun pagi-pagi buta untuk dirias.

Apa harus seribet ini ya acara pertunangan? Setahuku pertunangan tidak seharusnya sesakral ini. Hanya pertemuan keluarga itu sudah cukup. Tanpa harus menyewa gedung atau menggunakan gaun  yang sangat ribet menurutku.

          Saat acara dimulai, banyak sekali wartawan yang merecord acara ini. Seterkenal itukah Arfan sampai banyak sekali wartawan yang hadir di acaranya. Aku juga melihat banyak sekali artis-artis terkenal yang hadir. Ya walaupun aku tidak pernah nonton televisi tapi aku sedikit tau kok artis-artis terkenal Indonesia. Mereka semua berbaris rapi untuk memberikan selamat pada kami.

Bahagia? tentu saja, aku bahagia bisa memiliki Arfan, walau belum sepenuhnya. Semoga saja semua baik-baik saja, dan selalu seperti ini.

Walaupun dari semua tamu yang hadir, tak ada satu pun yang kukenal kecuali, Sinta.

*****

Setelah acara selesai aku hendak pulang ke kostan ku, tapi dicegah oleh Arfan, dia bilang lebih baik aku istirahat di hotel besok baru ke kostan , dan dia juga bilang kalau dia udah memintakan izin pada Bu Dwi kalau aku dan Sinta akan cuti besok seharian.

--------@@@@@----------

Putra Adijaya.

Malam ini aku pulang dengan sangatttt bahagia, setelah acara pertunangan di gedung selesai, aku pulang ke apartemen baruku yang dihadiahi kakek, katanya ini untuk hadiah pertunanganku. Letaknya gak jauh dari Dwina Caffe.

Kakek tau kalau aku paling sering nongkrong di Dwina Caffe, makannya beliau memberikan apartemen yang letaknya dekat.

Oiyaa.. kalian tau sekarang aku lagi ngapain? , aku lagi ngeliat foto-foto zaman masih SMA, aku juga masih nyimpen foto Alya yang dulu. Dia tetap cantik.

           Foto ini saat kita pulang sekolah, aku dan Alya mampir ke tukang ketoprak langganan kita dulu, ehhh, dia malah sibuk foto-foto pake kameraku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           Foto ini saat kita pulang sekolah, aku dan Alya mampir ke tukang ketoprak langganan kita dulu, ehhh, dia malah sibuk foto-foto pake kameraku. Cantik, aku suka gaya Alya yang tidak terlalu berlebihan, tapi tetap terlihat manis menurutku.

Alya yang cantik, dengan dandanan yang tidak berlebihan, yang selalu kesekolah dengan rambut di urai, terlihat manis menurutku. Bukan aroma parfum mahal yang selalu kucium, tapi aku selalu mencium aroma minyak telon dan bedak bayi saat sedang di sebelahnya, aku suka, itu membuatku merasa gemas padanya.

Lain dari siswi lain, yang kalo disekolah suka tebar pesona padaku, suka cari perhatian padaku.

Bukannya sombong, dulu saat aku sekolah di SMA banyak cewe yang suka padaku, aneh-aneh jenisnya. Ada yang suka nitip surat ke Dimas teman sekelasku yang isinya surat cinta, kadang-kadang puisi-puisi gak jelas, yang aku tau kalau itu puisi hasil menjiplak dari majalah-majalah remaja. Makannya kadang aku malas untuk baca, bahkan sama sekali tidak tertarik untuk membacanya.

Lain dengan Alya, gadis misterius, dia lebih memilih untuk diam, bahkan saat waktu istirahat, dia lebih banyak menghabiskan waktunya di kelas untuk membaca buku. Maka dari itulah aku memilih Alya untuk kujadikan pacarku, yaa walaupun saat itu aku pikir hanya untuk menghindari fans-fans ku di sekolah. Sebetulnya alasan utamaku memacari dia karena aku penasaran dengannya, kenapa dari sekian banyak cewek yang ngejar-ngejar aku, cuma dia yang tidak pernah sama sekali, bahkan menyapa pun sebelumnya tidak pernah.

Dia cukup cantik, bahkan menurutku dia lebih cantik dari pada cewek-cewek yang sering tebar pesona padaku.

Sampai akhirnya aku pacaran, dengan seorang Alya si gadis cantik dan baik, dia sangat asik untuk di ajak bicara, gadis yang tidak pernah marah kalau ada cewek yang tiba-tiba nempel padaku, yang tidak pernah marah walaupun masalalunya di ungkit di depan kawan-kawannya, yang tidak pernah marah walaupun sering dibully karena pacaran denganku, mereka bilang Alya tidak pantas punya pacar sepertiku, apa-apaan!

Oiya, bahkan dia tidak pernah protes kalaupun di ajak makan ketoprak di pinggir jalan, tidak pernah marah walaupun cuma di ajak jalan-jalan muter-muter surakarta. Itu lah Alya, orang yang dulu pernah kutinggalkan tanpa sebab, yang sekarang sudah sah menjadi tunanganku.

                 ******@@@*******

HAI GUYS.. THANKS UDAH BACA CHAPTER-3 . DITUNGGU YAHHH NEXT CAPTHERNYA. MUDAH-MUDAHAN IMAJINASI BERJALAN DENGAN LANCAR SELALU ADA WAKTU SENGGANG JUGA, BIAR BISA SELESAIIN NOVELNYA. 😆
.
TUNGGU KISAH ALYA DAN ARFAN SELANJUTNYA YAAA...
.
SEE YOU IN THE NEXT CAPTHER 😘😘😘
.
BY. Lina Setiyani.

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang