Pertemuan

151 13 1
                                    

Alya Febriani.

"Pagi yang cerah..." kataku, saat membuka jendela kamar, kebetulan kamarku menghadap ke arah timur, sehingga saat pagi aku bisa melihat matahari terbit dari jendela kamar.

Tapi saat ini jam di dinding sudah menunjukan pukul 06.45 wib. 15 menit lagi adalah jam sarapan pagi.

Mama selalu tepat waktu dalam melakukan hal apapun, termasuk sarapan pagi, jam 07.00 selalu sudah duduk di meja makan.

Selesai mandi, aku langsung buru-buru ke meja makan, apalagi sekarang ada papa dan juga ada Alex.

"Pagi, ma..." kataku pada mama, karena di meja makan hanya ada mama.

"Lohh, papa sama Kak Alex mana?"

"Tuh liat..." kata mama sambil menunjuk jam di dinding, masih jam 06.57,

"Mereka itu, kalo ke meja makan selalu tepat jam 07.00, walaupun kurang 1 menit pun, mereka mana mungkin udah di meja makan."

"Loh emangnya kenapa ma?"

"Gak tau." Katanya, "itu jam keramat kali." Kata mama sambil terkekeh.

Tepat jam 07.00, papa dan Alex baru turun dari kamar.

"Harus tepat waktu banget ya pa?"

"Hah?" Kata papa memintaku mengulang pertanyaan.

"Harus tepat waktu banget?"

"Loh iya dong," kata papa, "Waktu itu sesuatu yang paling mahal, makannya kita itu gak boleh buang-buang waktu kita untuk hal yang tidak berguna."

"Hehehe, iya."

"Nih buat Papa," kata mama sambil meletakan sandwich di piring yang sudah di sediakan.

"Ini Alya, dan ini Alex."

"Thank you, mom." Kata Alex sambil tersenyum pada mama.

"Makasih, ma." Kataku kemudian.

"Iyaa sama-sama sayang..." katanya, "rasanya bahagia kita lengkap banget ya pa, punya anak cowok-cewek, ganteng dan cantik lagi."

Aku ketawa, Alex juga.

"Iya ma," kata papa, "besok kalo papa udah ada waktu senggang, papa mau ajak kalian semua holiday. Tapi mau holiday kemana ya?" Tanya papa seperti pada diri sendiri.

"Ke Swiss pa, mama pengen main salju di sana." Kata mama mengusulkan.

"Kita ke Barcelona aja, nanti sekalian mampir ke rumah temen Alex." kata Alex kemudian.

"Kalo Alya, mau usul kemana?" Tanya papa padaku.

"Terserah papa aja deh, Alya gak tau mau kemana."

"Loh gimana? Hahahaha." kata papa terkekeh.

"Yaudah lah ke Swiss aja, ya, ya, ya.." kata mama menimpali.

"No! Barcelona mommy...!!!" Alex tak mau kalah.

"Swiss!!"

"Barcelona!!"

"Swiss!!"

"Barcelona!!"

"Dibilangin Swiss!!"

"No way, Barcell..."

"Sudah sudah.." kata papa yang melerai perdebatan kecil-kecilan antara mama dan Alex.

"Kita ke Swiss and Barcelona sekaligus!"

"Yeayyyy..." kata Mama dan Alex serentak.

Aku hanya ketawa melihat tingkah laku mereka, ternyata mama dan Alex juga punya sifat kekanak-kanakan, hahahaha.

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang