Enam (Re-Publish)

315 7 0
                                    

Sarah dan Chanyeol berkendara menuju Busan bersama manajer Jae saat pagi-pagi sekali. Estimasi mereka sampai di lokasi pemotretan sejam sebelum pemotretan.

Sepanjang perjalanan, mereka melahap burger dan kopi cappucino. Sarah menyerahkan sebotol infused water dari mint, stroberi dan lemon.

"Minum ini biar kamu tetap segar."

Chanyeol menerimanya sambil mengunyah makanannya.

"Apa itu?" manajer memicingkan matanya.

"Infused water. Aku menjadwalkan semua minum ini saat bangun tidur. Pengganti vitamin."

"Kami merasa segar setelahnya." imbuh Chanyeol.

"Cobalah."sambungnya. Lalu sang manajer pun menenggaknya.

"Wah.. Enak."

Ponsel Sarah berbunyi dan ia membukanya.

'Pagi. Gue sedikit kecewa karna lo ga gabung kemarin. Tapi gue harap. Lo ga lupa event akhir tahunnya. Dan kalo bisa sih.. Kita bisa ketemu sebelum gue ke jepang.'

Sarah mengikuti barisan kata tersebut dengan matanya dan ia berekspresi-YA-AMPUN!

'Kapan lo berangkat? Minggu depan ya?? Aduh.. Gue ganti deh yang kemarin. Seriusan ga bisa kemarin. Hari apa acara lo di kedai Anissa? Habis acara musik weekend ini bukan sih?'

Sarah menggigit bibirnya dengan cemas. Chanyeol yang sudah selesai melahap makanannya menoleh pada Sarah saat membersihkan tangannya dengan tisu.

Wanita itu-masih dengan mulut setengah penuh-mengetik pesan di ponsel sedang tangan kirinya memegang burger. Tampak serius sekali. Ide jahil pun muncul di kepalanya.

Dalam sekali hap, separuh sisi kiri burger Sarah tandas ke dalam mulutnya. Tentu saja pemiliknya terkejut dan menatap protes ke pria yang kini sedang mengunyah makananannya dengan khidmat itu.

"Cih! Apaan sih!? Kaget tahu!" Sembur Sarah dalam bahasa ibunya. Chanyeol yang tahu artinya langsung tergelak. Ia sangat suka aksen Sarah dalam bahasa ibunya. Apalagi saat ia kesal begini. Sangat menggemaskan. Kalau saja ia tak ingat ada manajer Jae disini, tangannya pasti sudah mencubit pipi wanita itu dibarengi tepukan dikepalanya sebagai balasan.

Seperti di Kelas bahasanya malam lalu. Ia melakukannya karena merasa gemas sekali dengan asistennya. Dan wanita ini sangat kesal karena tangan besar itu mencubitnya.

'Kau milikku. Maka harus kemanapun ikut. Takkan kubiarkan yang lain mengganggu.' batinnya sembari tersenyum sendiri.

****

Loudi hampir melonjak saat di belakang panggung ketika membaca pesan Sarah.

"Dia bales pesan gue.."ia menghentakkan kecil kakinya di lantai smabil menahan dirinya agar tak bersuara terlalu keras. JiU tampak memberi kode untuk diam karena sang manajer lewat.

Setelah mengirim alamat lokasi acaranya. Ia pun menyimpan ponsel di tasnya dengan ekspresi lega. Kakinya melangkah menuju panggung bersama grupnya dengan tangan di dada. Mencoba mengecek apa jantungnya baik-baik saja.

***

"Chanyeol-ssi."panggil Sarah saat majikannya berlari di treadmill. Sudah 6K jarak yang ia tempuh di LED-nya.

"Ya?" jawabnya sembari konsentrasi berlari. Peluh membasahi seluruh tubuhnya yang hanya dibalut kaus tanpa lengan warna hitam dan celana pendeknya.

Tak dapat di pungkiri bahwa saat ini ia kelihatan seksi sekali. Bisep dan absnya terlihat jelas. Sixpack cuy.. Sarah beberapa kali mendapat tatapan iri dan juga tajam karena berdiri disamping majikannya. Sedang outfitnya hari ini adalah celana, kaus dan padding. Keliahatan seolah dia kekasih yang sedang merengek pada kekasihnya di gym.

Housemaid (Re-Publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang