09- Ketemu

5K 809 150
                                    

Udah 5 menit mereka pelukan di depan pintu apartemen Jisung. Tapi nggak ada satupun yang berniat lepasin pelukannya.

Bagi mereka mungkin 5 menit itu waktu yang singkat, tapi enggak buat seseorang yang daritadi nunggu mereka nyelesain pelukannya.

"Permisi" interupsi orang itu

Changbin lepasin pelukannya duluan. Dan mandang orang yang dengan teganya ganggu moment berharga mereka.

"Eh bang Woojin" sapa Felix ke orang yang berdiri nggak jauh dari posisi mereka sekarang

Woojin senyum canggung "Hehehe aku mau masuk Lix"

"Oh yaudah, masuk aja bang" jawab Felix

Woojin nunjuk ke arah Felix sama Changbin berdiri "Itu.. kalian ngehalangin pintu masuknya"

Felix tersentak. Dia baru sadar kalo posisinya ngehalangin jalan.

"Ohiya. Maaf bang gatau" kata Felix sambil berpindah dari tempatnya semula.

Changbin ngelangkah mundur dan diem-diem nampilin senyum nahan ketawanya.

"Santai aja. Aku masuk dulu ya" pamit Woojin

"Iya bang" jawab Felix

Setelah Woojin masuk, tawa Changbin  yang dari tadi dia tahan pecah.

"Hahahaha"

Felix yang ngeliat itu mendelik nggak suka ke Changbin.

"Kenapa?" tanyanya ketus

Duh. Keselnya masih nyisa ternyata.

Changbin yang ngerasa perubahan mood Felix, langsung redain tawanya.

"Lucu" katanya

"Apanya?" tanya Felix bingung

Changbin nunjuk Felix sama dirinya sendiri "Kita"

"Lucu darimananya?"

"Nggatau, Lucu aja" ucap Changbin

"Apaansi. Nggak jelas!" Kata Felix ketus

Baru aja dia mau masuk lagi ke apartemen Jisung sebelum Changbin nahan tangannya.

"Kita harus bicara" katanya sambil narik Felix buat menjauh dari area apartemen Jisung.

Felix ikutin langkah Changbin yang narik tangannya dengan patuh. Mau protes tapi cengkraman Changbin di lengannya lumayan kenceng.

Changbin bawa Felix ke taman yang nggak jauh dari apartemen Jisung. Hari udah lumayan sore waktu mereka duduk berdua di bangku taman.

Nggak tau jam berapa, Changbin juga nggak ngecek sekarang jam berapa. Lebih tepatnya, dia nggak perduli sekarang jam berapa.

Karena yang dia butuhin cuma waktu berdua sama Felix, bukan waktu dengan bentuk angka yang membatasi mereka buat bersama.

Suasana taman saat ini masih terbilang ramai. Banyak anak-anak yang main di area permainan yang udah di sediain. Ada juga beberapa orang dewasa yang bawa hewan peliharaannya jalan-jalan sore.

Mereka seakan enggan nyudahin kegiatannya, padahal langit nampak semakin meredup.

Ditengah keheningan yang mereka buat, Changbin buka suara duluan.

"Maaf" ucapnya

Felix mengrenyit heran "Untuk?"

"Nggak nelpon kamu balik semalem"

"Oh. Itu, gapapa kok" jawab Felix nampilin senyum tipisnya

Felix perhatiin penampilan Changbin dan sedikit kaget karenanya. Sekarang ini penampilan Changbin berbeda dari biasanya.

BEKU + [Changlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang