29 - One step closer

4.2K 438 52
                                    

Changbin pulang dari kantor jam 8 malam, hari ini nggak banyak laporan pajak klien yang harus diteliti. Jadi dia nggak perlu lembur kaya hari hari sebelumnya.

Sebelum ke apartemennya, changbin melipir sebentar ke mini market dikarenakan stok makanannya abis. Changbin ngambil banyak mie instant di rak makanan siap saji.

Jangan heran, orang kantoran yang masih lajang kebiasannya emang gini. Makan makanan instant sepulang kerja karena terlalu capek buat masak dulu.

Udah jadi kebiasaan Changbin makan makanan nggak sehat gini. Dia emang mandiri, tapi Changbin nggak expert soal urusan masak memasak. Keahliannya cuma sebatas masak air, nyeplok telur, sama bikin mie instant. 

Selebihnya nol besar! Motong dua siung bawang merah aja pipinya langsung basah karena air mata yang mengalir dari pelupuk matanya.

Kebayang kan seberapa payah nya Changbin dalam hal masak memasak?

Setelah masukin beberapa mie instant ke dalam keranjang belanjanya, Changbin nyempetin ngambil dua box kopi hitam baru kemudian bayar tagihan belanjanya di kasir.

Langkahnya biat langsung pulang selesai belanja terhenti waktu dia ngedapetin Felix yang lagi duduk di bangku depan mini market sambil niupin mie cupnya yang masih panas.

Changbin sedikit ragu, bingung antara mau nyamperin atau pura pura nggak liat. Takut disangka ngedeketin pacar orang dia. Tapi Changbin juga penasaran kenapa Felix ada disini,  mengingat apartemen tempat dia tinggal lumayan jauh dari sini.

Setelah menimbang beberapa hal, akhirnya Changbin mutusin buat nyamperin Felix.

"Boleh numpang duduk?" Kata Changbin ragu

Felix yang lagi fokus ke mie instant-nya sedikit ngedongak ngeliat Changbin yang berdiri di seberangnya. Agak kaget, karena dia nggak nyangka bakal ketemu Changbin lagi.

"Duduk aja"

Changbin ngeliat sekitar, penasaran sama siapa Felix ke tempat ini. Tapi nihil, dia nggak liat cowok yang kemarin di sekitar mereka duduk.

"Sendirian?" Tanya Changbin memastikan

Felix cuek makan mie cupnya tanpa mentingin pertanyaan Changbin. Buat Felix, nggak ada yang lebih penting dibanding ngasih makan cacing cacing di perutnya saat ini.

"Iya"  kata Felix tanpa melihat lawan bicaranya

"Cowok lo mana?"

Felix hentiin kunyahannya, pipinya yang nge gembung karena mie yang ada didalamnya bikin siapapun yang liat gemes. Termasuk Changbin, tentunya.

Felix yang dapet pertanyaan aneh ngeliatin Changbin bingung.

"Yang tinggal sama lo itu" jelas Changbin mempertegas maksud dari pertanyaannya

Felix lanjutin kunyahannya yang tertunda

"Ahhh, Eric?"

"Kerja dia" lanjutnya

Changbin ngangguk, dia ngeluarin teh botol dari dalam kantong belanjanya.  Neguk setengah isi botol setelah tutupnya berhasil terbuka.

"Sejak kapan lo tinggal disini?" Tanya Changbin lagi

"Dua bulan yang lalu"

Lagi lagi Changbin cuma ngangguk sebagai jawaban

"Ayah lo, gimana kabarnya?"

"Gatau"

Changbin ngerutin dahinya bingung "Loh kok?"

"Gue udah lama nggak tinggal sama dia" ucap Felix menjawab pertanyaan Changbin barusan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEKU + [Changlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang