Sesampainya dirumah, Felix liat pintu rumah kebuka dan ada motor ibunya di garasi rumah. Ah ibu pulang cepet pikirnya. Dia naruh sepatunya di rak sepatu, dilihatnya ada 2 alas kaki lain di rak itu. Mungkin temen ibunya dateng bertamu.
Felix masuk kerumahnya, udah ada ibunya yang duduk bersebrangan dengan 2 orng lain di sofa ruang tamunya. Dari posisi Felix berdiri sekarang, dia nggak bisa liat dengan jelas siapa tamu ibunya. Salah satu dari mereka keliatan familiar. Tapi Felix nggak bisa nerka itu siapa.
Felix ngelangkah ke ruang tamu buat nyapa ibunya dan kedua tamu itu.
"Ibu" sapa Felix ke ibunya
Ibu Felix berdiri dari duduknya
"Oh! Felix"
ibu Felix ngasih gestur agar Felix mendekat ke arahnya
"Sini sayang"
Felix mendekat dan sekarang dia tau siapa orang yang bertamu ke rumahnya siang ini.
Itu ayahnya, sama seorang perempuan yang belum pernah Felix lihat sebelumnya. Perempuan disamping ayahnya keliatan masih muda, kalo diliat dari penampilannya mungkin perempuan berusia sekitar 20 tahunan.
Ayah Felix berdiri dan ngasih usakan di kepala Felix
"Jagoan ayah makin besar ternyata" katanya sambil tersenyum tulus
Felix bales perkataan ayahnya dengan senyum tipis.
Canggung. Itu yang dia rasain sekarang, sentuhan ayahnya udah nggak kaya dulu. Walaupun ayahnya tersenyum manis ke Felix. Tapi cuma sentuhan dingin yang Felix rasain sekarang.
"Felix, kenalin ini-" Ibu Felix mulai buka percakapan dan berniat ngenalin orang disamping ayahnya itu.
Felix liat pancaran kesedihan dari mata ibunya. Bahkan, senyum ibunya sekarang terlihat dipaksakan.
"Istri baru ayah." Lanjutnya
" Mamah tiri kamu" sambung ayahnya masih dengan senyumnya tadi
Felix membeku. Dia nggak tau harus berekspresi gimana sekarang. Ayahnya, ah bukan. Pria itu, pria yang udah dengan tega ninggalin Felix bertahun-tahun tanpa ada kabar akhirnya menampakkan dirinya.
Bahkan beberapa bulan lalu, Felix dan ibunya tau kabar pernikahan ayahnya dari surat undangan yang dikirim ke alamat rumah mereka tanpa pesan apapun dari ayahnya. Dan hari ini dengan lancangnya pria itu bawa istri barunya ke rumah mereka.
Apa maksudnya? Apa dia mau nunjukkin kalau selama ini hidupnya bahagia? Apa dia bahkan hak ngerasa bersalah udah nelantarin mantan istri dan anak semata wayangnya?.
Felix muak, seharusnya pria itu sadar. Kalau kehadirannya di rumah ini udah gak diharapkan.
Felix natap perempuan disamping ayahnya nggak suka.
"Jadi ini, alasan ayah ngelupain kita?"
Ayah Felix kasih lirikan tajam ke anaknya "Felix!"
Felix nunjuk pintu rumahnya "Pintu keluarnya di sebelah sana"
Ayahnya makin keliatan marah, sedangkan perempuan di samping ayahnya nunduk merasa bersalah.
"Tolong keluar dari rumah ini" kata Felix
"LEE FELIX!" panggil ayahnya murka
Felix bales natap ayahnya tajam
"KALIAN BERDUA. TOLONG KELUAR DARI RUMAH KAMI" Perintah Felix ke ayahnya dan perempuan disampingnya.
PLAK!
Satu tamparan keras mendarat di pipi kanan Felix. Felix nengok ke sampingnya nggak percaya.