From : moron
Lesson number one: no swearing
Aku memutar mata ketika membaca pesan dari Luke ini. cepat-cepat aku mengetik balasan untuk iblis berambut pirang ini.
To : moron
Ha-ha. Very funny.
Setelah mengirim balasan,aku langsung mengantongi ponsel itu lagi dan kemudian aku berjalan keluar kelas. belum lama aku berjalan,tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggilku.
"Hey,Darcy! whats up man?" aku merasakan tepukan seseorang di bahuku dan mendengar suara Ashton Irwin,salah satu teman baikku yang juga sahabat dari Luke.
"Man men man men! aku ini perempuan." Bentakku sambil menepis tangan nya dari bahuku. Ashton menatapku bingung.
"What the hell was that? Idiot!" gumamku pelan pada diri sendiri.
Memang, setelah kejadian dimana Ello menolak pernyataan cintaku, aku menjadi kurang percaya diri dan jadi sensitif sekali.
Jika boleh jujur, aku menyadari bahwa aku tidak suka disebut lelaki!
Ashton saying "whats up man?" Made me snap because i wasn't a freaking man. i was a girl, i had feelings.
"Um..i know?" hanya itu yang keluar dari mulutnya, kurasa ia bingung kenapa aku tiba-tiba membentak nya. Ashton yang malang,pagi-pagi sudah kena bentak dariku,padahal bukan dia yang membuatku kesal . Ello lah yang membuatku kesal karena kebodohan nya dan ke-tidak-peka-an nya. huft.
"Sorry,Ash. you know,i have a long ass-day." ucapku sambil menepuk pundaknya,ia sedikit menghindari ku,mungkin dia mengira aku akan memukulnya.
"What are you doin? aku tak akan memukulmu." gumamku,ia meringis sambil memberiku tanda peace .
"sorry,reflect. habis kau sering sekali memukul orang." gumamnya jujur,aku memutar mata.
Aku memang terkadang memukul orang---ok,aku akui,aku sering memukul orang-- tapi aku melakukan itu jika mereka tak bisa dibilangi dengan kata-kata lagi. Aku akan main otot jika mereka tak bisa diajak main otak.
"Aku tak akan memukulmu jika kau tak melakukan hal-hal menjengkelkan." ucapku. dia tersenyum lebar.
"Ok,ok. so,apa hari ini kau akan latihan?" Tanya nya. aku hendak menjawab pertanyaan nya tapi tak jadi karena ponselku berbunyi,aku memberi tanda pada Ash untuk menunggu sementara itu aku menjawab panggilan masuk di ponsel ku.
Luke? mau apa dia?
"Halo?"
"Temui aku di bleacher lapangan luar. cepat!" ucap Luke langsung ketika panggilan tersambung,dia bahkan tidak basa-basi dulu. typical Luke."Ash,aku harus segera pergi. ada panggilan mendadak. bye!" ucapku sambil meninju pelan bahu Ashton lalu berlari menuju lapangan untuk menemui sahabat tapi musuh ku.
****
"Apa yang kau mau,huh?" ucapku sambil melempar tas di bleacher sebelah Luke .
"Duduk dulu." gumam nya. aku memutar mata.
"Cepatlah. aku sibuk,tau!" ucapku
"Oh ya? sibuk? memang apa yang mau kau lakukan?" tanyanya,nantang.
"Aku harus pergi mengunjungi suatu tempat" jawabku.
"Yeah? where?"
"Just.....places."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Fairy: How To Be a Girl
FanfictionAku tidak percaya bahwa aku,Darcy Capella Styles yang dijuluki 'half man' oleh teman-temanku rela merubah sikap,penampilan,dan ucapanku hanya demi seorang lelaki yang kusuka. Aku benar-benar merubah diriku yang tomboy agar dia melihatku. Aku benar-b...