9.Tidak bisa di percaya

4 0 0
                                    

RIRIN POV.
<

---------

"Wah ini bagus banget.Rin beli yang ini aja.Bajunya juga bagus dan kembar lumayan kan kalau ada acara kita pakai ini bertiga pasti dikira trio macan lagi hahahh."Ucap Salma sembari memprlihatkan baju itu.

"Ah baju apa ini. Gue gak suka,lihat terlalu sexsy."ucap ku dengan  memperlihatkan baju itu.

"Gakpapalah,"ucap Mia disebelahku.
"Tapikan. "belum sempat ku bicara salma langsung memotongnya.

"Mas sini deh."ucap Salma dengan memangil mas yang tidak jauh dari mereka.
Salma yang memangil seseorang,gue langsung melihat siapa yang dipanggilnya.

"What,,ko dia ada disini. "ucap gue dengan kesal.
Mas yang tadi dipanggil hanya bisa menganguk dan menghampiri mereka.

"Lu manggil gue."ucap orang itu yang tadi di panggil Mia.
"Eh, iya mas. Bisa tolong ambilkan baju yang diatas itu. Soalnya tinggi banget gue gak sampe.

"Sal, lu jangan ngomong macam - macam dia itu pemilik supermarket ini dia bukan pegawai. "ucap gue dengan berbisik pada salma.
"What,, gue kan cuman minta tolong.lu tau dia siapa."ucap salma.
"Sebenarnya dia,dia,,,"

"Gue calon suami Ririn.Perkenalkan gue Andre Ridwan Hartono."ucap Andre dengan nada lantang. Dan Salma, Mia hanya pelongo dibuatnya.

"Apa,,,"ucap Mia dan Salma secara bersamaan. Mia dan Salma melirik gue seakan pandangannya itu mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Mia, Salma..gue,gue cuma,, "belum sempat gue ngomong Andre langsung memotongnya.

"Besok kami sudah menikah."ucap Andre dengan senyum ramahnya.
Gue yang mendengar itu tidak percaya dengan apa yang dikatakan Andre. Gue menatap Andre dengan isyarat seakan harus menjelaskan semuanya. Mia dan Salma makin kaget karna pernikahan kami akan dilaksanakan besok.

"Tapi Ririn, bukanya lu gak mau nikah. Lu mau nyelesain kuliah lu dulu. "ucap Mia dengan nada kesal.

"Maafin gue Salma Mia. Gue juga gak tau tentang pernikahan ini akan dilaksanakan besok. "ucap gue dengan nada sedih.

"Ririn, bokap lu dan bokap gue udah setuju kalau lu akan nikah ama gue besok."ucap Andre.

"Tapi, tapi kenapa harus besok. Pertunangan pun belum dilaksanakan.Ini gak,,gak,, gak betul. "Ucap gue.

"Ririn,bokap gue lusa mau pergi ke amerika.Dia disana selama 7 bulan.sedangkan pertunangan kita 1 minggu lagi.Sebelum bokap gue pergi dia mau melihat gue menikah.Dia mau melihat gue menikah dengan cepat. "ucap Andre memberi pengertian pada Ririn.
Gue melihat Mia dan Salma. Akhirnya dia mulai tenang...

"Mia, salma. Sebelumnya gue minta maaf ama kalian karna gue gak kasih tau kalau gue mau dijodohin. Dan,dan gue sama sekali gak tau kalau besok gue akan menikah. "ucap gue meyakinkan mereka.
Gue melihat Mia dan Salma tersenyum.apakah itu senyum kebencian.

"Sebenarnya gue dan Mia sangat kecewa.Tapi kami juga gak bisa marah ama lu. Ini tentang kebahagiaan lu,kita bukan seseorang yang bisa melarang lu, dan lu patuhi. Gue harap lu dan Andre bahagia. Gue dan Mia bakalan datang ko. "ucap Salma yang buat gue merasa lega karna mereka tidak marah lagi ke gue.
Gue gak habis pikir kenapa bokap gue gak bilang ke gue tadi. Ini benar - benar buat gue bungkam seribu bahasa. Gue langsung meninggalkan Andre, Mia, dan Salma... Gue melirik mereka sekilas, gue bukan bermaksud untuk meninggalkan mereka begitu saja. Karna gue ingin pergi kerumah secepatnya dan menyuruh ayah menjelaskan semuanya. Dengan langkah yang cepat gue langsung menuju parkiran dan langsung masuk kemobil. Gue menyempatkan mengambil ponsel dan mengetik sms di grup sahabat :
Me : Maafin gue ninggalin kalian begitu aja. Bukan maksud gue gitu gue harus pulang dan bertemu dengan ayah. Gue harap kalian bisa ngerti.
Setelah mengetik sms itu gue langsung tancap gas dan pergi menuju rumah. Setelah sampai dirumah gue langsung masuk dan mencari ayah.
"Yah, ayah,, ayah dimana. "ucap gue dengan mencari - cari.
"Kamu udah pulang sayang, ayah menunggu mu. "aku langsung menoleh dan melihat ayah ditangga sedang turun menuju tempatku berdiri. Ku melihat ayah dengan senyum yang mengembang dibibirnya.. Sambil melangkah dan sudah ada didepan ku.

"Anakku,sebenarnya ayah tadi ingin membicarakan ini tetapi kamu langsung pergi,makanya ayah menunggu kamu. "ucap ayah.
"Nak, ayah dan ayahnya Andre sepakat kalau kamu akan menikah besok, ayah tau ini sangat terburu - buru tapi ayahnya Andre akan pergi lusa ke amerika selama 7 bulan, kita tidak akan bisa menunggu,itu terlalu lama,dan ayah harap kamu mengerti.Ayah sempat berdebat dengan ayahnya Andre tapi setelah dia menjelaskan semua,ayah merasa itu memang benar. Jadi ayah mohon mengertilah. "ucapan ayah serasa membuatku lemah,tapi aku harus kuat aku tidak bisa menolak perintah ayah, aku takut penyakit ayah akan kambuh.Seharusnya tadi aku yang berbicara pada ayah, tapi setelah ayah mengatakan semuanya.Lidahku terasa kelu, tidak bisa digerakan saat mengatakan semua itu.

"Yah, kalau memang itu keputusan ayah, aku tidak akan bisa menolaknya."ucapku dengan nada lemah.Ayah yang mendengar itu hanya tersenyum.

"Baiklah, semua persiapannya sudah selesai nak, kamu hanya menunggu hari esok. Baju yang akan kamu pakai besok sudah ada diatas kamu akan menemukannya di atas kasurmu. Dan periasmu akan datang besok pagi dia akan mendandani mu."ucap ayah dengan senyum yang masih merekah dibibirnya,dan melagkah menuju taman belakang dengan mengambil ponsel disaku kirinya. Aku tau itu pasti ada hubungannya dengan pernikahan ku besok. Dengan langkah yang lemah aku berlari kecil menuju kamarku.Dengan air mata yang hampir jatuh,aku membuka pintu kamar dan masuk. Aku melihat ada kotak indah. Aku tau itu pasti gaunnya

I hate you but i love you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang