13.Entahlah

4 0 0
                                    

ANDRE POV

--------------

Perlahan mataku mulai terbuka dengan cahaya yang memasuki kamar, namun siapa yang membuka korden.Aku berusaha menstabilkan penglihatanku setelah kurasa cukup,aku melihat sosok gadis cantik dengan masih melangkah mengapai korden yang ingin dia buka. Apa sejak kapan ada gadis dikamar ku. Aku mulai menjernihkan pikiran ku ah, bodohnya aku.Bukannya aku sudah menikah,dan tadi malam itu ah sudahlah. Aku turun dari ranjang dan berdiri membelakanginya,merasakan ada seseorang mungkin dia langsung berbalik.

"Hemm, kamu sudah bangun.Kamu segeralah mandi,aku sudah menyiapkan makanan buatmu. "ucapnya dengan melangkah berdiri dihadapanku.
Aku melangkah membelakanginya dengan malas ku buka pintu kamar mandi dan langsung menutupnya.

"Sial, kenapa dia tidak pergi saja dari sini. "Aku terus komat - kamit dikamar mandi hingga tidak terasa ternyata aku sudah selesai mandi, dan melangkah mengambil pakaian yang digantung di sisi kamar mandi.
Aku keluar dari kamar mandi dan mendapati Dia masih ada dikamar ini. Dan sialnya dia malah menatapku dengan tatapan tajam seakan aku ini adalah mangsanya.

"Aku tidak suka jika dilihat seperti itu jauhkan mata jahatmu itu padaku. "ucapku dengan meliriknya sekilas dan pergi keluar dari kamar itu. Namun dia malah menyusulku.

"Hey, hey sepertinya aku mulai seperti ada perubahan pada pembicaraan ku.What kenapa aku kamu. Ini gak bener tapi iya juga sih. "

"Mas,"aku berhenti melangkah dan berbalik menatap dirinya. "Kenapa. "ketusku. Hey sejak kapan dia memanggil ku mas,risih aku mendengarnya.

"Stop sebelum kamu berbicara.Kamu harus tau satu hal,aku tidak suka di panggil mas,panggil saja aku Andre. "ucapku dengan nada ketus.
Aku sangat membenci perempuan ini.
"Tapi mas. "

"Hey,,!! Apakah kamu tidak punya telinga, atau harus aku dekatkan mulutku pada telingamu supaya kamu mendengar ucapanku.!"
Apakah aku terlalu keterlaluan.Tapi aku tidak suka dengan tingkah gadis ini.
Tanpa sepengetahuanku dia langsung menitikan air mata.Aku melihatnya.
Tapi kenapa - kenapa dia harus menitikan air mata itu. Ah air mata buaya.

"Berhentilah menangis,sungguh aku muak dengan ini. Kamu,,!!!"ucapku dengan mengankat jari telunjuk dan mengarahkan ke dirinya. "Sungguh membuat diriku harus mematuhi perintah kedua orangtua ku,dan harus menikahi mu.

"Tapi aku. "

"Berhenti menyelaku,,!! Aku membencimu, aku sama sekali tidak menganggap mu sebagai istri.Karna aku membenci mu. Ingat itu,,! "ucapku dengan kasar dan berlalu keluar dari apartemen.

                               ***

"Iya, sekarang."ucapku di sebrang telpon.Setelah aku pergi dari apartemen,aku langsung pergi ke rumah. Aku menyuruh bodyguard menjemut Ririn dan mengantar ke rumah ini.
Aku disini dikolam sedang asyik melamun sendiri tanpa kusadari Angi adikku langsung saja menyemburkan air ke arahku.

"Hey, kak apa yang sedang kau lamunkan. Itu istrimu sudah datang. Katanya sih,tadi ada keperluan makanya dia tidak bersama mu saat kesini bukan. "
Kenapa dia harus berbohong,kenapa dia tidak beritahu saja tentang kelakuanku karna sudah membentaknya sampai menangis.

"Dimana dia sekarang. "ucapku pada adikku itu.

"Dikamar kakak, sudah ada bibi kok yang bantuin Ririn.Tadi mama itu seneng banget kak pas kak Ririn datang,papa juga."ucap adikku itu sambil mengambil ponselnya yang berada disaku celananya.

"Bukanya papa sudah pergi ke Amerika."ucapku bingung.

"Ah, kakak ini sudah jaman modern semua sudah canggih.Ah kakak masa gak tau.Video coll kak."ucapnya dengan wajah cemberut.

"Owh. "ucapku dan langsung naik mengambil baju ganti.

"Yha udah, kakak mau kekamar dulu. Mau ganti baju."

"Jangan lupa kak,itu kak Ririn pasti nunggu untuk main begituan. Hihhiii"ucapnya yang membuatku menoleh padanya.

"Ririn, ini masih siang bolong.Ini anak mau kena pukul apa. "ucapku langsung melangkah ke Angi.Belum sempat aku menjangkaunya dia langsung berlari kedalam rumah.
"Arghhhhhhhh, tunggu pembalasan kakak yha. "kesalku sambil melangkah kedalam rumah menuju kamar.

Ceklek

Aku membuka kamar dengan perlahan,menjelaskan penghlihatanku di sekitar kamarku. Dimana dia kenapa aku tidak menemukannya disini mungkin saja dibawah. Aku melangkah menuju lemari yang isinya pakaianku semua. Namun disaat aku membukanya
"Haaa, kenapa jadi banyak pakaian wanita disini."Aku mengerutu, ini pasti pakaian sirese itu.Pakaianku disisikan ditempat kosong sedangkan pakaiannya hampir memenuhi lemariku ini.Aku hanya memilih pakaian biasa,yah hari ini aku tidak masuk kantor.Yah ayah bilang akukan pengantin baru makanya harus libur kerja. Namun aku sangat tidak suka jika harus bertemu dengannnya,disisi lain aku seharusnya memang harus beristirahat.Setelah memakai pakaian aku langsung keluar dari kamar dan menuju tangga untuk turun menuju sofa ruang tamu.

Disana aku sudah melihat Dia,mama,dan Angi.

-----------

I hate you but i love you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang