11.Resepsi

3 0 0
                                    

RIRIN POV.

-------------
Malam ini aku akan pergi ke acara resepsi pernikahan ku, dengan gaun merah panjang,dan dibelakangnya terbuka seperti huruf V Memperlihatkan punggungku yang putih mulus.Dengan memakai perhiasan yang dipakaikan pada pergelangan tanganku dan leherku. Tidak lupa dengan cincin pernikahan ku. Dengan rambutku sepanjang bahu dibiarkan tergerai dan dipakaikan mahkota kecil, aku seperti putri raja.
Dan tidak lupa memakai high heels merah.
Setelah semuanya selesai,aku dan ayahku sudah ada di mobil dan menuju ke acara resepsi.
Dimobil ayah terus menggengam tanganku,aku melihat ayah menangis kecil sambil sesekali menghapus air mata itu. Aku terharu melihat ayah,aku tau itu bukanlah tangis kesedihan melainkan tangis kebahagian.
Dimobil aku dan ayah hanya diam tidak membicarakan apa - apa.Hingga akhirnya pak karto memecahkan keheningan ini.

"Pak, kita sudah sampai. "ucap pak Karto didepan.

"Oh sudah sampai yha."ucap ayah gelagapan karna sedaritadi melamun.

Ayah langsung turun dan disusul olehku, aku tidak berhenti - berhentinya mengangumi tempat acara resepsi ini, bunga dimana - mana membuat hatiku sama seperti bunga itu. Aku dan ayah berjalan kedalam dan melihat Andre dan keluarganya sudah ada disana. Aku terus melagkah dan melihat sekeliling,aku tidak memerhatikan orang - orang yang terus menatap,tempat ini sangat indah dan luas.Seketika ada seseorang yang mengangetkanku.

"Wahhhh,,, Ririn lu cantik banget?"ucap Salma dan Mia yang langsung ada didepanku.

"Kapan kalian"tunjukku pada mereka,Mia dan Salma tidak mengubrinya malahan mereka sibuk memegang gaunku.

"Wah, ini gaun yang dipesan keluarga Andre yah, ternyata selera mereka sangat kuat. "ucap Mia dengan melirik keluarga Andre sekilas.

"Udah, udah ah yuk kita jalan,itu keluarga Andre daritadi sudah liatin kita."ucapku dan langsung memegang tangan mereka.Ehh ayah dimana bukannya tadi dia disamping ku. Dengan masih memegang tangan Mia dan Salma aku melihat disekitar dan melihat ayah tengah berbicara dengan dua orang pria. Aku tidak menggubrisnya dan langsung beranjak pergi menuju keluarga Andre. Mia dan Salma langsung melepaskan tangan mereka yang ku gengam.Dan langsung pindah kesamping ku.

"Om, tante. Kenalin kami sahabat Ririn, tadi pas akad kami lupa perkenalkan diri. Kalau aku Mia dan disamping itu Salma. "Ucap Mia dengan mencium puncak tangan ortua Andre dan disusul oleh Salma.

Aku yang melihat sahabatkupun juga langsung nenyusul untuk mencium puncak tangan ortua Andre.

"Ririn sayang,sekarang kamu sudah menjadi anggota keluarga kami.Berarti kamu harus memangil kami dengan sebutan mama, dan papa."ucap mama Andre sambil mencium puncak kepalaku.

"Iya, ma. "ucapku.

"Papa harap Andre bisa menjaga kamu dengan baik, karna papa akan pergi ke amerika."ucap papanya Andre padaku.

"Iya papa,Andre akan jaga dia."ucap Andre dengan senyumnya.
Astaga kenapa senyumnya sangat memabukkan.

Dengan acara yang berlangsung cukup lama akhirnya selesai,para tamu sudah banyak yang pergi,acaranya cukup meriah dengan tawa yang selalu menghiasi keluarga itu.

"Nak, ayah pergi dulu. Ayah ingin istirahat kamu jaga kesehatan yah. "ucap ayah memelukku.

"Ayah juga jaga diri baik - baik,aku akan mengabari ayah tiap hari. Ayah harus minum obat biar penyakit ayah tidak kambuh. "ucapku menangis dipelukan ayah.
Setelah itu ayah langsung pergi keluar dan masuk dalam mobil,dengan air mata yang masih berlinang aku menghapusnya segera. Dan berbalik menemui Andre yang sedariadi menungguku.

"Andre kita akan kemana. "tanyaku padanya.

"Ayah dan ibu sudah pergi,kita akan ke apartemen yang memang sudah disiapkan."jawab Andre dan langsung menarik tanganku dengan kasar.

"Andre lepaskan tanganku, sakit ndre. "ucapku memukul tangannya. Namun Andre tidak mengubrisnya dan masih berjalan keluar menuju mobil dan langsung memasukkanku kemobil dengan kasar. Dan disusul olehnya,masuk di depan stir.
Apa maksudnya ini kenapa dia kasar sekali. Daritadi aku hanya terdiam dan menahan air mata yang saat ini ingin sekali keluar. Andre hanya sibuk dengan stirnya. Sesekali aku meliriknya. Dan langsung memalingkan wajah.
Setelah setengah jam hampir kini kami tiba di apartemen,apartemenya cukup besar.

"Turun, dan ikuti aku. "ucapnya dan langsung turun dari mobil dan disusul olehku.

---------

I hate you but i love you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang