Hujan......
aku suka itu, disaat air menetes dari langit dengan derasnya membuat perasaanku seolah ikut jatuh seperti air hujan itu.Hujan......
aku suka hujan, jika aku ingin menangis dan berteriak tanpa ada gangguan aku bisa melakukannya ditengah tengah hujan yang lebat, tidak perduli tubuhku menjadi dingin karenanya.Hujan......
selalu mengingatkan aku masa lalu dikala aku masih hidup bahagia, bahagia bersama dengan seseorang yang aku sayang. dialah sahabat.Hujan......
disaat aku melihat hujan, mendengarkan suara rintikannya, merasakan embun masuk melalui celah celah jendela, merasakan rintikannya jika aku diluar. selalu membuatku teringat hal yang menyesakkan hatiku, membuatku menangis lagi, lagi, lagi dan lagi.Hujan.....
membuatku menjadi manusia rapuh tak berdaya jika terkena rintikannya dan udaranya, kuingat dulu aku dan dia menjadi sakit bersama sama karena hujan. kami berdua juga sembuh bersama kemudian kembali bermain hujan, itu terasa lucu sekali.Hujan.....
hujan juga yang menjadi saksi dikala kami berpisah. berpisah oleh sebuah kata yang menyelesaikan semua tugas dan membatalkan semua perjanjian yang mau atau tidak mau harus terjadi dan mau tidak mau harus terbatalkan. maut. itu yang ku tau, saat itu kita masih kecil belum terlalu tau apapun, kau ingat saat itu kau sakit terbaring lemah disebuah ranjang putih berselimutkan selang oksigen, infus, dan alat alat yang tidak kuketahui apa itu.saat itu kau selalu tertawa meskipun aku menangis saat melihat lenganmu ditusukkan sebuah jarum kecil, kau juga selalu tersenyum dan tertawa padaku jika aku melihatmu kesakitan, dan kau juga selalu mau bermain denganku meskipun itu adalah jam untukmu beristirahat.
semuanya membuatku tidak ingin pulang kerumahku sampai kau juga pulang bersamaku.
tapi satuhal yang sangat kuingat....
malam itu ketika aku sedang tidur di sebelahmu sambil menggenggam telapak tanganmu yang hangat aku mulai merasa tangan itu perlahan mulai melemah, menjauh dan mulai hampir terlepas, tapi ku genggam itu erat hingga tidak akan lepas lagi. kemudian kau membangunkan aku dan mengajakku bermain permainan denganmu, kemudian kau dan aku membuat sebuah perjanjian.'apapun yang terjadi, jangan lepaskan tanganku hari ini, peganglah dengan erat, genggam dengan kuat, meski tanganku menjadi dingin jangan lepaskan."
malam itu..... aku menggenggam tanganmu dengan erat sambil bermain denganmu. kemudian kau berkata padaku ingin tidur dan aku juga harus memelukmu sambil menggenggam tanganmu supaya kau bisa tidur, saat itu aku merasa bahwa kau akan pergi entah kemana aku tidak tau.
kemudian hujan itu turun....... mulai membasahi semuanya perlahan ditengah dinginnya hujan aku menyelimuti diri kita berdua dengan pelan dan berhati hati, hujan semakin deras diluar kurasakan tanganmu bergerak pelan, kemudian kau membuka mata dan tersenyum padaku lalu berkata.
"mau melihat keluar? buka saja jendelanya dan kita melihat hujan. aku rasa hujan tengah malam itu indah."
aku menuruti kemauan mu, kemudian membuka jendela besar yang ada disebelah tenpat tidurmu dan melihat keluar. ada embun embun yang masuk dan menerpa wajah kita berdua, tapi itu yang kusuka dari hujan dingin tapi indah, ribut tapi merdu, dan embun yang lembut.
kau bersandar pada bahuku sembil memegang tanganku kemudian tersenyum dan kau bilang......
"aku rasa aku ingin tidur setelah melihat hujan indah ini, apa aku bisa tidur?..... dan aku pikir aku tidak akan bangun lagi setelah tidur. tapi bisakah kau tetap besamaku walau hanya beberapa menit setelah aku tidur? hanya genggam tanganku dan elus kepalaku hingga aku tidur dibahumu."
dan dengan bodohnya aku berkata......
"tidurlah dengan nyenyak pada bahuku, nikmatilah embun yang masuk dari jendela ini dan elusan tanganku, tidak perlu takut untuk tidur aku akan menemani tidurmu malam ini dan aku tidak akan melepaskan tanganmu karena kita berdua adalah sahabat sejati."
dan kemudian kurasakan kepalamu menyandar pada bahuku dan kulihat wajahmu dari samping sedang tersenyum dan matamu yang indah mulai menutup dan saat itu yang ku tau bahwa kau sedang tidur.
tidur yang nyenyak sekali.....
dan tanganmu perlahan melemah, tapi kugenggam erat supaya tidak terlepas dan tangan itu ternyata menjadi lebih dingin dari biasanya, wajah pucatmu terlihat sangat menawan kala itu, dan aku melihat hujan bersamamu yang tidur hingga matahari hampir menampakan sinarnya.
kemudian ketika orang tua mu dan orang tuaku masuk kedalam kamarmu dan menangis, barulah aku sadar bahwa kau telah pergi meninggalkan kami semua. dan disitulah hatiku terasa seperti tertusuk ribuan jarum kenyataan hidup yang menyedihkan. ternyata yang tidur pada bahuku sudah bukan dirimu lagi, tapi tinggalah sebuah raga tanpa jiwa yang sudah pergi entah kemana.
dan disitulah aku sadar bahwa kehilangan seorang yang kau sangat sayangi itu sangat menyakitkan, rasanya seperti kau jatuh dari jurang yang sangat tinggi dan gelap, perasaanmu seakan diremukan oleh sebuah kepalan kenyataan, dan aku juga sadar bahwa ternyata ketika aku melihat sebuah raga tanpa jiwa itu terbaring didalam sebuah peti dan sudah didandani secantik mungkin meski matamu tertutup tapi wajahmu tak berhenti tersenyum saat itu.
selamat tinggal untukmu. terima kasih dan maaf.
~GabriellMichelle~
.
.
.
.
.
A.N~
halo semuanya😄
hari ini saya memberikan cerita yang lebih panjang. tapi saya ingin bertanya.....apa anda bisa merasakan perasaan sedih dalam cerita?
jika ya bagaimana rasanya?.
saya harap anda tidak merasa tersinggung dengan chap kali ini😅😄 dan saya harap ini bisa membuat para pembaca tidak bosan😅 itu saja mungkin.
Terima Kasih......
tertanda : GabrielMichelle❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Words
Short StoryGua depresi, lelah, pengen istirahat! Yaudah gua tuangin semua kesedihan gua di sad words ini. Seberapa besar keinginan gua untuk selesai ada disini, capek soalnya. (Sad Series) by : GabriellMichelle♡