buku kenangan.

35 0 0
                                    

Play the music (lembaran buku- isyana sarasvati)
.
.

Terima kasih untukmu yang sudah menjadi seseorang yang tinggal dalam sebuah ruangan kecil denganku.

Kau menjadi patnerku dalam menulis buku kenangan tentang kita.

Sudut pandangku dan sudut pandangmu memang berbeda, namun berakhir pada tawa dan tujuan yang sama.

Aku senang karena dalam buku itu aku menjadi pemeran utama yang merajut kisah bersama mu.

Bahkan disetiap peristiwa aku adalah tokoh protagonis dan kau yang selalu menjadi orang yang ada di sampingku tanpa menatap ke arah orang lain.

Buku kita ber sampul Indah, bertuliskan 'kisah kita' dengan bentuk huruf yang elegan.

Warna sampul kita pun terlihat menarik mata karena dibuat dengan perasaan yang senang.

Dalam cerita kita hampir tak ada konflik karena kita sama sama saling mengerti satu sama yang lain.

Meski ditulis dalam waktu yang terbilang singkat, tapi setidaknya itu membuatku bahagia.

Awalnya aku mempunyai dua buku yang ditulis dengan akhir yang tidak menyenangkan dan yang kupikirkan bahwa kita bisa menulis buku ini dengan akhir yang Indah.

Awalnya gerbang hati ku sudah tertutup rapat terkunci dengan kunci yang sangat besar, kupikir itu akan selalu  tertutup dan tidak ada yang akan bisa membuka gerbang itu.

Tapi itu hanyalah sebuah gerbang kayu rapuh yang bisa patah sewaktu waktu karena terlalu lama dibiarkan.

Tapi kemudian kau membuka nya.

Kau masuk dan duduk di salah satu bangku disana, atau lebih tepatnya kau mendatangi diriku dan berusaha membuatku menoleh padamu.

Ya, aku menoleh dan kisah kita dimulai saat itu juga.

Kisa canda penuh tawa dan kisah Cinta penuh kesenangan, kita berdua memang bahagia saat itu.

Atau....

Hanya aku yang bahagia sendirian?

Aku berpikir, aku dan dirimu bisa menjadi pasangan pemeran utama yang akan bahagia pada bab akhir cerita. setelah bab terakhir ditutup....

Akan ada sekuel baru yang akan  menceritakan kisah kita.

Lembaran baru dan kisah yang baru, namun kenangan Indah masihlah tetap sama seperti pada buku pertama kita.

Tapi...

Itu hanyalah sebuah angan belaka.

Tidak ada sekuel dan lembaran baru pada kisah kita.

Konflik telah muncul dan itu adalah konflik kedua kita yang paling membuatku mengerti bahwa.

Semua cerita yang ku anggap berharga yang telah kita abadikan bersama hanyalah sebuah cerita Cinta penuh hampa.

Atau....

Dengan kata yang lain, hanya aku yang menganggap ini adalah buku tentang perjalanan kisah kita.

Dan kau, hanyalah menganggap kisah ini adalah sebuah buku yang ditulis oleh penulis yang berimajinasi dan sering berharap.

yang kau pikirkan aku menulis buku dengan tidak ada emosi dalam memegang pena, hanya ada harapan bahwa buku itu adalah buku yang akan menjadi kenyataan.

Aku juga sadar, atau.... kau yang menyadarkan aku?

Bahwa aku bukanlah tokoh protagonis dalam cerita.

Tapi aku adalah tokoh tritagonis.
Atau mungkin antagonis?

Ya, aku adalah keduanya.

Ternyata aku hanyalah orang ketiga dalam hubunganmu dengannya.

Aku bagaikan seorang antagonis dalam kisah kalian.

Merusak hubungan mu dengannya, aku juga seperti sorang pemeran pembantu dimana aku hanya muncul dalam beberapa bagian dalam satu buku itu.

Aku datang kemudian aku pergi, begitulah pikiranmu sebenarnya.

Aku hanyalah seorang pemeran yang membantu cerita kalian lebih seru karena konflik didalamnya.

Dan penyebab konflik di dalamnya adalah aku sendiri.

Tentu saja aku masih tau diri dengan itu.

Ternyata kau sudah punya pasangan pemeran lain yang lebih tinggi kasta daripada pemeran seperti diriku.

Sekarang saatnya aku menulis bab akhir dari kisah kita.

Tidak pendek namun tidak panjang tulisan yang akan ada didalamnya.

Tapi cukup untuk membuat penonton mengerti pada jalan ceritanya.

Sekarang tinggal kututup buku ini.

Dan akan kuletakan diantara kedua buku yang pernah aku katakan sebelumnya padamu.

Kembali akan ku tutup hatiku, ah! Kali ini dengan gerbang besi dan pagar dengan bahan yang sama.

Agar tidak ada lagi, orang yang akan mendobraknya.

Dan memaksa masuk agar aku kembali menoleh padanya.

Agar kembali aku sakit karenanya.

Sudah selesai.

Sekarang takkan ku buka lagi buku kenangan darimu, agar tak aku ingat lagi canda tawa yang pernah ada bersamamu.

Sekarang saatnya aku meninggalkan ruangan kecil ini.

Aku akan berhenti menulis kenangan bersama orang yang baru.

Biarkan tinta dalam penaku mengering.

Dan bukuku berdebu.

Ruangan ini takkan aku masuki lagi dalam waktu yang lama.

Akan kutinggalkan dan ku kunci dengan baik.

Agar aku bisa tenang tanpa memikirkan apa yang pernah aku tulis dalam buku buku itu.

Kini saatnya aku kembali dalam perpustakaan kenangan harianku.

Dan aku akan kembali menulis tentang kenangan yang ada dalam kehidupan yang ada di sekitar ku.

Bersama kedua sahabatku dan teman temanku.

Bersama kedua orang tuaku dan semua keluargaku.

Ruangan kecil itu akan kulupakan sekarang.

Takkan kutulis lagi hal yang lain tentang sebuah perjalanan kisah Cinta.

Karena takkan ada kisah cinta  lagi dalam kehidupanku.

Terima kasih karena pernah menjadi bagian dalam membuat kenangan dalam hidupku.

Selamat tinggal untukmu.

Berbahagialah dalam hidupmu dengannya.

Lupakan aku dan jalani kehidupanmu.

Hanya itu.....

- Gabriel Michelle -

Yaayy!! Akhirnya sad words update XD.

Maafkan saya karena tidak pernah onn dan update dalam waktu yang lama.

Maklumilah karena saya siswa kelas 3 SMA yang tidak lama lagi akan unbk.

Doakan  saya yah para pembaca yang Budiman XD

Baiklah sampai jumpa pada kata menyayat hati lainnya.

Thank you for reading......

Sad WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang