Milandra | 9

127 20 3
                                    


"Kamu... ganteng."

- Milandra Alexandra.

🍂🍂🍂

Mereka bertiga berjalan beriringan meninggalkan area kantin dalam keheningan. Kedua sahabat Mila masih bingung untuk mengeluarkan suara. Mereka bertiga sibuk dengan pikirannya masing-masing. Mila yang sibuk menenangkan hatinya yang kembali pedih melihat kejadian beberapa saat lalu.

Hingga akhirnya suara Mila memusnahkan keheningan tersebut.
"Kalian duluan aja ke kelas, aku mau ke toilet bentar."

"Mau gue temenin gak?." Tanya Raya menawarkan diri.

"Gausah, aku sendiri aja." Tolak Mila halus sambil tersenyum.

Melihat senyum Mila, Raya dan Ayudia merasa kecanggungan yang terjadi beberapa saat lalu lenyap. Ah lega rasanya.

Raya dan Ayudia mengangguk sambil balas tersenyum. "Yaudah, kita duluan ya." Pamit Ayudia dan berjalan bersama Raya meninggalkan Mila yang masih tetap dalam posisinya.

Mila menghela napas pelan dan akhirnya pergi ke tempat yang ingin ditujuinya. Bukan ke toilet, sama sekali tidak. Itu hanya akal-akalan Mila.

Entah kenapa ia tak ingin ada orang yang tahu apa yang akan dia lakukan, ah tepatnya belum ingin memberi tahu siapapun. Cukup dirinya yang tahu. Dan mungkin orang itu.

🍂🍂🍂

Mila memasuki sebuah ruangan yang ditengah-tengah terdapat panggung yang lumayan agak besar, dan didepan panggung tersebut terdapat banyak kursi, ya Mila memasuki ruang teater.

Perlahan-lahan Mila menyusuri setiap sudut dari ruangan tersebut. Berharap dapat menemukan sesuatu, ah mungkin seseorang. Kaki Mila terus melangkah semakin dekat kearah panggung-hingga sebuah suara tiba-tiba terdengar menghentikan langkah kakinya.

"Lo.. siapa?"
Dengan perlahan Mila membalikan badannya keasal suara. Mata Mila menangkap sosok laki-laki jangkung dan... tampan.

Laki-laki yang melihat Mila perlahan menarik kedua sudut-sudut bibirnya membentuk senyuman. Senyuman yang sangat manis hingga memperlihatkan kedua lesung pipinya.

Mila yang melihat senyuman yang dihiasi lesung pipi itu tanpa sadar ikut tersenyum "Ganteng.." gumamnya kecil tetapi masih bisa didengar lawan bicaranya. Ah bagaimana tidak, mereka hanya berdua diruangan itu. Tidak mungkin laki-laki itu tidak mendengarnya.

Laki-laki itu tertawa mendengar ucapan spontan Mila. Ah tawa yang sangat mempesona. Mila tersadar, dia memukul pelan jidatnya. "Ah gak gitu, maksud aku..."

Laki-laki itu berhenti tertawa dan memperhatikan Mila tetap dengan senyumannya. Mila yang merasa diperhatikan semakin salah tingkah. Matanya terus bergerak emandang kearah lain berharap menemukan objek yang lebih menarik, asal tidak memandang mata cowok itu. Dia menggigit bibir bawahnya, tangannya meremas-remas rok abu-abunya.

Hingga cowok itu mengeluarkan suara yang berhasil menghentikan seluruh kegiatan Mila digantikan dengan kerutan didahinya.



"Akhirnya kita ketemu lagi."




Tbc...

11 Februari 2018.
392 kata.

MILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang