Milandra | 7

114 21 1
                                    


"Bila mengingat wajahmu dalam pikiranku saja aku sudah sesenang ini. Aku tak tahu bagaiman keadaanku bila melihatmu wajahmu lagi."

- Barandra Bagaskara.


🍂🍂🍂

Andra merebahkan dirinya dikasur. Memejamkan mata sesaat sebelum akhirnya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Usai mandi Andra mengecek hp yang dia taruh diatas nakas disamping tempat tidurnya. Membuka beberapa sosial media yang dia punya. Tidak ada yang menarik, pikirnya. Lalu menaruh hp-nya kembali, dia berjalan menuju balkon.

Matanya menatap langit hitam, gelap. Tak ada satupun bintang yang mau menunjukan diri. Tak ada cahaya yang ada dilangit malam ini menemani cahaya bulan.

Andra memejamkan mata merasakan semilir angin yang berembus menerpa kulitnya. Walau dingin, dia tak ada niatan untuk masuk kedalam kamar.

Sekelibat memori melintas dipikirannya. Tanpa sadar sudut-sudur bibir Andra tertarik membentuk senyuman. Senyuman yang sangat manis menampakan kedua lesung pipi nya.

Sampai kedua mata Andra perlahan terbuka senyumnya masih terpampang diwajahnya. Rasanya hanya karna mengingat wajah seseorang Andra merasakan kehangatan yang menjalar ke relung hatinya.

"Ahh, kapan kita bisa bertemu lagi?" Batinnya.

Pikirannya terus berulang-ulang memutar kejadian itu. Seakan-akan hanya itu yang bisa dia pikirkan. Senyumnya masih betah menghiasi wajah tampannya.

Seketika pikirannya buyar oleh suara dari luar kamarnya.

"Andraaaa, makan dulu"
Suara mamanya.

Siapa lagi dirumah ini yang punya suara melengking seperti itu selain mamanya? Tidak ada. Wanita paruh baya itu memang lebih suka berteriak dari dapur daripada harus mendatanginya.

Andra masuk kedalam kamar lalu membuka pintu dan segera berlalu ke ruang makan.

🍂🍂🍂

Dilain tempat. Mila, Angga dan kedua orang tuanya sedang makan malam di ruang makan keluarga Wijaya. Tidak ada suara selain dentingan sendok garpu yang bergesekan dengan piring. Mereka makan dengan tenang.

Hening.
Hingga sang kepala keluarga bersuara.

"Kalian mau liburan nggak?"
"Sudah lama kita gak liburan kan?" Lanjutnya.

Seketika mata Mila berbinar mendengar suara sang papa. "Mauuu pa mau."

Lita tersenyum melihat Mila yang sangat semangat.

"Emang mau liburan kemana pa?" Tanya Angga yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan keluarganya.

"Kalian maunya kemana?" Tanya sang papa. "Adek mau liburan kemana?" Lanjutnya sambil melihat Mila.

Mila yang ditanya langsung menyahut "Aku maunya sih kita pas liburan juga sekalian beramal. Aku mau ke pelosok gitu pa. Kita bantu orang yang membutuhkan. Gimana ma? pa?"

Papa yang mendengar itu tersenyum, mamanya juga. "Papa sih mau-mau aja."

"Mama juga terserah kamu. Asal gak kecapean ya dek." Sahut mamanya.

"Kamu gimana bang?." Tanya papa nya ke Angga.

"Aku ikut aja pa, ma. Yang penting liburan."

"Yaudah, nanti kita omongin lagi ya mau kemana nya. Papa juga mau ngurus cuti dulu di kantor."

"Iya pa." Sahut Mila tersenyum memamerkan giginya.


Tbc..

17 januari 2018.
410 kata.

MILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang