Kembali beraktifitas seperti biasa, namun tidak berbeda jauh dari hari sebelum.
Kantor NIS mendadak ramai, tentunya bukan hal yang harus dikageti.
"Harap tenang, kami semua sudah bersiap untuk bertempur kembali hari ini."
Eunha yang sedang mengecek kondisi ayahnya di ruang ganti pakaian merasa bimbang.
"Kau kenapa, nak?" tanya ayah sembari mengusap wajah putrinya. Eunha tidak tahu mau menjawab apa, dirinya bingung dengan semua itu.
"Ayah, apa semuanya akan baik-baik saja?"
Tuan Jung tersenyum dengan arti kalau semuanya akan baik-baik saja.
"Ya, kau tidak perlu khawatir."
Eunha menarik napas penuh keraguan, berharap semua ini bisa selesai. Sudah cukup banyak rumah yang hancur dan keluarga yang kehilangan tempat tinggal.
Setelah itu Eunha pergi ke kantor rapat, di mana tim sukarelawan, dokter dan pemadam kebakaran berkumpul.
"Apa kabar, Tae?" tanya Eunha santai.
"Baik, kau juga terlihat baik."
Mereka duduk bersebelahan, mendengar percakapan orang-orang di sekitar.
"Apa kita akan membantu mereka dalam membangun rumah? Aku rasa itu mustahil, cukup banyak warga yang kehilangan rumah. Apa pemerintah akan memberikan bantuan? tanya Taehyung.
"Pemerintah juga turun tangan, mereka akan memberikan bantuan. Beberapa negara luar juga memberikan bantuan terutama Amerika, dan Indonesia. Semua biaya cukup untuk membangun rumah dan gedung sekolah yang layak, Tae. Kau tak perlu khawatir, para pekerja bangunan juga sudah disiapkan. Hanya saja masih belum ditentukan kapan dimulai," jelas Eunha.
Taehyung sedikit menunduk, "Aku harap bisa lebih cepat. Aku merasa kasihan dengan mereka yang kehilangan rumah. Aku sendiri tidak banyak melakukan apa-apa."
Eunha menepuk bahu Taehyung, "Tidak melakukan apa-apa? Sungguh? Buktinya kau menyelamatkan orang saat terjadi kebakaran di beberapa tempat. Itu pekerjaan yang sulit, tidak semua orang bisa menyelamatkan orang yang terjebak di api."
Taehyung terkekeh mendengarnya.
"Kau bisa saja. Bagaimana dengan rumah sakit?"
Eunha berdeham, "Begitulah, baru mau diperbaiki. Sebagian dokter juga mengurusi korban di tenda pengungsian. Setiap hari pasti ada satu sampai tiga pasien baru."
Taehyung tersenyum sembari melihat ke depan, "Menjadi apapun pasti melelahkan, dokter, pemadam kebakaran, Presiden, semua pekerjaan melelahkan tapi memiliki proses dan cerita yang berbeda."
Mendengar ucapan Taehyung, sedikit membuat perasaan Eunha bergetar kagum.
"Ya, aku juga merasa begitu. Semua apa yang kita lakukan di dunia, memiliki tujuan, proses, akhir yang berbeda dan unik sama halnya dengan sebuah novel."
Eunha bersandar di bangku.
"Karena kita hidup tidak semudah membalikkan telapak tangan," tambah Taehyung.
***
Kebakaran terjadi 20 menit yang lalu dan membakar satu rumah warga. Tidak ada yang terluka parah, namun seorang dokter muda jatuh pingsan dan lengannya tertimpa tembok rumah.
"Pakaikan alat bantu napas," ucap Eunha. Dia begitu panik saat mengetahui Jun Yeol jatuh pingsan tepat di depannya.
Hyeri belum mengetahui kejadian ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You to Me ; Eunkook-Taerin
FanficCheck SEQUEL (D-Day) after read this fanfiction. [COMPLETED] Let you know, even this is hard for us, i'm still loving you. Whenever you go, this love only for you. - You to Me (2018) Date : 27-01-2018 Finish : 15-04-2018 Project 2018 cr. Jovinka_Aga...