Episode 25 - I Love You

2.3K 320 40
                                    

Jungkook duduk santai di kursi kerja ayahnya sembari mengangkat kaki ke atas meja.

Anak macam apa itu?

Tiba-tiba pintu terbuka, dan Jungkook malah terjatuh dari duduk santainya. Sang ayah melihatnya juga terkejut.

"Ka-Kau kenapa, nak?"

Jungkook berdiri dan menyentuh lengannya yang nyeri.

"Aku baik-baik saja, tidak masalah."

Jungkook tertawa setelah itu. Sang ayah duduk di sofa sembari membuka berkas baru.
Jungkook duduk di samping ayahnya.

"Apa yang ingin ayah sampaikan padaku mengenai tugas rahasia itu?"

Tuan Jeon baru teringat, untung saja Jungkook mengingatkannya.

"Ah, ayah hampir lupa, untung kau mengingatnya," balas Ayah sembari menepuk keningnya.

"Ah, penyakit orang tua sudah menyerang ayah. Aku ada obatnya, obat anti lupa. Apa ayah mau? Tapi tidak gratis, harganya setara dengan gaji sebagai menteri negara selama setahun. Apa mau?"

Tuan Jeon tersenyum simpul lalu tertawa melihat kelakuan putranya yang menyebalkan.

"Kau ini! Aku ini  ayahmu, bukan pelanggan beli obat."

Jungkook mencubit pipi ayahnya gemas.

"Ayah lucu deh. Aku gemas," ucap Jungkook yang membuat ayahnya memukul juniornya.

"Ya! Ayah!"

Tuan Jeon tertawa puas setelah itu.

"Kau sudah dewasa, bagaimana rasanya?" Tatapan Tuan Jeon seperti meledek atau menggoda suatu hal.

"Bi-biasa saja. Kenapa bahasannya jadi aneh?"

Tuan Jeon mengatur napas dan duduk normal setelah berhasil bermain hal yang aneh dengan putranya.

"Jadi, malam ini kalian kami tugaskan ke klub malam."

Wajah Jungkook langsung berubah begitu senang saat mendengar 'Klub Malam', dia tersenyum kegirangan.

Tuan Jeon menatapnya serius.

"Tapi bukan untuk memesan minuman atau wanita, ada tugas penting di sana."

Jungkook menghela napas malas, "Baru saja mau bersenang-senang."

Tuan Jeon memukul lagi junior putranya hingga Jungkook beranjak dari duduk dan menjauh.

"Ayah ini, main-"

"Main apa ayo?" ledek Tuan Jeon. Jungkook melihat senyum ayahnya yang begitu cerah, lepas dari pekerjaan dan tugas yang membuat mereka sulit untuk bersama baru pagi ini mereka benar-benar bisa mengobrol hal penting dan tidak penting.

"Baiklah, aku dengan rekan kerja akan melakukan yang baik."

Tuan Jeon melirik, "Melakukan apa?"

Jungkook menarik napas dengan perasaan kesal, "Melakukan tugas rahasianya, pikiran kotor ayah benar-benar sudah melayang. Kalau begitu ayah ikut saja ke klub, bekerja sambil bermain dengan wanita di sana. Aku bisa menunggu ayah sampai puas dan benar-benar selesai."

Tuan Jeon melempar bantal sofa ke arah Jungkook dan putranya berhasil menghindar.

"Tidak kena."

"Dasar nakal kau, Kook!"

Jungkook berlari mengelilingi ruangan yang cukup luas itu, tiba-tiba ayah teringat akan hari pertama mengantar Jungkook ke sekolah.

Rasa rindu itu membuat Tuan Jeon berhenti mengejar Jungkook.

You to Me ; Eunkook-TaerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang