10

142 3 0
                                    

Dia dimana?
Akan kah dia akan datang?
Menemani ku berjalan di dalam sunyi nya hari

"Lanjutannya apa ya?" Clavenia bertanya ke dirinya sendiri lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia bahkan tak tau apa yang sedang ditulisnya sekarang.

"Menemani ku bermain halilintar?" Suara itu tidak asing bagi Clav. Ia mendongakkan kepalanya dan melihat senyum itu mengambang di bibir kecil tersebut.

Siapa yang menyangka, akhirnya Orlando masuk kelas juga setelah opname 5 hari. Clavenia merasa sangat sendirian di kelas. Duduk sendiri, jalan ke kantin sendiri, kemana-mana sendiri, tetapi tidak untuk mengobrol sendiri karena ia masih waras.

Entah mengapa kehadiran Orlando kali ini membuat seluruh indera Clavenia lebih peka dari biasanya. Clavenia dapat memanjakan kedua matanya dengan menatap kedua bola mata hitam Orlando yang juga menatapnya terutama pria itu tidak mengenakan kacamatanya hari ini. Ia dapat mencium aroma segar tubuh Orlando yang bukan seperti bau deodoran? Atau bau parfum? Tidak. Ini seperti bau natural dari badan manusia. Pokoknya ia merasa indera nya bekerja 2 kali lebih aktif.

"Woyy bos kita udah dateng woi... EAAAA" teriak para anggota monster histeris kesenangan seperti telah menemukan mangsa— yang siap untuk dipanggang malam ini.

Teriakan histeris itu menyadarkan mereka berdua kalau sedang saling bertatapan terlalu lama. Akhirnya mereka menyadari itu dan tertawa bersama.

"Untuk ngerayain bos kita udah dateng, besok yaa di star night jam 11! Kuy!" ajak Reno kepada teman-teman geng monsternya.

"Oh iya..." Carline berjalan pelan ke arah mereka. "Kebetulan banget besok gue ultah mau rayain di sana juga. Gabung aja yuk? Gue undang beberapa anak lain" jelas Carline.

Clavenia sedikit melirik ke ajakan Carline. Tumbenan? Bahkan Carline tidak terlalu akrab dengan geng monster.

"Yaudah yuk boleh tuh. Asal adeknya Clavenia deh ikut. Seneng gue liatnya" lanjut James menunjuk Clavenia. Nama yang disebut oleh James mulai menengok ke belakang.

"Sekalian. Lu mau abang gue ikut juga gak?" canda Clavenia menimbulkan tawa Orlando. Mereka berdua tertawa bersama.

"Ngapain lo berdua ketawa? Biasa aja?" Patrick melihat Clavenia dan Orlando bergantian.

Orlando mengetahui maksud Clavenia, karena saat itu ia melihat sendiri bagaimana abangnya sangat mengurung Clav.

"Gak papa. Abangnya posesif." jawab Orlando singkat menunjuk ke Clavenia.

"Tau darimana, Lan? Udah pernah ketemu?"

Deg. Orlando hanya diam enggan menjawab pertanyaan itu.

***
"Jadi lo bakal dateng gak acara Carline?" pertanyaan pembuka di mobil Orlando. Mereka berdua ingin mengunjungi kafe untuk menikmati hidangan ringan terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah masing-masing.

"Gak tau nih bakal di ijinin apa kagak. Tau kan Clement kayak gimana.." jawab Clavenia melemah. Ia sangat ingin menikmati masa masa remajanya seperti teman-temannya yang lain.

Mobil itu membelok ke persimpangan kanan dan memasuki area parkir kafe tersebut. Mereka berdua turun dan memesan kemudian duduk di sudut kiri kafe.

"Kuenya enak banget" ucap Clavenia pertama kali mencicipi kue coklat tersebut senang. Kayak anak kecil.

Mereka tenggelam di dalam lamunan mereka masing-masing sampai Clavenia mulai membuka topik.

"Main game yuk!" seru Clavenia membuyarkan lamunan Orlando. Namanya "Ask Question. Jadi dari level 1-5 itu berarti dari hal umum sampai privasi. Gimana? Tapi jawabnya harus jujur!" Celoteh Clavenia menjelaskan aturan permainan.

Orlando's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang