Invisible

6 0 0
                                    


Invisible

Mataku terpejam seakan semua hal dalam hidupku tak berarti. Aku berangan untuk mengetahui hal besar dalam hidupku. Dalam hidup terdapat hal penting, aku akan mencari hal itu. Meski itu tak nyata atau hanya sebuah khayalan belaka, aku pun akan tetap mencarinya, dan aku akan mendapatkannya. Sebab aku butuh kebahagiaan. Walau pun mati, tapi tak apa, asalkan aku dapat bersamanya. Dari pada hidup dengan penuh kekosongan dan penuh dengan penderitaan.

Dalam sebuah mimpi aku bertemu seseorang yang mungkin itu penting dalam hidupku. Dan mungkin juga ia tujuan hidupku yang aku cari selama ini. Namun yang tak aku mengerti kenapa ia tak nyata, atau pun bisa dibilang aku dan dia hidup di alam yang berbeda. "Ya aku yakin itu.." aku memutuskan akan mencarinya. Entah itu bagaimana, namun aku yakin aku dapat bertemu dengannya.

"zoy, buka matamu dan bangunlah.. sayang" ibuku membangunkanku.
Ya ia Emly Louis, itu ibuku. Ia sangat perhatian dan sangat sayang denganku. Walau pun terkadang aku jengkel padanya atas perlakuan berlebihannya. Ya konyol, memang. Aku merupakan gadis pendiam, dan suka menyediri. Di sekolahku pun tak ada satu teman yang mau berteman denganku. Ya.. itulah aku "Zoy Louis". Anak pendiam, penyediri, cupu, aneh. Tapi buatku emang aku seperti itu mau gimana lagi. Orang ini pilihanku.

Ayahku, George smith adalah seorang lelaki yang hebat dan aku tau itu. Ia berkerja menjadi seorang penjaga di mercusuar dekat pantai. Menurutku itu pekerjaan yang tak mudah, sebab itu memerlukan keberanian besar. Ia juga termasuk orang yang pendiam yang tak banyak bicara, walaupun dengan ibuku. Ya aneh rasanya hidup di sebuah rumah yang di dalamnya ada ibu cerewet, ayah cuek, anak cupu. Emang itulah kehidupanku.

Hari-hari kujalani seperti biasa menjadi gadis cupu, pendiam. Namun ada sedikit perubahan, sebab hari ini aku melangkah untuk hidup dan ada meraih tujuanku. Tujuan itu adalah disaat aku akan mendapatkanmu.
Mati pun tak apa.. jika hidupku sudah tak beralasan, berpenyebab, dan berakibat untuk orang lain. Aku mencarinya, itu privasi besarku, tak pernah tereelakan dalam hidupku.

Lautan yang penuh dengan tantangan dilewati oleh seorang lelaki muda dengan menggunakan sebuah perahu besar yang ia miliki. Dan pada saat ini ia merasa bingung dengan apa yang akan ia tuju, sebab ia merasa semua hal yang ada di dunia ini sudah pernah ia rasakan dan ia miliki. Namun satu hal yang belum ia punya yaitu seseorang yang terpenting dalam hidupnya. Lelaki itu beranama Roper Dramision, ia dulu hidup menjadi seorang anak bangsawan yang sangat kaya di desa terpencil yaitu desa Guide Sanderm. Sekarang ia memutuskan untuk berkelana mencari sesuatu hal yang belum pernah ia temukan di hidupnya.

Dengan tangan yang kuat, ia menarik layar kapalnya dan menarik lagi sampai angin dapat menghembus kapalnya sehingga kapal tersebut dapat berlayar. Semua persediaan sudah ia siapkan untuk keperluan selama beberapa hari berlayar, ia berpikir dalam hidupnya akan ada sesuatu hal yang besar akan terjadi kepadanya. Apakah itu? Ia belum mengerti. Jika itu baik ia akan sangat bahagia, dan jika itu tak baik ia tak akan menyesalinya namun ia akan menjalaninya. Sebab ia merasa apa yang ada di dalam hidupnya adalah sesuatu hal yang paling penting untuk dijalani dan dirasakan, ya ia percaya itu. Untuk seorang remaja berusia 18 tahun untuk berlayar seorang diri adalah hal yang tidak mudah, ya semua orang tau akan hal itu. Ia mempunyai ambisi yang sangat besar untuk menguatkan tekat yang dimilikinya.

Malam datang, bulan dan bintang menyapanya dengan senyuman manis. Untuk malam ini cuacanya cerah dan tak ada gumpalan awan yang menandakan akan terjadinya badai tengah samudra. Gelombang air laut pun tenang, sehingga ia berpikir bahwa malam ini ia akan aman. Roper memanjat, berlari, di kapalnya. Tepat di depan kapal, ia memanjatnya dan melihat alam yang sangat indah yang kiranya ini hanya ada dalam alam khayalnya. Dengan menggunakan teropong kecil yang terbuat dari tembaga putih yang dilapisi cat berwarna abu-abu, itu membuat ia tampak gagah. Roper pun juga merasakan hal itu. Gelombang membesar dengan sangat cepat, angin berhembus sangat cepat, hujan yang berubah dengan begitu cepat menjadi badai. Tanpa diragukan lagi badai itu pun terjadi. Dengan perasaan panik ia mencoba menyelamatkan diri dengan bersembunyi di bagian bawah kapal, tepatnya disela-sela barang bawaannya dari desa. Ia berpikir ia akan mati di sini.

Life Trip HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang