Part - 25

8.1K 202 11
                                    

Vote... Komen... Seteleha atau sebelum baca. Dan maaf TYPOnya because ngetik ditab ini loh aku.

Happy readddd...

***

Seperti dipagi hari sebelumnya Marco selalu terbangun lebih awal dari biasa. Marco tersenyum melihat sosok wanita yang sangat dicintainya masih tertidur dalam pelukannya, setelah semalam mereka habis melakukan olahraga panas diatas ranjang.

Diusia kehamilan Malika yang kini menginjak trimester terakhir membuat istri Marco itu kesulitan dalam beraktivitas. Bahkan Marco meminta pada Malika tidak perlu melayaninya diranjang saat perut Malika semakin membesar tapi Malika menolaknya. Ya sudahlah Marco tidak bisa memaksanya lagi pula tubuh Malika dengan perut buncitnya itu tambah aexy, dan membuat Marco selalu menginginkan Malika.

Setelah mengecup kening, bibir dan mengucapkan selamat pagi pada baby dalam perut Malika. Marco beranjak dari ranjang melangkah kekamar mandi untuk mandi.

"Pagi Ma." sapa Marco saat dia berada didapur melihat sang Mama sedang sibuk.

"Buat sarapan apa?" tanya Marco.

"Nasi goreng, abisnya nasi kemarin masih lumayan banyak jadi buat nasi goreng aja." kata Mama Marco.

"Marco buat telor mata sapi, Malika suka telor mata sapi buatan Marco katanya." kata Marco.

"Oke." wanita paruh baya yang sebentar lagi akan menjadi nenwk itu tersenyum menatap putra semata wayangnya yang begitu banyak perubahan baik.

"Apinya kecil aja." ingat sang Mama.

Telor mata sapi dan nasi goreng hasil buat ibu dan anak terswbut telah jadi. Kini mereka sedang menghidangkannya dimeja makan, tidak lupa juga susu khusus ibu hamil buat istrinya Marco buatkan.

"Hmm... Harum sekali sampai rasanya perut aku ini kelaperan." kata Malika melangkah masuk kedalam ruang makan, dan tersenyum meminta maad pada Mama mertuanya karena bangun kesiang tapi Mama mertuanya itu tidak mempermasalahkannya.

"Wah... Telor mata sapi." mata Malika berbinar bahagia melihat makanan kesukaan diatas piring.

"Ayo cepat makan, ini spesial aku buatin untuk kamu sayangku." Marco mencium pipi Malika yang membuat pipi Malika merah merona karena suaminya menciumnya didepan Mama mertuanya. Walau hanya pipi tapikan malu...

"Makaaih." Malika malu-malu.

Sangat sederhana membuat Malika bahagia dipagi hari.

***

"Marco."

"Hmm..."

"Aku ditawarin main film loh."

Seketika kegiatan Marco sedang membaca berkas-berkas pekerjaan yang dikirimkan sekretarisnya kerumah menjadi terhenti. "Terus?"

"Nabrak." kata Malika lalu memasukan potongan buah mangga mania kemulutnya.

Marco mwnghela nafas mendapatkan jawaban menggemaskan darl istrinya. "Kamu terima apa nggak?" tanya Marco.

"Nggak tau."

"Kok?"

Malika tersenyum lebar menaruh piring masih berisi buah mangga kemeja, kemudian memeluk Marco dari aamping. "Sejujurnya aku ingin sih main film tapi..." Malika menatap Marco lekat-lekat. "Takut kamu nggak izinin."

"Liat aja nanti ya sayang. Sekarang yang kita harus pikirkan adalah baby kita ini sebentar lagi akan hadir diantara kita." kata Marco mengelua lwmbut perut buncit Malika.

Malika mengerucutkan bibir. "Kok nanti sih? Nanti mah aku malah gagal jadi pemain film." protes Malika.

"Itu lebih bagus." jawab Marco.

"Ihhh Narcoooo." Malika kesal, dia memukul bahu Marco.

Marco menangkap tangan Malika akan kembali memukulnya. Digenggamnya lembut tangan Malika lalu menarik tubuh Malika mendekat padanya. "Kamu mau main film?"

Malika mengangguk.

"Aku izinin."

Kedua sudut bibir Malika tertarik membentuk senyuman lebar.

"Tapi...*

"Apa?"

"Setelah anak kita sudah besar."

"Besarnya berapa tahun?"

"Hmm mungkin 20 tahun."

"Gila kamuuu!!!" teriak Malika.

Marco tertawa melihat wajah memerah karena marah Malika. "Bercanda sayangku." Marco memuk Malika, walau sedikit susah sih sebenarnya.

***

TBC...

Bosen gak sih sama cerita ini? Udah lama banget tapi belum tamat-tamat dan nggak jelas lagi ceritanya. Tapi nggak usah khawatir satu part atau dua lagi Mungkin END.

VOMENTNYA aku tunggu guya...

Folliw my ig: Innew_



My Sexy Wife (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang