Malam yang beku
Aku dingin
Jalan yang jauh
Tak terbatas
Datang kepadaku rintik hujan
Membasahiku
Juga aspal
Melebur ke pinggiran
Dedaunan lumpuh layu
Tapi tetap kuat
Meski tak berselimut
Ku peluk tubuhku
Denganku sendiri
Malam yang beku
Ku ingin pulang
Tapi belum waktunya
Tuhan...seberapa indah aku dipandang temanku?
Orang tua ku?
Juga suamiku nanti?
Atau besok?
Tuhan...jaga aku dari sini
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Penutup
PuisiSatu hari, sampai hari ini aku masih berdoa kau membaca dan peka akan perasaan yang selalu ku utarakan lewat pesan angin singkat setiap pagi. Selamat beraktivitas, aku rindu. Semoga kita lekas ketemu.