Aku pernah patah sepatah nya
Parahnya aku tak mampu lupa
Luka ku tajam
Sakitku hanya sendiri
Ingin menjerit sekencang tenaga
Tapi ku lupa ini senin pagi dikantor
Aku pernah menjatuhkan diriku
Mengemis, meminta nya tetap disini
Bahkan tak perduli lagi betapa malunya aku waktu itu
Bahkan mataku sembab
Percuma, dia tak paham aku disini
Kopi ku lupa ku minum
Isi kepalaku tak bisa berdiskusi
Dengan hati
Tak rela batinku
Berpisah dengan kisah waktu lalu
Masih terngiang basahLangit, kamu terlalu jauh untuk ku sentuh

KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Penutup
PoetrySatu hari, sampai hari ini aku masih berdoa kau membaca dan peka akan perasaan yang selalu ku utarakan lewat pesan angin singkat setiap pagi. Selamat beraktivitas, aku rindu. Semoga kita lekas ketemu.