Chap 23 - The Truth

3.3K 321 12
                                    

-Love, Life & Family-

Choi Min-jong telah dipindahkan ke ruangan ICCU meskipun ia belum sadarkan diri. Yoon Jin-yi pun tak lepas dari sisinya. Siwon, sebagai anak tertua pun memilih untuk berkompromi mengingat yang terpenting saat ini adalah kesembuhan dari sang Appa.

Berbeda dengan saat Minho tak sadarkan diri dulu dimana Siwon bisa melepas semua tanggungjawab pekerjaan pada Lee Sungmin, asisten pribadinya, kini Siwon justru tidak bisa melepas sama sekali tanggungjawabnya di perusahaan.

Lee Donghae belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai pemilik saham yang sedang mereka buru, sementara Cho Kyuhyun yang berniat untuk membantu melacaknya pun hingga saat ini tidak bisa dihubungi sama sekali. Kyuhyun menghilang begitu saja setelah terakhir kali mereka bertemu pagi-pagi buta saat Kyuhyun mengantar Seohyun pulang.

"Dewan Direksi dan Komisaris Direksi sepakat untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham, Senin pekan depan."

Choi Siwon mengangkat kepalanya dari dokumen yang sedang ia baca, Lee Sungmin berdiri di depan meja kerjanya.

"Oh... Baiklah." Tanggap Siwon dengan tenang.

Sungmin mengerutkan dahinya. "Hampir separuh Dewan Direksi berada di pihak Kim Youngmin."

"Aku tahu."

"Kau sudah mendapatkan informasi tentang pemilik saham itu ?" Selidik Sungmin.
Siwon mengangkat bahu. "Entahlah. Donghae sedang mencaritahu."

"Berikan saja informasi yang sudah kau dapatkan, aku akan membantu mencarinya." Ujar Sungmin kemudian.

Siwon menggeleng pelan. "Aku tidak mendapatkan informasi selain dari data perusahaan."

"Choi Siwon ! Apa kau akan menyerah begitu saja ?"

"Keluarlah hyung, aku sedang sibuk."

.

.

.

Kecanggungan tak bisa ditutupi oleh Choi Siwon dan Yoon Jin-yi saat mereka duduk berhadapan di salah satu sudut kantin Seoul Hospital.

Tadinya Siwon bencana untuk menjenguk sang Appa yang masih harus mendapatkan perawatan intensif di ICCU namun Yoon Jin-yi yang memang senantiasa menjaga Min-jong mengajaknya untuk bicara empat mata.

"Siwon-ssi, terimakasih karena kau bersedia meluangkan waktu untuk bicara denganku." Ujar Yoon Jin-yi membuka pembicaraan diantara mereka.

Siwon mengangguk singkat dan masih mempertahankan wajah datarnya.

"Ada banyak hal yang ingin ku sampaikan padamu."

Siwon melirik jam di pergelangan tangannya. "Tidak masalah, aku memiliki cukup banyak waktu hari ini."

Senyum penuh terimakasih terukir diwajah Jin-yi, ia tidak bisa menahan luapan rasa bahagia saat Siwon bersedia meluangkan waktu untuk bicara dengannya, apalagi jika mengingat hubungan mereka selama ini yang nyaris seperti perang dingin.

"Aku bertemu dengan Hanna eonni setahun sebelum ia meninggal. Kami bertemu di panti asuhan dimana aku tinggal, ia sangat menyayangiku dan selalu menganggapku sebagai putrinya karena aku seusia dengan Taeyeon. Hanna eonni dan Min-jong oppa sering sekali datang ke panti asuhan saat itu." Kenang Jin-yi sekaligus membuka cerita lama yang seharusnya sudah ia ceritakan pada Siwon bertahun-tahun yang lalu.

Siwon bergerak tak nyaman di kursinya, ia tak pernah berpikir jika Jin-yi akan membahas mengenai hal itu.

"Sebelum keadaan eonni melemah, ia datang kepadaku dan memintaku untuk mendampingi Min-jong oppa karena menurutnya aku akan bisa menggantikan posisinya. Selain itu, dia mengetahui jika aku memiliki rasa kagum dan cinta pada Min-jong oppa."

THE SIBLINGS : Love, Life & Family [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang