8. Kencan Ala-Ala

3K 381 16
                                    


~

"(Namakamu), kan? ada yang mau gue omongin sama Lo."

(Namakamu) menghentikan segala aktifitasnya yang tengah merapikan perlengkapan syuting Iqbaal seperti baju dan sepatu milik cowok itu. Kepalanya menoleh kearah Vannessa yang sekarang sudah berdiri disebelah bagasi mobil Iqbaal yang terbuka karena (Namakamu) yang tengah memasukkan barang-barang Iqbaal.

"Mau ngomong apa yah?" (Namakamu) mencoba memberikan senyuman ramah sebisanya. Walau bagaimana pun ia harus menjaga imagenya sebagai manager Iqbaal, ia tak ingin gara-gara kecemburuannya ia jadi melampiaskan semuanya pada Vannessa. Yah emang karena cewek itu juga sih memang penyebab kecemburuannya.

"Hubungan Lo sama Iqbaal cukup dekat yah?" Vannessa berdiri cukup tegak awalnya sebelum gadis itu menyenderkan tubuh langsingnya pada mobil Iqbaal dan menatap (Namakamu) lekat.

"Ah, jadi ini mengenai Iqbaal," (Namakamu) tersenyum masam diakhir ucapannya. "Kalau misalkan Lo cemburu sama kedekatan kita, Lo gak perlu khawatir mba. Lagian gue sama Iqbaal cuma sebatas manager aja kok." Sambungnya lagi mencoba menjelaskan apapun yang mungkin mengganggu atau mengganjal di hati Vannessa karena mendapati kedekatan yang cukup aneh antara (Namakamu) dan Iqbaal. Sebenarnya memang ada hal yang cukup dekat melebihi batasan manager dan artisnya diantara (Namakamu) dan Iqbaal, tapi (Namakamu) tak ingin seegois itu untuk menyampaikannya kesemua orang dan membuat banyak hati merasakan patah hati secara masal. Ia hanya takut jika sampai Vannessa mencurigai sesuatu yang tak beres antara Iqbaal dan (Namakamu) nantinya gadis itu akan berbuat hal yang macam-macam dan merusak popularitas Iqbaal.

Vannessa terkekeh singkat. "Gue gak sebodoh itu kali sampai gak menyadari kedekatan kalian yang udah bukan kaya manager dan artisnya lagi, Haha."

(Namakamu) diam membeku. Ia sedikit terpana melihat Vannessa terkekeh. Bukan– jangan salah paham, bukan maksudnya ia punya kecenderungan seksual yang salah! Enak saja, ia masih suka Iqbaal yah tolong dicatat. Emangnya cowok ganteng gak ada lagi apa sampe (Namakamu) harus gitu terpesona sama Vannessa? Cihh lagian masih cantikan (Namakamu) kemana-mana juga. Ia hanya sedikit terpana akan sikap Vannessa yang terlihat terkekeh senang tanpa dibuat-buat itu. Hanya itu tak lebih!

"K–kenapa Lo malah ketawa?"

"Ahaha, lucu banget sih Lo. Gue ketawa karena merasa kalian itu lagi ngebodohin gue. Jelas-jelas gue gak sebodoh itu."

(Namakamu) melongo. Maksudnya Vannessa apaan? Ko ketawa-ketawa sendiri! Ini Vannessa gak tiba-tiba kerasukan setan kan yah? Duhh kok jadi serem yah? Apa mendadak Vannessa jadi gila? Uahhh..

"Van, Lo baik-baik aja kan?" Tanya (Namakamu) ragu. Ia sedikit takut juga. Jangan-jangan yang sekarang ngobrol sama dia ini cuma jin yang menyerupai Vannessa lagi. Masyaallah mana ini udah malam banget lagi, mana tempatnya sedikit angker pula. Matilah sudah.

"Jelas gue gak baik-baik ajalah sekarang. Lo tau bukan apa yang harus gue omongin sama Lo dari awal. Gue gak suka Lo deket-deket sama Iqbaal!" Ucap Vannessa sinis. Perubahan raut wajah gadis itu cukup kentara sekarang. Tak ada lagi tawa atau senyum diwajahnya. Matanya menatap tajam kearah (Namakamu).

Glup.

(Namakamu) menelan salivanya yang kerasa pahit-pahit unch itu dengan susah payah bin seret-seret gimana gitu. 'tai. Apa jangan-jangan sekarang gue mau dimaki-maki sama siVannessa? Apa gue bakal dilabrak kaya sijennifer dun gitu yah? Dan nanti gue bakalan viral? Masyaallah gue takut banget entar pipi mulus gue bakal ditampar siVannessa. Aaaa Iqbaal.. (Namakamu) atutttt.' batin (Namakamu) udah mengkerut aja sekarang ini.  Matanya udah jelalatan lirik kanan kiri gitu, mencari keberadaan Iqbaal yang katanya cuma mau ketemu sutradara sebentar doang tapi sampe sekarang gak muncul-muncul! Brengsek!

My Sassy Manager -IDR ❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang