Di dalam kamar aku menelepon eonnie ku yang sekarang ada di Jepang.'Mianhae oppa, jinjja mianhae' batinku.
Tut..... Tut....
'Angkatlah, jebal' batinku.
Hye In Eonnie calling ✔
Eonnie
Apa lagi Jis? Kau selalu meneleponku belakangan ini, wae?
Mianhae, kapan eonnie kembali ke sini?
Aku sudah bilang kalau aku tidak akan kembali kesana, mengerti?
Geunde wae?? Kau tidak merindukan ku? Kau tidak mau bertemu aku? Tidak mau bertemu dengan oppa? Appa? Eomma?
Aku tetap tidak akan kembali
Aku, appa, eomma, dan oppa merindukanmu eonnie, kembalilah
Jisoo, aku bosan mendengar kata kata itu terus dari kemarin, dengar ya, aku tidak mau kembali kesana karena eomma dan appa yang memaksaku untuk menikah, aku di jodohkan Jis, kau tidak pernah merasakan rasanya di jodohkan, aku tidak punya pilihan lain selain menetap di Jepang
Eon--
Kalau kau mau bilang eomma dan appa menyayangiku, mereka tidak mungkin menjodohkanku
Tapi itu kan hanya untuk perusahaan, eonnie tidak mau membantu appa?
Harus aku? Haruskah aku yang di jodohkan!? Dan oppa, namja brengsek itu, setelah tau bahwa dia akan dijodohkan, kenapa dia malah menghamili pacarnya, agar dia mempunyai alasan untuk tidak menikah dengan yeoja yang ingin di jodohkan appa! Jadi aku yang kena! Sampai kapanpun aku tidak akan mau kembali ke neraka itu
Eon--
Oh iya Jis, jangan melepon ku terus, aku sibuk, kau mengganggu
Hye In Eonnie calling ✘
Aku hanya bisa menatap ponsel ku dengan sedih, sambil menatap nama Hye In eonnie. Tak terasa, sebuah tetes air mata turun mengalir di pipiku. Aku hanya bisa meratapi nasib ku sekarang.
Setelah aku mengusap semua air mata ku di kedua pipi ku, aku segera turun ke bawah.
"Loh, kotak pensilnya mana Jis?" tanya Eun Mi eonnie ketika ia melihat aku yang turun tanpa membawa kotak pensil.
"Ternyata ada di dalam tas, aku pikir tertinggal hehe..." aku memaksakan diri untuk berpura pura tertawa agar mereka tidak menyadari jika aku habis menangis.
"Oppa, dimana?" aku celingak celinguk mencari keberadaan kakakku yang entah dimana sekarang.
"Di toilet, tadi katanya dia sakit perut"
"Eumm... Eonni---"
Tin..... Tin....
'Suara motor? Siapa yang datang sepagi ini?' batinku.
"Jisoo,tolong bukakan pintunya" ucap Eun Mi eonnie. Aku berjalan menuju pintu dan membukanya, aku belum bisa melihat siapa yang datang sepagi ini karena tertutup oleh pintu gerbang rumahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me (tidak dilanjutkan)
RomanceSejak saat itu aku tidak mau mempercayai namja manapun, aku hanya tidak mau tersakiti untuk kedua kalinya. Tapi saat aku mulai mempercayai namja lagi, saat aku sudah mulai membuka hatiku untuk dia, dia merusak semuanya. Dia meruntuhkan segala keperc...